Bagian 7

8.3K 374 10
                                    

Arba POV

Selesai kegiatan senam pagi di polres aku langsung keluar  mengendarai motor.

Melihat sekeliling jalanan mata ku tertuju pada kedai es krim. Aku pun langsung membelokkan motor ku ke kedai tersebut.

Ketika masuk kedalam kedai tempatnya menarik dan cukup ramai, aku pun langsung ke tempat pemesanan dan memesan 1 roti es krim dan 1 minuman coklat panas.

Setelah pesanan datang, aku langsung memakan es krim nya. Semuanya telah habis lalu membayarnya dan langsung keluar kedai untuk pulang.

Ketika aku baru keluar kedai dan menoleh ternyata ada anak yang kemarin aku berhentikan saat melakukan operasi zebra yang aku ingat namanya adalah Shazfa.

Aku pun berbincang-bincang dengannya dan duduk disampingnya. Menurut ku Shazfa adalah perempuan yang sangat menarik. Selalu menarik untuk mengerjainya.

Tiba-tiba ketika kami sedang ngobrol berdua ada seorang laki-laki sepantaran Shazfa yang mendekati kami dan ternyata itu adalah temannya Shazfa. Aku pun sempat berkenalan dengan laki-laki tersebut yang seingat ku namanya Razzan.

Beberapa menit kami berbincang-bincang dan akhirnya Shazfa mengajak temannya untuk pulang karena sudah di telpon oleh orang tua nya. Aku pun ikut pulang juga.
Kami sama-sama ke parkiran motor dan ternyata motornya Razzan bocor sehingga membuat ku untuk lebih dekat dengan Shazfa mudah dengan mengajaknya untuk pulang bersama.

Disepanjang perjalanan aku tidak berhenti bernyanyi walaupun menurut Shazfa suara ku seperti kaleng rombeng. Karena rasa senang ku yang bisa mengantarkan Shazfa pulang.

Aku ingat ada barang ku yang ketinggalan di polres sehingga aku putuskan untuk sekalian pergi ke polres dulu baru mengantarkan Shazfa.

Shazfa yang sedari tadi mengomel terus ku ajak membuat ku semakin gemas kepadanya. Sesampainya di polres banyak rekan-rekan polisi yang melihat ku aneh dan bahkan ada yang mengejek ku didepan Shazfa yang membuat ku risih dan aku juga sangat yakin bahwa Shazfa pun malu dan risih.

Aku menyuruh rekan ku itu untuk diam dan berhenti berkata yang aneh-aneh. Aku lihat Shazfa hanya diam dan melihat ku dengan muka yang ditekuk. Aku mengerti arti dari raut wajahnya, lalu segera aku langsung mengajaknya keluar dan mengantarkannya pulang.

Disepanjang perjalanan pun aku hanya diam saja karena aku merasa salah telah mengajaknya ke kantor yang membuatnya malu dan risih.

Sesampai di rumahnya yang lumayan besar, Shazfa langsung turun dari motor ku dan menyuruh ku untuk mampir sebentar kerumahnya namun aku menolaknya karena aku sudah sangat tidak enak dengannya apalagi harus mampir.

-----

"Arba, di panggil komandan di ruangannya" kata rekan kerja ku

"Siap" kata ku lalu pergi ke ruangan komandan

"Permisi komandan, apakah benar komandan memanggil saya?"

"Iya, silahkan masuk duduk"

"Jadi gini besok kita mau mengadakan operasi zebra jam 10:00 di Jl. A.H. Yani pas depan pintu keluar masuk perumahan permai sari. Tolong kamu beritahu rekan-rekan yang lainnya" lanjutnya

"Baik komandan akan saya sampaikan"

"Ya sudah silahkan kembali ke tempat" perintah komandan

Aku pun berdiri dari duduk ku dan langsung keluar ruangan.
Aku langsung mengumpulkan polantas dan memberi tahu segalanya yang telah disampaikan oleh komandan.

Blaa....blaaa.....

Akhirnya selesai, mereka aku bubarkan dan aku langsung mengambil tas dan pulang.

Keesokan harinya seluruh polantas segera berkumpul dan diberi aba-aba oleh komandan. Setelah itu kami seluruh polantas mulai melakukan operasi.

Karena hari ini hari minggu jadi banyak orang-orang yang keluar untuk mingguan, main bersama teman, dan refreshing bersama keluarga mereka. Sehingga jalanan ramai dipenuhi oleh kendaraan bermotor maupun mobil. Namun masih banyak pengendara yang belum melengkapi surat-surat kendaraan mereka, bahkan kebanyakan diantara pengendara itu adalah remaja yang masih belum mempunyai SIM dan banyak yang tidak menggunakan helm.

"Oh iya ini kan pas didepan keluar masuknya perumahan Shazfa, semoga aja dia lewat kan lumayan bisa ngobrol-ngobrol sedikit" batin ku

Tak lama kemudian seseorang yang aku tunggu-tunggu akhirnya lewat dengan sepeda motornya dan ia pun aku berhentikan.

"Selamat siang, tolong perlihatkan surat-surat kendaraan nya" kata ku dengan melihat Shazfa yang terlihat tidak mengenali ku karena memang aku menggunakan kacamata dan juga masker.

"Oh iya sebentar pak" katanya sambil membuka tas kecil.

"Ini pak surat-suratnya" lanjutnya lalu matanya melihat sekeliling karena ia benar-benar tidak mengenali ku.

Aku pun membuka kacamata yang menutupi mata ku dan menurunkan masker yang aku gunakan
"Shasa" panggil ku karena sedari tadi ia tidak memperhatikan ku

"Iya pak udah" jawab nya dengan mendongak keatas melihat wajah ku

"Loh pak Arba, ihh ngeselin deh berhentiin aku segala. Mana surat-surat ku kembaliin" pintanya dengan suara bawelnya yang semakin membuat ku gemas

"Kamu ini bisa gak sih ngomongnya jangan bawel gitu, bersyukur dong bisa ketemu sama saya yang ketiga kalinya. Emang bener ya kita ini jodoh" kata ku sambil tertawa

"Pak siang-siang gini jangan mimpi deh, aku mau ke supermarket nih disuruh mamah cepetan kembaliin surat-suratnya"

"Kamu bisa gak sih jangan bawel, mau saya tilang?"

Shazfa hanya menggelengkan kepalanya dengan muka yang tidak bisa dikondisikan

"Ini surat-suratnya saya kembalikan tapi ada syaratnya"

"Ribet banget sih pak pake syarat-syarat segala"

"Yaudah kalo gak mau, saya tilang ya"

"Yaudah apa syaratnya"

"Kamu kan mau ke supermarket, saya nitip beliin coklat yang udah diseduh sama beliin roti apa aja yang kamu suka"

"Nitip tuh pake duit pak"

Aku pun mengeluarkan uang selembar 20.000
"Nih duitnya kalo kurang pake duit kamu dulu ya, nanti kalo kita udah nikah saya ganti yang lebih banyak" kata ku sambil tersenyum

Shazfa hanya membalasnya dengan deheman lalu ku kembalikan surat-suratnya dan ia berlalu pergi.

______________________
Oh iya guys kalo ada kesalahan di pas disuruh komandan nya itu tolong komentar ya soalnya author gak begitu paham gimana kata-katanya. Pokoknya kalo ada kata yang salah komentar aja ya😉

Oke guys jangan lupa vote dan komen yaa biar saya semangat.

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang