Steffi dan Iqbaal sampai didepan restoran Steffi.
Seperti biasa Steffi lebih memilih untuk diantar menuju restoran, lagipula Ajun pasti ada direstoran.
Steffi turun dari motor lalu melepaskan helmnya.
"Kamu ga turun?" tanya Steffi karena bingung melihat Iqbaal yang masih duduk dimotornya dan masih menggunakan helmnya.
"Gue langsung pulang." jawab Iqbaal lalu menarik helm Steffi.
"Lho? Kata kamu a Ajun nyuruh kamu kerumah?"
Iqbaal diam, ia lupa akan hal itu. Tentu saja tadi itu cuma bohong, lagian gimana caranya Ajun nyuruh dia kerumah? Kontaknya aja gapunya.
"Kamu bohong yahh?" tebak Steffi.
"Gue ga bohong, gue langsung pulang karena gue tau abang lo gada direstoran." dalih Iqbaal.
"Kok kamu bisa tau? Kan kita belum masuk kedalam." Steffi menatap Iqbaal dengan tajam membuat Iqbaal salah tingkah. Hey! Seorang king ice bisa salah tingkah juga?.
"Motor abang lo gada." jawab Iqbaal setelah memikirkan alasan apa yang akan ia katakan pada Steffi.
Iqbaal menunjuk parkiran yang memang tak ada motor hanya ada 2 mobil yang terparkir disana.
"Motor aa lagi dibengkel. Ayo masuk. Aa pasti udah nunggu."
Iqbaal menelan salivanya dengan kasar, Iqbaal menyesal sudah berbohong atas nama Ajun tadi. Ah dia gamau merasakan malu kedua kalinya didepan Ajun.
"Lo duluan, nanti gue nyusul."
"Ngga." Steffi menggeleng-geleng. "Kita masuk bareng."
Steffi melepaskan helm Iqbaal lalu menarik tangan Iqbaal agar turun dari motornya.
Tapi Iqbaal menahan Steffi dan Steffi tertarik mendekat pada Iqbaal. Bahkan sangat dekat.
Iqbaal menatap lekat kedua mata Steffi yang menenangkan hatinya jika ditatap itu.
"Iya, gue bohong." ujar Iqbaal jujur. Lebih baik jujur daripada malu didalam nanti.
"Tuhkan! Kok kamu bohong sih? Aku jadi gaenak sama Devano tau." kesal Steffi.
Iqbaal semakin menarik tangan Steffi hingga semakin merapat pada Iqbaal, hal ini membuat Seffi menahan nafasnya.
"Lebih gaenak mana lo sama itu orang atau gue yang nunggu lo lebih dari 2 jam diluar kedai?"
Mata Steffi melotot. Iqbaal menunggu Steffi hingga 2 jam?.
"Lagian ngomongin apasih didalem sampe lama banget?." sewot Iqbaal.
"Aku gatau kamu nunggu aku selama itu, aku gatau kamu bakal jemput aku." balas Steffi ga kalah sewot sambil menghembuskan nafasnya setelah beberapa lama menahan nafas.
"Jangan terlalu dekat sama orang itu. Gue gasuka."
Jantung Steffi berdisko. Ini maksud Iqbaal apa? Kenapa Steffi ngerasa lagi diamanahin sama pacarnya?. Aih, Steffi mikir apa sih?.
"Dan jangan ketemu orang itu dengan berpenampilan cantik." ujar Iqbaal langsung melepaskan Steffi dan turun dari motornya lalu berjalan menuju restoran.
Steffi terdiam. Ia merasa pipinya menghangat. Apa tadi Iqbaal memujinya cantiknya dengan tidak sengaja?.
"Lo mau jagain motor gue?." ujar Iqbaal yang sedikit lagi sampai didepan pintu restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta (Sudah Terbit)
Fanfiction(Sebagian cerita dihapus) Iqbaal Dhiakhfahri adalah sosok yang dingin sejak kepergian pacarnya. Akhir-akhir ini ia selalu merasa hidupnya tak tenang karena ulah seorang gadis. Murid pindahan dari Bandung yang bernama Stefhanie Zamora yang akrab dipa...