Hari ini Caramel pergi kesekolah bersama Andy karna Dandy belum pulang, sudah 4 hari Dandy tidak disampingnya dan sudah 4 hari juga Dandy izin tidak masuk sekolah karna ada kepentingan keluarga atau apa itu, yang Caramel tau Dandy ke Bandung untuk menemani papanya dan kejelasannya tidak Caramel tanyakan.
"Kar... Apa cuma perasaan gua atau emang tu motor belakang ngikutin kita sih? " Andy berujar saat motornya berhenti dilampu merah .
Caramel menghadap kebelakang "yang mana? " tanya nya sambil mendekatkan wajahnya pada Andy.
"itu Ninja warna merah, yang goncengan sama cewek hoodie pink"
"ngga ah, kali aja tujuannya sama kaya kita makanya lu ngerasa kaya gitu" ucap Caramel sambil menoyor kepala Andy yang memakai helm.
"masasih? " tanya Andy lagi.
Setelah cukup jauh dari lampu merah Andy bersuara lagi "tuhkan, mereka ngikutin kita padahal SMA yang kearah sini cuma SMA kita Kar, ngga ada lagi " Andy menatap kearah belakang.
Caramel ikut menoleh kebelakang "ya kali aja mereka satu sekolah sama kita".
"gua ngga pernah lihat mereka, apalagi motornya. Setelah dua bulan lebih gua satu sekolah sama lu, ngga ada tuh tanda-tanda muka mereka berkeliaran di SMA MATAHARI" pinta Andy.
Mereka berdua akhirnya sampai di parkiran SMA MATAHARI, parkiran masih cukup renggang karna jam baru menunjukan setengah tujuh.
"bang Dandy kapan pulang? " tanya Andy seraya mematikan motornya.
Caramel turun dari motor Andy dan menghadap ke adik laki-lakinya itu "besok kayaknya".
Mereka berjalan beriringan menuju koridor depan tempat untuk mengabsen.
"Kar.. " Andy mencolek Caramel yang berada di depannya yang sedang fokus pada ponselnya.
"apa? " tanya Caramel yang masih tidak mengalihkan pandangannya pada ponsel."Kar liat dulu, jangan mencet hp mulu".
"apa? " tanya Caramel pada adiknya sambil memasang muka jengkel.
"itu cewek yang tadi ngikutin kita kan? Yang make hoodie pink. Tapi cowoknya ngga satu sekolah sama kita kayaknya" jarak perempuan berhoodie pink dengan mereka sekitar empat siswa yang ikut mengantri.
Caramel melihat baik-baik perempuan yang mereka bicarakan, ia melihat dari atas sampai bawah menilai penampilan perempuan itu, mukanya seperti tidak asing pikir Caramel, tapi dimana ia melihat perempuan itu.
"ah paling disekolah ini" batinnya.
Tapi sepertinya tidak, dengan pikiran yang masih mengingat-ngingat dimana ia melihat perempuan itu, sampai tiba giliran Caramel mengabsen.
"tuh kan gua juga bilang apa, dia itu satu sekolah sama kita" ucap Caramel.
Giliran Andy yang mengabsen, tapi Caramel tidak sama sekali berniat menunggu adiknya itu, kelas mereka berbeda. Jarak kelas Caramel lebih jauh dibanding Andy.
"Kara tunggu!! " teriak Andy disepanjang koridor.
Akhirnya Andy bisa menyamakan langkahnya dengan Caramel "anak kelas satu Kar, beda kelas kayaknya sama gua".
"gua diluan, dadah Kara" Andy berjalan belok dan Caramel berjalan menaiki tangga lantai dua.
"dia yang nyuruh gua nunggu, dia juga yang ninggalin gua. Dasar adik aneh".
Di sepanjang perjalannya menuju kelas, Caramel masih memikirkan perempuan berhoodie pink dan ia baru ingat!, perempuan itu adalah perempuan yang ia lihat saat bersama Aby di Mall untuk membeli buku kemarin yang ia kira perempuan itu berjalan dengan Dandynya. Tapi antara yakin dan tidak yakin juga jika mereka adalah orang yang sama, karna saat di Mall Caramel tidak bisa benar-benar mengenali perempuan itu apalagi wajahnya sebagian tertutup oleh rambut.
-----------------------------
Caramel baru saja keluar dari toilet dan beberapa meter darinya ada Dandy yang menunggu dirinya untuk ke toilet, belum saja sepenuhnya ia membuka pintu toilet, ia melihat perempuan berhoodie pink seminggu lalu yang ia temukan bersama Andy sedang berjalan didepannya dan berhenti didepan Dandy.Tunggu..
Dia bertemu Dandy?.
Apa mereka saling kenal?.
Apa yang diperkirakan Caramel itu benar? .
Ia sama sekali tidak bisa mendengar pembicaraan keduanya, hanya mimik muka marah dan kecewa? .
Apa yang mereka bahas sampai perempuan itu memasang mimik kecewa?.
Hati Caramel semakin tidak karuan, antara menemui keduanya atau tetap tinggal sampai keduanya selesai berbicara.
Dengan hati yang berkecamuk dan tidak bisa menahan gundah dihatinya Caramel berjalan pelan mendekat pada keduanya, perempuan yang tidak diketahui Caramel namanya itu menyadari kedatangannya dengan cepat mengakhiri pembicaan mereka dan pergi begitu saja.Caramel menatap perempuan yg mulai menjauh itu dengan Dandy bergantian beberapa kali dan berakhir menatap manik mata Dandy dalam.
"dia siapa? " .
"yang tadi?, dia adik kelas, satu angkatan sama Andy".
Caramel menggeleng, bukan jawaban itu yang dia harapkan "kenapa dia ngomong sama kamu sampai masang mimik kecewa dan keliatan kamu marah".
Dandy menaikan satu alisnya, menggaruk teguknya "dia cuma nanya jalan dan minta ngantar tapi akukan ngga bisa karna nunggu kamu".
Caramel masih kurang yakin dengan jawaban yang diberikan Dandy, tapi dari pada memperpanjang pembicaraan ini yang mungkin saja berakhir dengan mereka berdebat lebih baik ia percaya saja. Kemudian keduanya berjalan melanjutkan menuju kantin.
----------------------------------
Seperti biasa, kantin selalu ramai dengan murid murid. Di meja kantin yg muat 6 orang ini di isi hanya Caramel dan Dandy, teman-temannya yang lain entah dimana mereka, biasanya mereka memang duduk dipojokan dekat pintu masuk kantin.
Caramel mengederkan pandangannya untuk mencari teman-temannya yang padahal sudah lebih dulu kekantin seperti yang dibicarakan mereka sebelum Caramel dan Dandy keluar lebih dulu ketoilet."mungkin mereka udah balik diluan ke kelas karna ngga kuat nunggu kita lama" Dandy memecah kesunyian.
Caramel melihat jam pada pergelangan tangannya dengan dahi mengkerut "kita cuma pergi 10menit dan masih ada waktu 25 menit istrahat, ngga mungkin mereka udah ngancir diluan ke kelas"
Dandy hanya menghela napas, bingung juga ingin menjawab apa "yaudah kamu makan dulu" sambil mendorong mangkuk bakso lebih mendekat pada Caramel.
Caramel mengangguk "kamu ngapain aja diBandung?, enak banget bisa jalan-jalan" .
"aku pergi ke Bandung bukan untuk jalan-jalan, aku pergi kesana untuk bantuin papa ngehandel jadwalnya disana sekalian belajar" ucap Dandy pelan.
Caramel mengangguk sambil masih memakan baksonya yang sudah hampir habis.
"kalo aja sekertaris papa ada pasti aku ngga bakalan kesana dengan terpaksa"ucap Dandy lagi.
"ngga boleh gitu ah, bagus kalo kamu ikut. Kaya kata papa sambil kamu belajar" .
Dandy tersenyum, mengacak rambut perempuan yang berada tepat didepannya itu.
"aduh aduh... Udah berani usap usapan oiii"
"kayaknya gua pengen terbang nih, pegangin Mir pegang"
"jomblo mah bisa apa"
Suara kegaduhan itu keluar dari tiga orang yang baru aja sampai di meja mereka, Aby, Mira, Gita duduk memenuhi meja yang awalnya lenggang sudah penuh.
Ejekan ejekan itu berakhir dengan obrolan obrolan ringan dan tawa mereka berenam. Dan tanpa sadar ada satu orang melihat mereka dengan senyum hambar.
"andai waktu bisa diputar kembali" ucapnya pelan dan pergi begitu saja.
----------------------------
Assalamu alaikum ghaysss..
Kalian apa kabar? Baik kan?, harus baik pokoknya.Akhirnya kita bisa ketemu lagi setelah sekian lama tetpisah 😂😂,adakah yg merindukan Dandy-Caramel dan teman temannya? .
Makasih buat kalian yg udah mau nunggu kau dan aku update.
Sampai bertemu dipart selanjutnya 😉😉 .
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU dan AKU
Teen FictionAwalnya aku mengagumimu dalam diam, sampai mulut ini tidak mengikuti logika melainkan hati yg menyuruh menyuarakan apa yg aku rasakan - Caramel Ghaizka Larasati Aku tidak pernah memikirkan cinta, aku slalu mengabaikan semua perempuan yg mendekatiku...