Mobil yang dikendarai Dandy tidak berhenti dirumah Caramel, melainkan pertokoan dan minimarket yang berjejer dipinggir jalan, Dandy membuka sabuk pengaman menatap Caramel disampingnya yang balik menatap dirinya dengan bingung.
"tunggu disini ngga usah turun aku cuma sebentar"ucapnya lalu turun dari mobil.
Sudah 20 menit Dandy keluar dari mobil semua sudah dilakukannya sambil mrnunggu dandy kembali, dari memutar lagu, memainkan game, meramaikan grub chatt kelas dan para sahabatnya yang membuat ia mau tak mau bosan dengan hal itu, tapi dandy belum kembali juga
"katanya sebentar ini udah lama banget sampe mati kebosan gini, ngga mati juga sih" dumel Caramel.
Caramel berniat menyusul Dandy, ia keluar dari mobil menatap kiri kanan, dan berhenti disatu arah. dari arah berlawanan sebuah motor merah tidak jauh dengan jaraknya seperti mengamatinya sejak tadi ia seperti terang terangan menatap kearah mobil Dandy, jika Caramel berdiri disebelah kanan jalan motor merah itu berada disisi kiri jalan menatap langsung kearahnya.
Disaat ia mulai berpikir dan mengira ngira siapa yang sejak tadi menatap mereka dari mereka dirumah Gita, ia melihatnya saat menghadap kejok belakang menyimpan barang barangnya, ia mengira memang rumahnya disana atau menunggu temannya. Caramel tidak bisa melihat wajahnya karna helm full face yang dikenakan pengendara itu membuat ia tidak bisa menebak siapa disana, diatas motor merah, seseorang yang menatap kearahnya tepatnya kemobil Dandy adalah laki-laki atau perempuan.Suara teguran dari arah kanannya membuat Caramel menatap laki-laki itu, Dandy menatap kearah pandang Caramel setelahnya ia menarik napas menyuruh Caramel masuk lagi kedalam mobil. Dan mobil segera melaju menuju rumah Caramel.
Jam 22.08
Rumah Caramel.Keduanya keluar dari mobil Dandy menatap Caramel "masuk diluan" dan Caramel berjalan masuk kerumahnya.
Dandy berjalan keluar pagar rumah Caramel, berdiri dipinggir jalan yang sepi ia menghadap kiri dan kekanan, dan berhenti di satu arah, menatap motor merah dengan pengendaranya yang berada 100 meter darinya, tidak ada pengendara lain selain motor merah yang berada disana menatap kearahnya.
Dandy mendeal salah satu nomor diponselnya dengan arah pandang masih kearah motor merah, didering ketiga yang ditelpon mengangkat.
Tanpa buang waktu Dandy berbicara "ngga usah ngikutin gua, pacar gua takut sama lu . jangan pernah ngikutin gua lagi, lu ngga bakalan tau gua bisa apa saat lu masih ngikutin gua dan buat pacar gua takut"
tanpa mendengar suara dari seberang Dandy memutuskan sambungan dengan masih menatap motor merah tersebut sampai motor itu berbalik berlari meninggalkan tempatnya, setelahnya ia kembali masuk kedalam rumah Caramel dengan dua kantung plastik yang sebelumya ia ambil dari dalam mobilnya, barang yang ia beli tadi dan membuat Caramel menunggunya lama.
Dandy masuk membawa plastik ditangan kanan dan kirinya, ia melihat Caramel yang duduk selonjoran diatas sofa .
"kamu dari tadi disini belum kemana mana kan?" tanya Dandydan ikut duduk disamping Caramel, Yang diangguki oleh perempuan itu.
"aku tadinya mau kekamar tapi nunggu kamu dulu" ucapnya sambil menurunkan kedua kakinya dari sofa.
Dengan cepat Dandy menarik Caramel "mau kemana?".
Dandy menatap Caramel yang sedang membereskan barang barangnya "aku mau kekamar mau bawa ini" aku Caramel.
Dandy menarik kembali Caramel untuk duduk "ngga usah kemana mana temenin aku disini aja" .
Caramel menaikan alisnya bingung "kita nunggu mama disini aku udah beli banyak makanan tadi dan ada ice cream Juga" aku Dandy.
Seketika wajah Caramel berubah berseri-seri setelah mendengar dua kata terakhir yaitu ice cream, Caramel menanti ice cream yang diberikan Dandy, satu kotak ice cream coklat sudah pidah tangan kepadanya, dengan tidak sabar Caramel membuka kotak ice cream tapi tidak jadi karna tangan Dandy menahan pergerakannya dengan wajah cemberut Caramel menatap Dandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU dan AKU
Teen FictionAwalnya aku mengagumimu dalam diam, sampai mulut ini tidak mengikuti logika melainkan hati yg menyuruh menyuarakan apa yg aku rasakan - Caramel Ghaizka Larasati Aku tidak pernah memikirkan cinta, aku slalu mengabaikan semua perempuan yg mendekatiku...