Bagian 19

5.9K 268 7
                                    

"Shasa... udah masuk sekolah? Gimana keadaan kamu?" Teriak Shila yang baru memasuki kelas.

"Iya Shil bosen dirumah terus mending berangkat lah lagian aku juga udah mendingan kok cuma belum normal aja jalannya."

Shila tiba-tiba memeluk Shazfa "Oh begitu, bagus lah soalnya aku juga udah kangen banget sama kamu."

Shazfa tertawa kecil melihat sahabatnya ini, "Iya Shil, aku juga kangen sama kamu sama temen-temen yang lainnya juga"

"Ehem ada yang peluk-pelukan, aku juga mau kali dipeluk, emang nggak ada yang kangen sama aku ya?" Ucap Razzan yang ternyata sudah berada di kelas sedari tadi.

"Razzan mah ganggu orang kangen-kangenan aja, huh" Decak Shila.

"Ya ampun Shil, aku juga kangen kali sama Shasa bukan cuma kamu." Ucap Razzan dengan nada kesalnya.

Shazfa melihat kedua sahabatnya ini justru tertawa kecil, Shazfa sadar bahwa kehadirannya memang selalu membuat mereka senang tetapi karena rasa kangen mereka terhadap Shazfa membuat keduanya sama-sama ingin terus bersama Shazfa untuk menghilangkan rasa rindunya.

"Udah udah kok malah jadi berantem gini sih, aku kangen sama kalian berdua kan kalian berdua sama-sama sahabat ku jadi nggak ada yang aku beda-bedain. Sini dong deketan, berpelukan"

Shazfa, Shila, dan Razzan berpelukan sebagai sahabat.

"Peluk sahabat itu emang nggak ada yang bisa menandingi ya."
Ucap Razzan.

Shazfa melepaskan pelukan mereka, "Iya makanya jangan pada berantem lagi, sahabatan gini kan asik."

Razzan dan Shila mendengar itu pun hanya bisa saling tersenyum dan mereka berdua kembali baikan berkat Shazfa.

**
"Jadi bagaimana komandan? Apakah nanti jadi melaksanakan operasi?"

"Jadi, nanti kita melaksanakan operasi di tempat biasa. Tolong beritahu rekan-rekan lainnya dan persiapkan."

"Siap laksanakan komandan, saya permisi dulu."

Pada siang harinya, para polisi lalu lintas sudah siap untuk melaksanakan operasi rutinnya agar masyarakat tertib dalam berkendara.

Sebelum dimulai mereka diberi arahan terlebih dahulu oleh kepala satuan lalulintas.

Bla...... Bla.... Bla.....

Arahan telah diberikan dan mereka segera melakukan kegiatan tersebut.

Para polantas melakukan pekerjaan mereka tanpa pandang bulu siapapun orangnya baik itu orang biasa maupun pejabat sekalipun.

Ketertiban harus dicanangkan kepada masyarakat agar mereka selalu mematuhi peraturan yang ada, selalu menggunakan helm saat mengendarai motor, menggunakan sabuk keselamatan saat mengendarai mobil dan tidak lupa surat-surat kendaraan yang digunakan.

Ada sebuah motor lewat dan didapati seorang wanita yang mengendarainya, polisi memberhentikannya untuk mengecek surat-surat kendaraannya.

"Selamat siang bu, bisa perlihatkan surat-surat kendaraannya?"

Sang wanita itu mengeluarkan STNK dari dalam jok nya lalu memberikannya pada polisi.

"SIM nya mana?"

"Saya nggak ada SIM pak." Ucap wanita itu.

"Tidak punya atau ketinggalan?"

"Belum buat pak."

"Berarti ibu harus ditilang karena belum mempunyai SIM tetapi sudah mengendarai sepeda motor."

"Lah pak jangan ditilang lah, saya kasih uang aja ya"

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang