Di part ini aku perlihatin semua pemeran didalamnya.
----------------------------------
Dandy yang biasanya mengganggu Caramel atau sekedar memainkan rambut perempuannya sekarang terlihat murung dengan tatapan fokus kedepan tetapi kosong sambil menggit pulpennya, Dandy hanya memikirkan kondisi keluarganya yang entahlah. Caramel yang melihat Dandy yang sangat fokus menerima pelajaran hari ini sedikit bingung, karna matanya hanya menatap fokus kedepan dan tidak mengajaknya berbicara atau sekedar mengganggu seperti biasa, apa yang telah membuat Dandy secepat ini berubah pikirnya, tanpa sadar Caramel tersenyum kecil melihat Dandy seperti itu tanpa tau apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki itu.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu tetapi Dandy tidak terlihat bergerak sedikitpun dan tidak mengiyakan panggilan Caramel sedari tadi, kelas sudah sepi hanya menyisakan mereka berdua, Caramel menarik kembali kalimatnya tadi yang mengatakan dia sangat suka jika Dandy sedang seperti ini, nyatanya tidak.
Caramel yg mulai frustasi akan kelakuan Dandy memindah duduknya dari samping Dandy menuju depan Dandy dengan saling berhadapan, Caramel memperhatikan Dandy yg entah memikirkan apa sedari tadi.
"eh....." akhirnya Dandy mulai sadar dan menatap Caramel dengan bingung.
"mikirin apa dari tadi?"
"ngga kok, loh udah jam setengah tiga aja, apa jarumnya salah jalan ya?" tanya Dandy pada dirinya sendiri dan melihat sekeliling kelas yg sudah kosong sambil membereskan bubu-bukunya yang ada diatas dimeja.
"aku udah kaya gini setengah jam dan aku panggil kamu ngga nyaut nyaut dari tadi Dandy", Caramel menjelaskan sambil menekan semua kata di kalimatnya agar laki-laki itu sadar.
"sorry, yaudah ayo pulang" memarik tangan Caramel keluar.
Yang ditarik hanya memasang muka cemberut.
Sejak keluar dari kelas, Caramel terus saja memberikan banyak pertanyaan kepada Dandy yang berjalan disampingnya, dan pertanyaan yang sama berkali kali ia lontarkan dengan respon yang sama diberikan oleh orang itu.
Sampai diparkiran, Caramel memasang muka ngambeknya, ia sudah memberikakan banyak pertanyaan tapi tidak satupun yang dijawab oleh Dandy.
"ayoo" Dandy membuka pintu mobil, bukannya masuk Caramel malah membuang mukanya dengan berlipat tangan di dada .
Dandy menghela napas, ia meraih tangan Caramel "nanti kita mampir beli ice cream"rayunya.
Mendengar itu, Caramel berbalik menatap Dandy tanpa kata, yang ditatap sangat mengerti apa arti tatapan itu dan ia mengangguk. Belum juga Caramel masuk, namanya sudah dipanggil oleh Gita dan Mira yang datang bersama Aby dibelakang mereka.
Caramel tidak jadi masuk kemobilnya, ia menunggu ketiga sahabatnya dulu datang menghapiri mereka.
"kita bisa nebeng ngga?" tanya Gita, menatap Caramel dan Dandy bergantian dengan suara manjanya.
"ayo aja" jawab Caramel, Caramel menatap Dandy dan anggukan Dandy mengundang teriakan ketiga perempuan itu.
"yaudah ayo Mir" Gita menarik tangan Mira dan segera masuk di bangku penumpang dan dikuti Dandy dan Caramel didepan.
"dadah Aby... " ketiganya melambaikan Tangan pada Aby yang masih berdiri sendiri diparkiran, dan mobil Dandy keluar dari parkiran sekolah dan mengantar para putri-putri cerewet itu.
Saat dijalan Caramel membalik badan menatap kedua temannya dibelakang "kok tumben sih minta nebeng, emang ngga dijemput?".
"ngga" jawab keduanya bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU dan AKU
Teen FictionAwalnya aku mengagumimu dalam diam, sampai mulut ini tidak mengikuti logika melainkan hati yg menyuruh menyuarakan apa yg aku rasakan - Caramel Ghaizka Larasati Aku tidak pernah memikirkan cinta, aku slalu mengabaikan semua perempuan yg mendekatiku...