25. Indirect Kiss

2.2K 141 7
                                    

Terakhir kali gue ke Dieng itu sekitar dua atau tiga tahun yang lalu. Gue lupa kapan tepatnya. Tapi yang jelas gak banyak berubah dari Dieng. Gue keluar dari kamar gue lalu pergi menuju teras balkon yang ada di lantai dua. Karena bukan musim liburan, penginapan tempat gue nginep sepi. Kata penjaga penginapan yang nginep di penginapan ini cuma rombongan gue aja. Dan gue bersyukur karena seenggaknya privasi Chanyeol, Baekhyun, Suho dan Chen terjaga.

"Baru bangun ?" tanya Mas Iko yang tiba-tiba udah ada di samping gue tanpa gue sadari.

"Eh, iya, Mas. Chanyeol sama Suho masih pada tidur ?" tanya gue.

Mas Iko mengangguk. "Kamu laper gak ? Kita bikin mie instan yuk dibawah," kata Mas Iko.

Gue pun mengiyakan ajakan Mas Iko dan turun ke dapur yang ada di lantai satu.

Penginapan tempat gue nginep memperbolehkan para pengunjungnya untuk menggunakan dapur dan masak sendiri. Ketika di dapur, gue ketemu sama penjaga penginapan yang lagi bikin teh manis. Dia pun mempersilahkan gue dan Mas Iko untuk masak mie instan. Setelah selesai, gue dan Mas Iko balik lagi ke lantai dua sambil bawa panci berisi mie instan rebus, mangkuk kecil, sendok dan garpu.

Pas gue sampe di lantai dua, gue ngeliat Chanyeol, Baekhyun, Suho dan Chen keluar dari kamar mereka dengan muka khas orang bangun tidur.

"Ayo sarapan dulu !" ajak Mas Iko.

Kita pun sarapan di teras balkon yang ada di lantai dua. Kebetulan di teras balkon ada meja sama kursi yang bisa dipake pengunjung buat santai.

Mas Iko ngebuka tutup panci berisi mie instan. Gue langsung bisa mencium aroma mecin khas bumbu mie instan dan membuat mulut gue penuh dengan air liur. Gue mulai mengambil mie instan di dalam panci dan memasukannya ke dalam mulut. Di saat yang bersamaan gue juga melihat Chanyeol, Baekhyun, Suho, Chen dan Mas Iko melakukan hal yang sama kayak gue. Pas gue lagi asik nyeruput mie, tiba-tiba mie yang lagi gue seruput naik dan kayak ada yang nyeruput dari ujung satunya. Pas gue lihat, ternyata mie yang gue makan ujungnya ada di mulut Suho. Mata gue bertemu pandang dengan Suho. Seketika pipi gue memanas.

"Hei ! Hei ! Kalian ngapain ?!" seru Chanyeol lalu memotong mie yang gue makan sama Suho jadi dua.

Gue meletakan kedua tangan gue di pipi yang tiba-tiba memanas. Tangan gue yang terasa dingin cukup ampuh untuk meredakan panas di pipi gue.

Selesai sarapan, gue balik lagi ke kamar dan bersiap-siap untuk mengantar Chanyeol, Baekhyun, Suho dan Chen untuk jalan-jalan di beberapa destinasi wisata yang ada di dataran tinggi Dieng. Gue keluar dari kamar dan melihat Chanyeol sama Baekhyun udah sibuk ngomong di kamera layaknya seorang vlogger. Dan lagi, gue melihat Chanyeol masih mengenakan topi bertuliskan angka '61' punya gue.

Di Dieng ada banyak tempat wisata yang dikunjungi seperti Telaga Warna, Telaga Pengilon, Kawang Sikidang, Candi Arjuna, Telaga Merdada, Batu Ratapan Angin, Sumur Jalatunda, Dieng Plateau Theater, Puncak Bukit Sikunir. Pokoknya banyak banget tempat-tempat menarik di dataran tinggi Dieng yang bisa dikunjungi. Waktu gue ke Dieng sama keluarga gue buat liburan, gue cuma berkunjung ke Candi Arjuna, Batu Ratapan Angin, Dieng Plateau Theater dan Puncak Bukit Sikunir. Gue pun memutuskan untuk membawa Chanyeol, Baekhyun, Suho dan Chen ke empat tempat itu. Sebenarnya pagi tadi gue mau ngajak Chanyeol, Baekhyun, Suho dan Chen untuk ke Puncak Bukit Sikunir lihat sunrise. Tapi berhubung kemarin kita baru sampe dan masih capek, jadi gue memutuskan untuk mengajak mereka kesana besok pagi.

Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Batu Ratapan Angin. Batu Ratapan Angin merupakan destinasi wisata di Dieng berupa bukit kecil. Dari atas bukit, kita akan disuguhi oleh pemandangan pegununangan dan telaga yang ada di dataran tinggi Dieng. Di Bukit Ratapan Angin juga ada jembatan merah putih yang biasanya kalau pas musim libur selalu ramai sama orang untuk foto.

The Manager [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang