Bagian 6

9.2K 375 11
                                    

Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam saja tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Namun berbeda dengan seseorang yang sedang mengendarai motor, ia sejak awal selalu saja tidak bisa diam terkadang nyanyi-nyanyi tidak jelas.

Lama-kelamaan mungkin bosan juga bicara sendiri akhirnya ia diam sejenak lalu berbicara kembali tetapi tidak sendiri melainkan berbicara dengan ku.

"Shazfa, kamu tidur ya kok diem aja sih" Katanya dengan menengok kebelakang

"Enggak pak. Lah mau ngapain kalo gak diem, ngoceh-ngoceh gak jelas gitu kaya bapak ?" kata ku

"Eh saya nyanyi tau kamu gak denger suara saya merdu begini" katanya dengan sangat percaya diri

"Merdu apanya coba, suara kaya kaleng rombeng gitu" gumam ku dengan nada sekecil mungkin agar tidak terdengar olehnya

"Saya dengar apa yang kamu ucapkan, Shazfa"
Ternyata dia dengar apa yang aku ucapkan walaupun suara ku sudah ku buat sekecil mungkin.

Aku tidak menggubris ucapannya, hanya diam dan memperhatikan jalanan.

**
Lama-kelamaan aku perhatikan jalanan seperti bukan jalan ke rumah ku.
"Loh pak ini kita mau kemana? Kan rumah ku ke arah sana" kata ku dengan menunjuk arah jalanan

"Terserah saya lah mau kemana, Kan saya yang bawa motornya"
Katanya

"Yaudah kalo gitu turunin aku disini. Berhenti!" Bentak ku yang sudah kesal

"Adreena Shazfa Fardhan, saya gak bakal biarin kamu pulang sendiri. Saya cuma mau ke polres sebentar kok ada yang mau saya ambil" jelasnya

"Ngomong dong dari awal biar aku gak panik" gerutu ku

"Ciee panik ya, panik nya lucu kaya di sinetron-sinetron" katanya dengan tertawa

"Gak lucu tau" kata ku dengan kesal

Sesampainya di polres aku melihat sekeliling area banyak sekali polisi, ada yang sedang beristirahat, mengerjakan laporan, dan masih banyak lagi.

"Pak aku tunggu diluar aja ya" kata ku

"Ikut masuk aja nanti kalau kamu ilang kan saya yang repot" katanya sambil tersenyum

"Gak bakal ilang lah ini kan kantor polisi, kalo aku diculik tinggal teriak aja minta tolong kan banyak tuh polisi - polisi" kata ku sambil menunjuk polisi yang ada

"Udah deh gak usah bantah saya, mau saya tilang besok?" katanya sambil melirik kearah ku

Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Yaudah ayo masuk" katanya sambil menarik tangan ku

Aku pun menuruti nya untuk ikut masuk ke dalam walaupun rasanya sangat kesal sekali dengan polisi satu ini.

Disepanjang jalan menuju ruangannya banyak polisi yang berlalu lalang dan matanya melihat kearah kami dengan tatapan aneh. Aku sangat malu dan risih jika dilihat seperti itu.

"Mending aku tadi bareng Razzan aja pulangnya" gerutu ku dalam hati

Sesampainya di ruangannya ternyata ada beberapa polisi juga dan ada polisi yang mendekati kami dan berkata
"Ada yang baru lagi nih, yang kemarin disimpen dimana" kata polisi itu dengan nada yang cukup keras membuat ku kesal

"Hati-hati kalau bicara" kata polisi yang sedang bersamaku ini.

Sedangkan aku hanya diam saja tidak membalas ucapan rekannya itu.

Setelah mengambil barang nya yang tertinggal aku langsung menyuruhnya untuk segera keluar dan mengantarkan ku pulang.

Disepanjang perjalanan pulang kami hanya saling diam tidak ada pembicaraan, entah kesambet apa polisi ini jadi diam tidak seperti tadi yang selalu ngoceh-ngoceh.

Setelah sampai dirumah aku langsung turun dari motornya. Aku menyuruhnya untuk turun dan masuk sebentar kedalam rumah untuk duduk-duduk sejenak.

"Pak mampir dulu kerumah, duduk-duduk dulu" kata ku

"Gak usah deh Sha, saya langsung pulang aja gak enak sama orang tua kamu lagi juga saya masih ada tugas" jawabnya

"Oh gitu pak, makasih banyak ya pak udah nganterin saya sampe rumah"

"Iya Shasa sama-sama. Kapan-kapan saya boleh kan main kerumah kamu ?"

"Boleh kok pak dengan senang hati"

"Oke kalo gitu saya pamit ya, assalamu'alaikum" katanya sambil tersenyum manis

"Iya pak wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan" balasku dengan senyuman

Aku pun langsung masuk kedalam rumah dan tidak lupa mengucapkan salam. .

Aku langsung mencari keberadaan mamah dan ternyata mamah sedang nonton televisi.

"Assalamualaikum mah"

"Wa'alaikumsalam sayang, eh udah pulang mana es krim nya" kata mamah yang langsung menanyakan es krim

"Mamah iih anaknya pulang bukannya disuruh apa malah ditagih es krim" gerutu ku

"Iya sayang mamah cuma bercanda kok, Razzan nya mana kok gak mampir" kata mamah yang menanyakan Razzan

"Aku tadi pulangnya gak sama Razzan mah, motornya Razzan ban nya bocor" jelas ku

"Terus kamu pulang sama siapa dong, pake ojek online?"

"Nggak mah, aku pulangnya sama polisi yang pernah berhentiin aku sama Shila. Kebetulan tadi di kedai es krim ketemu terus polisi nya mau nganterin aku yaudah deh aku ikut aja"

"Polisi nya pasti ganteng deh makannya kamu mau ikut, coba kalo yang biasa-biasa aja pasti gak bakal mau" kata mamah yang menyindir ku

"Udah ah mamah mah tukang bongkar rahasia aja" gerutu ku kesal

"Yaudah sana ganti baju terus makan tadi mamah masak makanan kesukaan kamu sayur asem sama sambel teri balado"

"Oke mah siap" kata ku dengan sigap langsung ke kamar ganti pakaian

____________
Kalau udah baca jangan lupa tinggalkan vote dan komen ya 😉😉

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang