Part 13 (Dandyan)

987 40 6
                                    

    PART INI BUAT YG PENASARAN SAMA DANDY, WALAU MASIH ABU-ABU CUKUPLAH YA MENJELASKAN.

SELAMAT MEMBACA.. SORRY KALO POSTNYA LAMA .
_______________________________
    Gua duduk termenung menatap jauh keatas langit yang dipenuhi banyak bintang, gua memikirkan banyak hal yang tidak tau ujungnya dimana. Rindu ini terlalu menyiksa, menyesakan dada, gua rindu hiruk pikuk rumah yang begitu ramai, gua rindu kehangatan keluarga, gua rindu kasih sayang seorang ibu dan gua rindu kasih sayang seorang ayah, satu aja yang gua mau kembalikan keluarga gua seperti 6 tahun silam.

Malam ini gua terlalu banyak menerawang mengingat masa lalu yang ngga akan mungkin kembali, gua sadar itu tapi ada saatnya gua mikirin ini ketika gua melihat keluarga lain utuh, tertawa bersama, saling berbincang satu sama lain, menghabiskan akhir pekan dengan berkumpul bersama keluarga, atau perhatian kecil yang dilakukan seorang ibu atau ayah yang menanyakan bagaimana sekolah hari ini apakah menyenangkan atau mungkin buruk?, gua menginginkan itu.

Akhir akhir ini dia datang lagi kehidup gua, dia memperhatikan gua dari jauh dan gua sangat mengenalnya walau hanya sekali ia memperlihatkan wajahnya dihadapan gua, entah apa yang dia inginkan. Kenapa dia harus kembali lagi setelah 6 tahun menghilang tanpa kabar. Rasanya ingin gua menemuinya langsung menanyakan apa maksudnya menjadi penguntit dan bayang bayang gua, tapi gua terlalu takut untuk mengetahui kenyataan. Ia juga tidak pernah menjelaskan maksud atau tujuan ia mengikuti gua, sadar ngga sadar dia slalu ada didekat gua.

Berkali kali gua menarik napas, berusaha menenangkan diri dengan emosi yang sulit untuk gua luapkan, gua menghisap batang rokok yang berada disela dua jari gua. Gua memang bukan pecandu rokok tapi rokok adalah teman disaat gua merasa seperti ini, Caramel sering bilang "kenapa harus lari kerokok? Kamu punya aku yang bisa kamu jadiin tempat berbagi ngga harus ngerokok!!" . gua tersenyum mengingat itu, dengan wajah kesal yang bikin gua gemes sendiri gua hanya memandangnya tidak mengatakan apa-apa, bukan tidak mau mengatakan sesuatu hanya saja itu menurut gua ngga penting.

Gua bersyukur punya Caramel saat ini, seseorang yang membuat gua merasa dicintai dengan perhatian yang begitu besar, awalnya gua takut Caramel akan meninggalkan gua seperti orang orang terdahulu dengan banyak sifat buruk yang gua punya, pernyataan Caramel pertama kali membuat gua merasa takut mengambil langkah, gua terlalu takut jika suatu saat Caramel tau jika gua adalah korban broken home dan Caramel bakalan ninggalin gua, ngga akan ada lagi seseorang yang akan memberi perhatian lebih yang gua ingikan dari dulu walau bukan dari ayah dan ibu atau bahkan saudara.

Gua bersyukur setelah 4 bulan kami pacaran, Caramel ngga sedikitpun berniat menjauhi gua apalagi berpikir untuk meninggalkan gua setelah sedikit demi sedikit gua lebih terbuka padanya, ekspetasi gua melebihi yang gua inginkan sejak gua menjadikan Caramel kekasih, jika awal pacaran hanya perhatian dan kasih sayang dari Caramel yang gua dapat dan harapkan, makin lama kedua orang tua Caramel juga ikut memberika perhatiannya ke pada gua seperti seorang ibu dan ayah pada anaknya, ditambah lagi adanya Andy sudah seperti saudara disaat gua butuh teman dirumah walau itu sangat berbeda jika dilakukan oleh keluarga kandung.

Mengenal Caramel adalah suatu kebahagiaan tersendiri buat gua, mempunyai banyak teman karna Caramel, mempunyai hari yang tidak datar lagi tapi penuh dengan kebahagiaan.

"Dear Ara, trimakasih sudah menjadi pelengkap sekaligus pengobat lara pada hidupku yang begitu datar ini sebelum engkau masuk dan merubahkannya menjadi lebih berwarna. Dan aku bahagia mengenalmu, mengenal mereka semua"

________

Hari ini mobil gua ngga seperti biasanya, jika hari hari kemarin hanya suara Caramel, sekarang sangat berbeda karna hari ini didalam mobil ini duduk tiga cowok heboh yang sedang ngobrol banyak hal yang menurut gua ngga penting sama sekali.

Ada si waketos yang begitu ramah kata orang orang yang sedang bercerita serius dibangku belakang.
Ada si periang sekaligus si kapten basket yang gua tau dari mendengar curhatan Mira pada Caramel jika mereka bersama, yang sedang menanggapi pembicaraan dengan tertawa terbahak.
Dan satu lagi adalah sesosok laki laki kecil yang sedang duduk disamping gua sambil memandang kepo kedua orang yg sedang bercerita sesuatu yang sampai saat ini ia tidak mengerti.
Kami akan kesuatu tempat bersama yang lainnya tapi berpisah mobil.

Hampir satu jam di perjalan akhirnya kami sampai juga pada tempat tujuan, sebuah taman keluarga yang begitu ramai, rombongan kami juga tidak kalah ramai dengan yang lain.

Papa dari Gita yang ngga gua tau namanya menggelar kain berwarna merah garis garis putih bersama salah satu anaknya. Semua duduk diatasnya, keluarga Caramel lengkap, keluarga Mira juga lengkap, keluarga Gita beserta kakaknya lengkap, Aby dan adik perempuannya tidak lengkap karna orang tuannya sedang berhalangan hadir karna sedang mengunjungi keluarga dikampung halaman, dan ada Aldy yang duduk diantara keluarga Mira dan Dua adik kembarnya, orang tuanya tidak datang karna sedang ada perjalanan bisnis yang tidak bisa ditinggalkan.

Dan gua? Berdiri mengalihkan pandangan kesemua arah meratapi hidup gua yang ngga pernah utuh, tidak sama sekali berada diantara kedua orang yang telah membuatku melihat dunia yang begitu menyesakan ini. Ingin seperti mereka tetapi tidak bisa.

Lagi lagi perasaan itu muncul, perasaan iri yang membuat diri gua sendiri yang sakit, bukan mereka memamerkan,  bukan. Ini hanya perasaan gua sendiri yang slalu memikirkan ini.

Gua mengadah keatas langit yang begitu cerah, berkali-kali gua menarik nafas, menghilangkan sesak yang slalu datang menyelimuti hati, lagi lagi gua menerawang dan-- Tepukan dari arah belakang membuatku menarik napas gusar terakhir menghadap kebelakang melihat perempuan yang berada dihadapan gua.

"ayo ngapain disini? Kita semua keluarga ngga harus buat didalam sini sesak melihat pemandangan ini, skali lagi kita semua keluarga jangan canggung oke? " Caramel, sambil memegang bagian dada gua, iya disitu begitu sesak melihat ini. Tapi lagi lagi perempuan didepan gua membuat gua kuat.

"Sekali lagi trimakasih karna sudah menjadi satu satunya perempuan yang membuat gua kuat" .

Ada satu orang yg mengerti kita, tapi kadang kita tidak melihatnya karna kita terlalu sibuk melihat kearah lain.

__________________________________
sorry ya kalo kata katanya gg pas atau ada typo bertebaran. Dan makasih karna sampai saat ini udah pantengin terus cerita ini skali lagi mkasih ya.

------------

BTS

Aldy : lo harus tau by, mereka tuh jago banget.

Aby : lah emang lu gg jago? .

Andy : apa yg jago bang?  .

Aldy : ya ayam lah and, masa lu?  .

Aby : terus gimna?  .

Aldy : ya team gua tetap menang lah, kan gua kaptennya.

Aby : ampas lu, gua kira team lu kalah . Pake lu bangga banggain team arjuna lagi.

Aldy tertawa melihat mimik muka aby.

---------

Sampai ketemu dipart selanjutnya gaysss ❤❤😘😘😘😘💋💋💋💋💋 .

-Iqvitddini-

KAU dan AKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang