"Jadi pacar gue ya?."
Seketika Steffi merasa sulit bernafas.
Ia kaget, benar-benar kaget. Steffi ga pernah membayangkan akan ditembak seorang pria dipantai kayak gini.
He's so romantic.
Dan Steffi tetaplah Steffi. Ia bahkan sekarang ga bisa berkata-kata.
"Lo bisa jawab nanti." ujar Iqbaal.
Iqbaal tau Steffi lagi bingung harus gimana, Iqbaal juga tau karena ini kali pertama Steffi ditembak cowo dan Iqbaal merasa bangga akan hal itu ia menjadi yang pertama, dan Iqbaal pastika gakkan ada yang kedua, ketiga juga selanjutnya.
Steffi mengerjapkan matanya, ia baru tersadar saat Iqbaal bangkit dari tidurnya dan duduk merapat desebelahnya.
"Gausah dipikirin." ujar Iqbaal.
"Gimana gausah dipikirin. Aku kaget tau!." keluh Steffi.
Iqbaal mengulum bibirnya, ia tak tahan melihat reaksi Steffi. Yaampun, benar-benar menggemaskan!.
"Emang gue ngagetin? Pake kaget segala."
"Au ah."
Iqbaal terkekeh. Lalu merangkul pundak Steffi. Namun dengan reflek Steffi menghempaskan tangan Iqbaal.
"Jangan sentuh aku!." larang Steffi.
"Kenapa?." tanya Iqbaal dengan polosnya.
"Gatau!! Sana kamu jauh-jauh!." Steffi mendorong-dorong bahu Iqbaal agar menjauh darinya.
Iqbaal yang tak mengerti malah semakin mendekatkan dirinya pada Steffi.
Steffi cemberut. Ia itu takut detak jantungnya bisa didenger sama Iqbaal saking kencengnya.
Karena Iqbaal malah semakin mendekatkan tubuhnya dan tak menjauh barang sedikitpun. Akhirnya Steffi berdiri dan berjalan menjauhi Iqbaal.
Iqbaal tertawa geli.
"Huhhhhhh."
Steffi menarik nafasnya, lalu dihembuskan kembali.
Ia sedang menetralkan detak jantungnya.
"Mau makan?."
"Yaallah!!."
Iqbaal mengagetkan Steffi dengan datang tiba-tiba. Sebenernya ga tiba-tiba sih. Tapi Steffinya aja kagetan ehe.
"Pulang aja. Mau hujan tuh!." Steffi menunjuk awan yang memang mulai menghitam, dan dengan langkah sedikit terburu-buru ia berjalan menuju parkiran. Steffi juga masih belum memakai sepatunya.
Iqbaal kembali tertawa geli. lucunya.
Iqbaal ga masalah kalo Steffi belum bisa jawab pertanyaan sekarang.
Tapi hey! Bukannya yang tadi itu lebih seperti perintah bukan pertanyaan?.
S E M E S T A
"Jangan dekat-dekat sama siswi bermasalah."Iqbaal yang baru saja masuk kedalam rumahnya tiba-tiba berhenti saat mendengar ucapan ayahnya.
"Maksud ayah?."
"Kamu pasti paham. Jangan dekat sama siswi bermasalah."
"Steffi?."
"Oh namaya Steffi? Bukan Stefhanie?."
Iqbaal memejamkan matanya. Benar bukan ayahnya itu dalang dari semua ini?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta (Sudah Terbit)
Fanfiction(Sebagian cerita dihapus) Iqbaal Dhiakhfahri adalah sosok yang dingin sejak kepergian pacarnya. Akhir-akhir ini ia selalu merasa hidupnya tak tenang karena ulah seorang gadis. Murid pindahan dari Bandung yang bernama Stefhanie Zamora yang akrab dipa...