Katanya, tidak ada yang namanya kebetulan. Semuanya sudah diatur oleh yang maha kuasa agar menjadi suatu rel yang akan dilalui kereta kehidupan manusia. Itulah yang disebut takdir.
Bagaimana manusia satu, terhubung dengan manusia lainnya. Bagaimana Readinata bisa bertemu dengan Davian. Tentang kehidupan mereka yang sama-sama penuh dengan kebencian, misteri, dan masa lalu yang menyakitkan.
Tapi Rea percaya akan kekuatan takdir di hidupnya. Sekarang, ia belajar bersama Davian untuk tidak lagi menyalahkan takdir apalagi menyalahi Tuhan. Karena ia sadar, sebesar apapun anugerah yang diberikan Tuhan padanya, hal itu tak berguna jika jiwanya tidak mampu untuk mengontrol dirinya sendiri di atas kekuasaan takdir.
Tangan Tuhan terlalu canggih, hingga takdir itu menghubungkan setiap keping masa lalunya dan ia dipertemukan dengan kehidupan yang lebih baik di masa sekarang.
Mengingat bagaimana takdir mempermainkan mereka, membawa mereka pada sebuah jalan yang tak terbatas, membuat hati Rea dipenuhi rasa haru. Karena sekarang di hadapannya, ia melihat bagaimana keluarganya bersatu--dengan Davian, tentunya.
Di depan sana, Rea bisa melihat dan ikut tersenyum senang karena sosok Zenan yang dulu menganggapnya tak pernah ada, sekarang memiliki kebahagiaannya sendiri bersama wanita berbadan mungil dan berambut cokelat sebahu yang memang sejak dulu tidak pernah berubah kecantikannya.
Lalu Ayahnya, menikmati masa tua dengan kebahagiaan yang mengelilinginya. Sekarang dia bersama cucu pertamanya dari Zenan, menceritakan banyak hal dengan memangku keponakan Rea yang memiliki pipi gembil merona. Dalam pangkuan Hardija, Kafka terlihat kecil dan menggemaskan. Darah daging Zenan itu begitu mirip dengan lelaki di masa lampau.
Lalu di sisi lain, ada Mama dan Anjani yang sedang sibuk memanggang bahan makanan di hadapan mereka, sambil sesekali Dewangga menghampirinya setelah lelah bermain bersama Devinta--anak dari Anjani bersama seorang pengusaha otomotif, dan mau menerima kekurangan wanita itu. Pria beruntung itu ada di sini juga, menemani Devinta yang sedang mengemuti mainannya.
Dan ketika Rea melirik sosok di sampingnya, ia tersenyum lebar. Lelaki di sampingnya ini tumbuh bersamanya. Memilih untuk tetap tinggal bersamanya, memantapkan hati, dan saling berjanji untuk bersatu, berjalan di atas rel kereta kehidupannya.
Lelaki itu tersenyum ke arahnya. Dengan kacamata yang bertengger di hidung mancung dan selalu Rea suka. Tangannya yang halus menyapu pipi Rea yang merona. Lalu Davian melingkarkan tangannya di perut Rea yang membuncit. Kepala Rea disandarkan pada bahu tegap Davian yang memang sejak dulu selalu ia dambakan.
"Semoga kebahagiaan terus bersama kita," bisik lelaki itu.
Dan setelah kalimat itu diucapkan oleh Davian, mata Rea berkaca, ia menatap Davian lama dan mendongak sedikit untuk memberikan kecupan di bibir lelaki yang sekarang akan selalu menemani hidupnya.
Rea ingat jelas apa yang pernah dikatakan Om Toro padanya sebelum ia memutuskan untuk menikah dengan Davian.
"Lelaki itu, nggak bisa kamu sentuh warna auranya, Om juga nggak bisa baca dia di masa depan. Hanya ada dua kemungkinan; pertama, dia dari keluarga kita, hal itu jelas bukan karena Om dan keluarga lainnya sudah mencari tahu siapa keluarga Davian. Lalu yang kedua ... dia jodohmu yang sudah diciptakan Tuhan untuk menjadi bagian dari keluarga kita."
Setelah Toro mengatakan hal itu, Rea semakin memantapkan hatinya untuk Davian. Karena hanya bersama cowok itu, Rea bisa menghargai dirinya sendiri, menghargai apapun yang ada di hidupnya. Karena nyatanya, Davian sempat memiliki masa lalu yang lebih menyakitkan darinya,Atas nama Tuhan yang selalu menggenggam kehidupan, Rea berharap Dia terus memberikan kebahagiaan itu kepada kedua keluarga kecilnya, karena sekarang yang mereka percayai hanyalah satu; tangan Tuhan akan selalu melindungi mereka dengan cara apapun menuju akhir yang tak pernah berujung.
{TAMAT, 20 November 2017}
Kesan kalian selama 25 part ini dunssss, masa diem-diem aja kek lg di angkot Ciledug-Kebayoran? 😩🔫By the way, YUK MAIN GAME-NYA YUKKKKKKK!!!
Masih ada satu part 'Thanks To' orang-orang yang terlibat di sini dan pengumuman siapa yang menang dengan komentar terbaik👻
Sampai ketemu lagi! 😙💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Satintail
ParanormalBisakah aku memohon padamu untuk tidak bertindak selayaknya angin? Jangan seperti angin yang mudah datang dan mudah pergi Karena aku takut seperti ilalang yang hanya bisa melambai saat angin memilih pergi Ilalang yang pasrah menatap kepergian angin...