Trimakasih untuk para pembaca yang udah setia menunggu cerita ini di up, nunggu doi lebih membosankan dan capek loh dari pada nunggu cerita ini up loh ya.
Oke, bukan nya mengulur waktu untuk up, hanya saja kadang mood nulis aku sering hilang yang mengakibatkan lama up, tapi jangan khawatir kan sekarang udah di up part selanjutnya 😂😂 .Dan aku bertrimakasih untuk koment koment positif yang kalian kasi, aku sangat sangat bertrimakasih, itu jadi salah satu motifasi aku buat nulis part selanjutnya.
Part ini didedikasikan buat #abyteam yg nanya aby kemana, kok aby ngga muncul, emang sampe sini aja ya peran aby? Dan masih banyak lagi. Ini spesial aby pov jadi selamat membaca yaa ❤❤💋💋 .
Dan jangan pernah bosan tunggu cerita ini up trimakasih ❤❤❤
----------------------------
mencintaimu, Caramel Ghaizka Larasati adalah kesalahan terbaik yang mungkin pernah Azzam Atalanta Faraby lakuakan dalam hidupnya - A.A Faraby
----------------------------
Duduk, ngobrol, tertawa dengan jokes receh, beginilah hari kami, Gua emang laki-laki sendiri diantara tiga perempuan cantik disekeliling gua, tapi bukan berarti gua banci.
Inilah persahabatan menurut gua, ngga mandang kasta, jelek atau ngga, keren atau ngga, perempuan atau laki-laki, karna gua yakin semua itu bakal sama aja cuma yang berbeda adalah cara menyikapinya.
Kami berlima bersahabat sejak lama dari 4tahun lalu, ada gua-Caramel-Gita-Mira dan juga Thoriq, Kalo gua ketemu Caramel dari lahir, berbeda dengan ketiga orang lainnya, kami bertemu saat pertama kali memasuki sekolah menengah pertama, Kami dipersatukan dalam satu kelompok belajar dan mulai saat itu juga kami menjalin persahabatan.Tapi semua mulai berbubah saat ujian kelulusan kelas 9, Thoriq pergi untuk waktu yang lama dan tidak akan kembali, ia mengalami kecelakaan beruntun bersama supir yang menjemputnya, dan dari saat itu juga gua berikrar menjaga tiga perempuan yang satu meja dengan gua saat ini, Gua ngga akan biarin 3 perempuan ini meneteskan air mata kesedihan justru gua menginginkan air mata bahagia slalu keluar dari kelopak mata 3 perempuan ini.
Sudah 3 bulan kami masuk ke jenjang sekolah menengah atas, tapi bayang banyang thoriq masih slalu melintas dipikiran kami, bahkan sebelum kami ada ditempat ini kami menyempatkan untuk ke makam thoriq, kadang gua merasa kehilangan tidak bisa menerima, karna dengan secara tiba tiba dia tidak lagi ada ditengah-tengah kami, tapi sekuat hati gua menyangkal itu agar membuatnya tenang disana dengan cara mengikhlaskan.
Tadi pagi ketiga perempuan ini sudah berada dirumah gua hanya untuk minta traktir karna kemarin gua terpilih jadi wakil ketua osis, dan disinilah kami sekarang, di salah satu cafe tempat biasa kami nongkrong saat mulai SMP, salah satu cafe dekat sekolah.
"by, harusnya lu cari pacar biar kita kita juga mikir mikir dulu buat ngajak lu temenin kita kayak gini" ucap Gita-cewek manja yang bawelnya minta disambel tuh mulut.
Mira dan Caramel mengangguk mengiyakan perkataan Gita."alah ntar lu pada kangen sama gua dan marah karna gua punya pacar dan ngelantarin kalian" balas gua.
"ye.. Ngga ada kerjaan banget kangen lu, orang kita udah punya pacar, iya ngga git? " Mira meminta persetujuan pada Gita.
Perempuan itu malah mengiyakan perkataan Mira "iyalah, kangen pacar sendiri aja gua ngga kuat apalagi nambah kangen sama lu, sorry ngga deh"
"cihh awas aja lu berdua nangis nangis larinya kegua" gua memandang dua perempuan dihadapan gua ini dengan sinis.
Usapan lembut dibahu membuat gua memalingkan wajah kearah kanan menatap Caramel "kenapa, kamu juga mau ikutan mereka? " .
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU dan AKU
Teen FictionAwalnya aku mengagumimu dalam diam, sampai mulut ini tidak mengikuti logika melainkan hati yg menyuruh menyuarakan apa yg aku rasakan - Caramel Ghaizka Larasati Aku tidak pernah memikirkan cinta, aku slalu mengabaikan semua perempuan yg mendekatiku...