"aku slalu bersyukur apa yang diberikan tuhan saat ini, pasangan yang memang tidak sempurna tapi aku mencintainya. Karna tuhan mengirim Dandy disampingku mungkin itu adalah yang terbaik " Caramel Ghaizka Larasati------------------------
Sepasang kekasih berjalan beriringan dibelakang seorang laki-laki yang biasa di sapa Mars yaitu sepupu Dandy.
Caramel memegang tangan Dandy membuat nya moneleh " kita nonton ya nanti, ada film baru. "
Dandy mengangguk, membuat Caramel mencak mencak bahagia.
Terlihat 3 orang duduk dalam diam dikursi mobil, mereka baru saja keluar dari area bandara setelah mengantar seseorang, ada Mars di kursi kemudi, disampingnya ada Dandy yang menatap lurus kedepan dalam diam, dan kursi belakang seorang perempuan duduk menunduk menatap ponselnya.
Caramel mulai jenuh dengan keheningan, jika saja hanya ada dirinya dan Dandy pasti ia dari tadi sudah mulai mengajak Dandy berbicara berbagai topik walau hanya menjadi pendengar atau hanya menimpali seadanya. Jika ada Mars? Sanksi buat Caramel untuk berbicara, bukannya tidak nyaman atau bagaimana, setiap Caramel membuka mulutnya mengajak keduanya untuk berbicara pasti ia langsung diejek ini itu siapa yang tidak kesal diperlakukan seperti itu, niat Mars memang mengajak Caramel becanda tapi ya mau bagaimana mood nya sedang tidak baik sekarang makanya ia tidak mau jika Mars banyak berkomentar, padahal keduanya sangat dekat dan kadang sangat kompak.
"ini kita langsung pulang kan? " Mars memecahkan keheningan.
Dandy yang berada disampingnya mengangguk, dan perempuan yang saat ini duduk dibelakang mereka berdua menatap Dandy tidak percaya.
"kok pulang sih, katanya kan mau nonton" Caramel merajuk dengan muka masamnya.
"mau nonton apasih jam segini? " tanya Mars.
"ya ada film baru" Caramel menatap Dandy "tadi kamu udah janji loh ya pulang nya kita nonton" gerutu Caramel dan reaksi Dandy sama sekali tidak ada.
"Dandynya ngga mau Car, besok besok ajalah nontonnya" Mars .
"tapi Dandy udah janji Mars dan aku mau nonton sekarang" aku Caramel.
"tapi Dandy ngga bilang iya buat pergi nonton" Mars menatap Dandy yang hanya menatap layar ponselnya.
"tapi Dandy ngga bilang ngga juga Mars" Caramel tetap kekeh kalo Dandy mau diajak untuk nonton.
Perdebatan keduanya tidak habis habis, dan Caramel memilih mendumel sendiri dari pada menghabiskan tenaganya untuk berdebat dengan Mars dan menatap Dandy dengan kecewa, hampir saja perempuan itu menangis, Dandy tidak pernah bisa mengerti dirinya sama sekali.
"kita belok jadi nonton apa pulang? " Mars menatap Dandy dan Caramel bergantian.
Caramel tidak menyahut, hanya dumelan yang ia kira hanya akan didengar dirinya saja dan menatap keluar jendela mobil. Dandy melirik Caramel dari kaca spion mobil menatap perempuan itu lambat.
"kita nonton dulu" ucapnya pelan.
Walau pelan, suara Dandy dapat didengar oleh Caramel yang duduk dibelakang, hanya beberapa detik Caramel mencerna perkataan Dandy, wajah masam tadi seketika hilang diganti dengan wajah yang begitu cerah dengan senyum mengembang dan mata berbinar.
"beneran kita nonton? " tanya nya memastikan sambil mengguncang lengan Dandy dan diangguki oleh lelaki itu.
"baru juga di iyain buat nonton, muka lu udah bahagia gitu gimana kalo diajak buat diner? " canda Mars.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU dan AKU
Teen FictionAwalnya aku mengagumimu dalam diam, sampai mulut ini tidak mengikuti logika melainkan hati yg menyuruh menyuarakan apa yg aku rasakan - Caramel Ghaizka Larasati Aku tidak pernah memikirkan cinta, aku slalu mengabaikan semua perempuan yg mendekatiku...