Bagian 30

3.9K 166 7
                                    

"Sha," Ucap Arba pelan membangunkan Shazfa yang tertidur selama perjalanan sampai tiba dirumah.

"Bangun dong, sayang. Udah sampe rumah kamu nih." Lanjut Arba.

Shazfa mulai membuka matanya pelan lalu bangun, "Udah sampe rumah ku?" Tanya nya.

"Udah tuh, kamu ngantuk banget lanjutin tidurnya nanti lagi di dalam." Ucap Arba seraya turun dari dalam mobilnya dan mengeluarkan barang-barang Shazfa.

"Pak Arba, makasih ya." Ucap Shazfa sambil memperhatikan Arba.

"Iya Sha, sama-sama. Saya juga makasih loh kamu udah mau saya ajak pergi biarpun awalnya kamu berpikiran aneh-aneh." Kata Arba sambil melirik kearah wanitanya itu.

"Hehehe iya maaf ya,"

"Ya udah ayo masuk biar saya bawain barang-barang kamu."

"Gak usah, biar aku aja yang bawa masuk." Ucap Shazfa yang langsung merebut barang-barangnya.

"Gak usah aneh-aneh deh kamu itu baru bangun nggak ada tenaga." Ucap Arba pelan lalu mengambil barang milik Shazfa dan berjalan masuk kerumah Shazfa.

"Sampe segitunya perhatian sama aku." Batin Shazfa yang langsung mengikuti Arba masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum." Ucap Arba dan Shazfa bersamaan.

"Wa'alaikumsalam."

"Anak papah udah pulang, gimana?" Ucap Fardhan.

"Seru lah pah." Jawab Shazfa seraya masuk kedalam rumah lalu duduk.

"Makasih ya om udah bolehin Shasa pergi sama saya dan ini saya bawa pulang dengan keadaan utuh om, hehehe." Ucap Arba sambil melihat kearah Shazfa.

"Iya iya om percaya sama kamu, kamu mau minum apa? Kopi atau teh?"

"Oh nggak usah repot-repot om ini saya mau langsung pulang aja soalnya udah malam dan mau istirahat juga." Jelas Arba yang langsung bersalaman dengan Fardhan.

"Ya sudah kalo gitu, hati-hati bawa mobilnya ya." Ucap Fardhan.

"Iya om. Sha saya pulang yaa." Ucap Arba sambil tersenyum pada Shazfa.

Shazfa tersenyum lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Arba, "Pah aku ke depan dulu ya nganter pak Arba." Ucapnya kepada sang papah yang hanya dibalas senyum sambil mengangguk.

Sambil berjalan menuju mobil, Arba tidak henti-hentinya menasehati Shazfa untuk beristirahat yang cukup agar lelahnya hilang dan tidak membuatnya stres.

Saat Arba mulai memasuki mobilnya, Shazfa berlari mendekat lalu memeluk Arba dan berkata, "Makasih untuk hari ini, aku seneng banget."

Arba hanya bisa tersenyum senang, suasana dimana dirinya amat sangat bahagia bisa membuat kekasih hatinya itu senang karenanya.

"Saya sayang sama kamu, Sha." Ucap Arba yang langsung membalas pelukan itu dengan erat.

Selang beberapa menit kemudian, "Emm udah deh pak jangan kaya gini gak enak kalo diliat orang." Ucap Shazfa.

Arba tertawa mendengarnya karena ia terlalu senang akan suasana ini membuatnya lupa akan sekeliling.

"Untuk kamu ingetin Sha kalo gak yahh udah deh." Ucap Arba sambil tersenyum jail.

Shazfa yang sadar akan ucapan Arba pun langsung mencubit perut Arba, "Pak Arba ihh pikirannya."

"Aduhh sakit, kamu kok tega sih sayang."

"Mau di cubit lagi?" Tawar Shazfa yang mana jarinya sudah siap untuk mencubit.

"Ampun deh ampun, jangan galak-galak dong Sha gak kasian gitu sama cowok ganteng kaya gini." Ucap Arba memelas namun sedikit sombong dengan ketampanannya itu.

"Mending pak Arba sekarang pulang aja deh, aku capek nih gak mau darah tinggi nanti naik."

"Maaf ya cinta, saya pulang." Ucap Arba yang dengan sengaja nya langsung mencium kening Shazfa yang membuat Shazfa hanya melongo melihatnya.

"Assalamualaikum." Ucap Arba yang sudah berada didalam mobilnya.

"Ehh iya wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan pak."

"Kok jadi deg-degan gini sih," Ucap Shazfa pelan lalu berjalan masuk kedalam rumahnya.

***
Di sebuah kedai kopi yang tidak terlalu ramai, dua orang laki-laki sedang berbincang-bincang membahas seorang wanita.
Mereka berdua adalah Razzan dan Arfan.

"Besok kita kerumahnya Shasa lagi ya Zan," Ucap Arfan sambil menaruh secangkir kopinya diatas meja.

"Lusa ajalah Fan, kalo besok banget nih ya takutnya Shasa belum balik."

"Ya gue maunya besok, gue gak mau sampe kelamaan gini. Gue mau hubungan gue sama dia kembali seperti dulu."

"Lu kalo ngomong nggak pernah mikir ya, lu inget gak apa yang dibilang mamahnya kalo gak malam ini pulangnya ya besok. Jadi percuma kalo besok kita kesana dan orangnya belum balik, gue males buang-buang waktu." Jawab Razzan dengan emosi.

"Iya iya gue tau nggak usah ngegas juga kali ngomongnya."

"Abisnya lu sih bikin gw emosi terus."

"Sorry sorry, ya udah lanjut lah minum kopinya nikmati malam panjang ini."

Keduanya pun tidak membahas tentang Shazfa lagi dan asik menikmati malam mereka dengan secangkir kopi yang sudah mereka pesan.

____________________________________
Vote and comment for support author

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang