Bagian 23

6.1K 366 24
                                    

Semburat matahari pagi yang mencoba masuk ke dalam kamar seseorang melalui celah-celah jendela yang tidak tertutup oleh gorden.

"Ekhhh.. jam berapa sih udah silau aja." Gumam seorang pria yang matanya masih terpejam.

Pria itu adalah Arba, ia masih tertidur pulas walaupun sinar matahari sudah mulai memasuki kamarnya. Hari ini Arba memang sedang tidak bekerja sehingga ia memutuskan untuk bangun siang.

Tinggal seorang diri tanpa pendamping hidup dan juga keluarga yang menemaninya membuat ia sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.

Terlebih lagi rumah yang di milikinya saat ini yang dibeli dari hasil kerjanya selama ini, rumah yang cukup besar dengan desain yang cukup simpel dan di cat berwarna abu-abu dan putih. Walaupun ia jarang mengurus rumah tetapi rumahnya tetap terlihat bersih dan rapi karena ia sering memesan tukang pembersih.

Beep....beep....beep

"Siapa sih yang nelpon ganggu orang tidur aja." Gerutu Arba sambil mengambil ponselnya dan dilihatnya nama di layar ponselnya.

"Halo bang."

"Masih ngorok lu ya"

"Ganggu aja lu ini bang, ada apa?"

"Bebas lah ya jomblo mah tidur aja gak ada yang bangunin, udah siang nih woy."

"Lu sendiri nggak sadar bang kalo jones, gw udah bangun ini tapi masih tiduran aja."

"Enak aja lu bawa-bawa gw, nih ya gw mah udah mau nikah. Ya udah lu ngopi dulu ngopi."

Arba tertawa sejadi-jadinya.
"Nikah lu bilang bang, cewek mana yang mau lu ajak nikah ngarang aja jadi orang."

"Ya udah kalo lu gak percaya mah liat aja nanti undangan khusus buat lu tertata rapi di deket berkas kerjaan lu."

"Bang, lu beneran mau kawin? Kok gue nggak tau sih calon bini lu, jahat lu bang."

"Gue gak jahat cuman lu nya aja yang sibuk galau terus jadinya gue gak ada waktu buat cerita tentang ini. Yaudah lah ya lu cepetan bangun, mandi oy bau lu sampe sini-sini."

Sambungan teleponnya terputus sebelum Arba sempat mengatakan sesuatu lagi.

"Bang Danu udah mau nikah aja sampe gue gak tau siapa calon nya yang mau dia nikahin. Liat aja bang pasti gue nyusul nikah juga bang, tunggu aja tanggal mainnya" Gumam Arba sambil memainkan ponselnya.

Arba melihat jam di dinding kamarnya, ia langsung bangkit dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Arba keluar dari dalam kamar mandi dengan lilitan handuk di tubuhnya, ia membuka lemari dan mengambil pakaian. Arba mengenakan kaos lengan pendek berwarna hitam dengan celana jeans panjang berwarna krem.

"Mau ngapain coba udah rapih gini, mau jalan tapi ngajak siapa." Batin Arba sambil melihat jam di tangannya.

Terlintas dipikirannya tentang Shazfa, ia segera mengambil ponselnya yang berada di kasur dan langsung mengirim pesan kepada Shazfa.

To : MY FUTURE WIFE
"Assalamu'alaikum Sha, kamu lagi dirumah ngga?"

Tak harus menunggu lama, Shazfa pun langsung membalas pesan itu karena ia juga sedang online.

Shazfa :
"Wa'alaikumsalam pak, lagi dirumah aja ini,kenapa ya."

"Kita jalan yuk, udah lama ngga saling ngobrol-ngobrol."

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang