[17] Dia kembali

2.8K 208 20
                                    

Iqbaal mengeratkan kupluk sweater ijo tosca yang ia pakai.  Entah kenapa cuaca malam saat ini begitu dingin. 

Iqbaal sampai dialamat yang dikirimkan seseorang yang menelponya tadi. 

Iqbaal mengeram kesal.  Untuk apa orang itu memintanya untuk menemuinya ? Ck! Gatau diri cibir Iqbaal dalam hati.

"Mau apa lo?" tanya Iqbaal dengan wajah dingin dan datarnya. 

"Kakak dateng?" dengan wajah berbinar seseorang yang ternyata adalah seorang gadis ini lega karena Iqbaal menuruti kemauannya. 

"Mau apa gue tanya? Hem?"

"Ada hal yang penting yang harus kakak tau." ucap gadis itu sambil mendekat pada Iqbaal. 

"Apa? Gue ga banyak waktu.  Bukannya gue udah bilang jangan pernah munculin wajah lo lagi meski kita satu sekolah!"

"Gue inget, tapi ini penting."

"Ck.  Banyak buang waktu!"

Gadis itu semakin mendekat lalu merangkul leher Iqbaal mesra.

"Aku, kangen sama kakak." ucapnya sedikit sensual. 

"Belajar jadi jalang dimana heh?" Iqbaal mencibir gadis itu sambil mengeluarkan smirknya. 

Gadis lantas membalas smirk Iqbaal dengan senyum manisnya.  
"Kenapa? Kakak jatuh cinta sama gaya gue yang baru?"

"Gaya murahan kayak lo gampang gue dapetin." ucapan Iqbaal tentu membuat gadis dihadapannya jengkel dan merasa ada sebuah belati menusuk hatinya. 

"Gitu? Gue yang murah atau kakak yang so jual mahal heum? Kartu kakak ada ditangan gue,  kakak mau kejadian 1 tahun lalu gue bongkar? Bukannya itu bakal seru?"

"Coba aja kalo berani." Iqbaal membalasnya dengan santai membuat si gadis semakin jengkel lalu melepaskan rangkulan tangannya dileher Iqbaal. 

Gadis itu lantas mendongak menatap langit, ia menahan air mata yang akan turun. 

"Gue tau,  kakak orang kaya,  omongan gue barusan gakkan berpengaruh apapun."

"Kalo lo tau buat apa lo ngomong? Buang-buang waktu."

"Gue putus asa kak! Gue putus asa!!!" gadis itu berteriak dan akhirnya air mata gadis itupun turun.

Iqbaal hanya menghela nafas melihatnya. 

S E M E S T A

"Adikku gasuka sama kamu."

"Aku bisa berusaha jadi yang terbaik Rin, kita baru berusaha 1 bulan ini."

"Iya aku tau, aku sayang sama kamu, tapi aku lebih sayang sama adik aku. Aku cuma punya dia jun."

Gadis yang bernama Arin itu adalah pacar dari seorang Ajun kakak Steffi.

Hubungan mereka memang baik, mereka saling cinta tentu, tapi hanya satu halangan dalam hubungan mereka. Yaitu adik dari Arin, dulu Arin menerima Ajun karena berpikir dalam seiring berjalannya waktu adiknya bisa suka sama Ajun, Arin tentu ingin hubungannya dengan Ajun itu serius.

Tapi setelah 1 bulan mereka mencoba, lebih tepatnya Ajun mencoba menarik perhatian adik Arin itu sulit. Arin juga gatau apa yang bikin adiknya itu sebegitu gasukanya sama pacar Arin.

"Kita bisa terus berusaha.  Jangan nyerah sayang." ucap Ajun sambil menggenggam tangan Arin. 

"Aku gabisa lama-lama, Steffi minta anter ketoko bunga.  Gatau buat apa."

Semesta (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang