Bagian 31

4.7K 129 26
                                    

"Hallo, Sha," Ucap seorang penelpon tersebut.

"Wa'alaikumsalam Zan," Jawab Shazfa.

"Hehehe iya Sha. Kamu di rumah gak hari ini?"

"Di rumah Zan, kenapa?"

"Aku mau ke rumah kamu ya."

"Oh oke, kapan?"

"Sekarang meluncur kesana." Ucap Razzan yang langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Dasar Razzan bukannya ucap salam dulu main langsung matiin aja telponnya." Gerutu Shazfa yang langsung memasukkan ponselnya kedalam saku celana.

Shazfa bergegas mengganti pakaiannya karena Razzan akan segera datang. Shazfa mengambil bedak tabur dan mengenakannya ke wajahnya dengan sapuan tangannya.

Sambil mengaca dan merapihkan bedaknya, ia bergumam. "Tumben Razzan mau ke rumah buru-buru gitu biasanya aja kalo diajak masih suka lama. Kira-kira ada keperluan apa ya dia ke rumah? Kok aku jadi penasaran gini sih."

Shazfa yang sedang berdiri di depan kaca itupun dikagetkan dengan kehadiran mamah nya yang berdiri di belakangnya.

"Mamah ih bikin kaget aja untung gak punya penyakit jantung."

"Maaf sayang, itu di luar ada temen kamu." Ucap Rena yang langsung bergegas keluar dari kamar anaknya itu.

"Oh iya mah,"

Shazfa segera keluar dari kamarnya dan menuju ruang tamu untuk menemui temannya itu.

"Loh mana orangnya?" Ucap Shazfa yang melihat ruang tamu masih kosong, ia pun melirik kearah luar rumahnya dan ternyata mereka masih berada diluar.

"Zan masuk sini loh biasanya aja langsung duduk geh." Ucap Shazfa dari dalam rumah yang bisa di dengar dari keluar.

Razzan yang mendengar suara Shazfa pun segera bergegas masuk ke dalam.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Kamu sendirian aja Zan?" Tanya Shazfa.

"Gak kok, aku sama seseorang."

"Lah mana?"

"Masuk." Teriak Razzan.

"Assalamualaikum." Ucap Arfan yang berada didepan pintu.

"Wa'alaikumsalam,"

Shazfa hanya terdiam mematung melihat seseorang yang berdiri dihadapannya itu, seseorang yang bisa dikatakan masih menjadi bagian dari pemilik hatinya itu.

"Hei, kok malah bengong." Ucap Arfan yang menyadarkan Shazfa dari lamunannya.

"Ehemm kayaknya aku ke belakang aja deh ya, kalian ngobrol aja berdua tentang kerinduan kalian ya, byee." Pamit Razzan yang langsung bergegas meninggalkan kedua insan tersebut.

"Masuk Fan." Titah Shazfa pada Arfan.

"Aku kira kamu udah lupa nama ku Sha. Oh iya ini aku bawain brownies kesukaan kamu dan beberapa kue lainnya yang kamu suka."

"Dia masih inget kesukaan ku." Batin Shazfa sambil melihat plastik yang ada tulisan nama toko kue tersebut.

"Duduk dulu ya aku ambil air minum dulu." Ucap Shazfa lalu berjalan ke dalam.

Shazfa keluar dengan membawa nampan berisi air minum dan makanan ringan.

"Minum dulu." Titah Shazfa yang di angguki oleh Arfan.

"Kamu apa kabar Sha?"

"Baik-baik aja. Kamu mau kerumah kok gak bilang dulu sih."

"Biar surprise lah."

"Sebenarnya dari 2 hari lalu aku udah kerumah kamu dan ternyata kamu gak dirumah, sedikit kecewa sih gak ketemu kamu tapi akhirnya sekarang bisa juga."

"Kamu kan bisa kontak aku dulu,"

"Aku mau nya langsung ketemu kamu gak pake perantara apapun."

"Oh ya? Terus Razzan apa dong."

"Ya cuma mastiin doang kalau kamu dirumah apa gak biar gak kecewa."

"Btw nomor kamu yang dulu udah gak aktif ya,"

"Iya nomornya ke blokir, aku udah ganti lagi."

"Kok gak ngabarin sih kalau ganti nomor."

Arfan menatap wajah Shazfa sekilas lalu membuka layar hpnya.

"Aku udah pernah nelpon kamu 2 minggu yang lalu. Kamu inget kan?" Ucap Arfan sambil memberitahu daftar panggilan keluarnya.

Shazfa melihat itu bahkan jelas Arfan belum menghapusnya, Shazfa melirik sekilas kearah Arfan lalu kembali melihat hp tersebut.

"Kamu masih inget kan Sha? Dan di akhir teleponnya ada laki-laki yang bilang jangan pernah hubungi Shasa lagi." Jelas Arfan yang membuat Shasa ingat hal itu.

Shasa mengembalikan hp Arfan tanpa berkata apa-apa.

"Aku sekarang udah ada bareng kamu lagi, ku harap kamu bisa menjaga kembali hubungan kita dengan tidak mengkhianatinya."

Shasa masih diam dengan seribu rasa bimbang, ingin rasanya berkata sejujurnya tapi disisi lain ia sadar pria di sampingnya saat ini sangat mencintainya dengan tulus tak mungkin ia menyakiti hatinya.

"Ku usahakan." Lirih Shasa yang masih bisa di dengar oleh Arfan.

Saat keduanya tengah saling diam, tiba-tiba Razzan keluar dan duduk di dekat Arfan.

"Ayo Fan pulang, udah bosen gw."

Arfan melihat jam tangannya dan ternyata sudah sore.

"Udah sore tau, lo berdua lama banget ngobrolnya bahkan para pembaca cerita ini juga bosen kali bacanya." Ujar Razzan.

"Ya udah kita balik, ayo." Ajak Arfan yang bangkit dari duduknya.

"Sha, aku pamit pulang ya.. Inget ucapan ku tadi awas jangan dilupain."

"Iya iya."

Razzan pun ikut berpamitan pada Shazfa, "Cowok kece ini juga mau pamit pulang dulu ya Sha, sampai jumpa besok di sekolah dengan kejutan yang tak terduga." Ucap Razzan sambil tertawa.

"Kejutan apa sih Zan." Tanya Shazfa yang penasaran.

Razzan menoleh ke arah Shazfa, "Ya makanya liat aja besok. See you beibb." Ucap Razzan sambil melambaikan tangannya.

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang