Andy berjalan bengabsen setiap kelas yang ia lalui, melongokan kepalanya disetiap pintu kelas. Dari kela X8 sampai pada kelas X4, baru ia menemukan perempuan berhoodie pink, duduk tepat dimeja kedua kebelakang dekat pintu kelas.
"cuma beda dua kelas sama gua, kok baru sekarang ya gua liat dia dikelas ini" ucap Andy pelan.
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang "ngapain lo? " Reka, teman satu perjuangan Andy sejak SMP sampai sekarang, ia mengikuti arah pandang Andy dan beroh ria.
Andy berbalik menatap Reka "itu cewek yang pake hoodie pink kok gua baru liat sih? ".
"kenapa?, lu naksir ya? " Reka menunjuk Andy dan melirik perempuan berhoodie pink bergantian, "Shilla mau lu kemanain? " .
Andy berdecak memutar bola mata jengah, susah memang ngomong dengan Reka dari dulu tapi tetap aja Andy mau berteman dengannya.
Reka yang melihat temannya itu tertawa "dia anak baru, hari senin kemarin baru pindah makanya baru lu liat, dia ngga sering keluar kelas" .
Andy mengangguk-ngangguk paham "namanya siapa tu cewek? " Andy melihat kearah perempuan berhoodie pink lagi.
"Cantik" jawab Reka singkat.
"ia cantik, lebih cantik dari pada Shilla" ucap Andy.
Reka memandang Andy tidak percaya "lu lebih milih Cantik dari pada Shilla? " .
Andy menempelen pelan kepala Reka " walau cantik, hati gua tetap buat Shilla".
"trus ngapain lu liatin tu cewek dan nanya-nanya?" Reka ngegas.
"cuma kepo doang, tu cewek namanya siapa? ".
"Cantik".
"gua tau dia cantik, gua nanya namanya siapa ogeb" Andy menyentil jidat Reka.
"namanya Cantik bolot" Reka menyentil balik jidat Andy "Laila Cantika dewangga" .
Andy berohh ria sambil mengelus jidatnya yang disentil Reka "bilang dong dari tadi kalo namanya Cantik" .
"gua udah bilang dari tadi kali" jawab Reka gemes.
"yaudah gua balik kelas dulu, thank for info".
"eh eh eh, main nyelonong aja. Belum selesai juga gua ngomong" Reka menarik seragam bagian belakang Andy.
"tapikan gua udah selesai" jawabnya polos.
"tapi gua belum".
"ya terus urusannya sama gua? " tanya Andy.
Reka berdecak "kemarin kebetulan gua satu kelompok sama dia, trus dia nanya yang namanya Dandy sama gua" .
Andy yang awalnya malas mendengar, jadi tertarik dengan topik yang dibahas Reka lagi " Dandy yang mana, Dandy angkatan kita? " .
"awalnya gua kira si Dandy yang bangor itu, trus gua nanya bukan. Malah dia bilang Dandy kakak kelas, kakak kelas kita yang namanya Dandy kan cuma pacarnya kakak lu doang" .
"terus? " Andy tidak menghiraukan bunyi bell yang nyaring.
"dia nanya kelas berapa, sering nongkrong dimana kalo disekolah?, banyak dah" .
Tarikan dikerah seragamnya menghentikan suara yang akan keluar dari mulut Andy, " bel sudah bunyi kamu masih kelayapan dikelas lain" suara pak daus terdengar dari belakangnya dan diseret kearah kelas X1 .
"nanti lanjut, gua ngikut calon mertua dulu" teriak Andy.
Yang di iyakan oleh Reka.
---------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU dan AKU
Teen FictionAwalnya aku mengagumimu dalam diam, sampai mulut ini tidak mengikuti logika melainkan hati yg menyuruh menyuarakan apa yg aku rasakan - Caramel Ghaizka Larasati Aku tidak pernah memikirkan cinta, aku slalu mengabaikan semua perempuan yg mendekatiku...