Sadina-you do

248 18 1
                                    

   Aku menghela nafas berat saat Keola mengajak ku ngedate,kencan,atau apapun yang dia sebut setelah ciuman panas tadi.
Keola masih sibuk dengan menu makanan di tangannya, mata Keola memindai deretan nama makanannya.
Sedangkan Sadina masih menatap Keola malas, sembari mengingat kenapa dia bisa sebodoh itu membalas ciuman panas Keola, yang--okei!! Aku mengakui, panas,dan memabukkan. Ya dia berhasil membuatku seperti seorang jalang!!!
Dan setelah menerima pertemanan Keola di path, Sadina berdecak saat melihat banyak nya pemberitahuan komentar pada kolom yang menyebutkan path Sadina dan Keola berteman. Salah satu nya, Risthi, model yang ku kenal di fashion week.

Loh, kok kenal sama Ons gue sih dek?

Dan aku mendengus, geng ini(keola dll) sangat senang ons begitu, untuk apa sih?tidak bisakah mereka setia dengan satu selangkangan saja?

"keiiii." panggil ku. "hmmm" balas nya sembari masih sibuk memesan makanan.

"udah kali pesennya, aku aja cuma pesen pasta satu."
Dan kali ini Keola terlihat menyerah dan menatap ku.

"kenapasih?"

"ini kenal Risthi Aldina gak?" tanya ku lagi sembari menunjukan foto kak Risthi.

"gatau, tapi kaya pernah liat."
Apa dia bilang? Udah masuk ke kak Risthi dan dia malah bilang 'kayak pernah lihat?' gila.

"yatuhanku, ini tuh mantan Ons kamu yakali lupa?"

Dia sejenak berfikir seperti mengingat sesuatu kemudian menatapku lagi. "inget sedikit." dan aku kemudian tertawa terbahak.
Aku tergelak kemudian menghindari pelukan Keola.

"jangan peluk-peluk  gue heh anak dugong!!!" keola tertawa kemudian menatap Sadina intens. "apa sih Sadina pake 'gue' mulu"
Aku memutar bola malas, sejak kapan dia jadi lebay urusan panggilan begitu, ya?

"kamu sejak kapan lebay? Masalah aku kamu?" tanya ku dia terkekeh. "sejak sama kamu?"


-----

Aku masih duduk santai di Vila milik keluarga Keola. Luar biasa besar, itu yang aku fikirkan. Keliatan bangetbkalo dia orang kaya, dan ya pokok nya royal.
Belum lagi, aku tahu Keola kan punya apartement di Bali.
"jadi, Sadina aku punya penawaran bagus.. Buat kamu."

Aku tertawa, kemudian menatap Keola. "ini, tentang Laras yang di ancem gajadi kawin sama Aji ya kalo masih dekat sama kamu?" dan aku bisa melihat wajah kaget dari Keola, sangat jelas. Dan aku tahu betul, dia berfikir dan sedikit tahu aku terlalu bawa perasaan disini, tapi.... Aku tidak sebodoh itu, Keola itu lelaki brengsek sekqligus paling manis yang pernah aku temui. Kebrengsekannya itu didasari oleh sikap Laras yang labil. Jadi ya begitu. Dan dia juga selalu melakukan apapun untuk Laras. Sama seperti aku kepada Frisky. Dalam hal ini kita memang memiliki kesamaaan.

"iya, dan kamu juga di labrak calon istri nya Frisky kan?" aku menghela nafas kemudian mengangguk. Karena beberapa bulan yang lalu calon istri Frisky memang melakukannya

"oke, jadi kita punya masalah yang sama."

"mau selesaikan? Cara nya adalah kita nikah." aku menverjap kaget kemudian menatap nya tajam.

"Keola buset, kamu. Wah parah, kalo kamu tado presentasi nya bilang cuma pura-pura pacaran aku bakal oke oke aja, ini? Ya ampun nikah itu sakral ya.. keola. Enggak."

Keola menggaruk tengkuk nya lalu menatap ku lagi. "tapi Sadina, serius ya. Ih ya ampun."
Aku masih menggeleng kemudian menelfon bang Sadewa dan meminta nya untuk.menjemput.

"kita belum selesai ngomong ya ampun, kok ya balik." kata nya aku hanya menggeleng kemudian tertawa. Dan kembali mengelilingi Vila nya melihat beberapa foto kemudian sesekali tersenyum.

Keola menatap ku lekat entah kenapa. "Sadina, maksud aku enggak sejahat itu.. Kok."
Aku mengangguk mengerti. "iya tau. "

Aku tidak mau terikat dengan lelaki ini. Bisa gila mendadak aku, belum lagi hobby nya untuk makan yang---- parah gaada kenyang nya.

"kamu harus tahu, pernikahan ini bakalan menguntungkan banyak hal, di tambah lagi kan bunda kamu juga udah pingin salah satu anak nya menikah?"
Aku memutar bola mata ku malas. "dan biarin kamu dapetin belasan virgin di muka bumi ini?ayodong Keola ngaku aja kamu udah dapetin berapa keperawanan selama hidup?dan aku enggak mau menjadi salah satu dari yang bisa kamu dapetin ya!" jelas ku kemudian ia memincingkan mata nya kemudian tertawa.

"jadi, kamu belum pernah nge sex sebelum nya?" belum aku menjawab kemudian ia berdeham. "iyasih aku juga pernah curiga, abis dari cara kamu cium aja udah aneh awal nya, tapi sekarang jadi enak. Haha makasih dong ke aku." aku cemberut mendengar lanjutan ucapan menyebalkan Keola. Kemudian menatap nya berang. "tapi, aku belum dapet perawan." jelas nya, aku jadi terbelalak kaget sekaligus tak percaya, karena Laras bilang dia ngelakuin pertama kali sama Keola.

"bohong, ga percaya sih. " ia mengambil langkah mendekat. Aku berjalan mundur. Ia terkekeh. "Laras bilang, dia pertama kali sama kamu." ucapku lagi sembari terbata, dia mengerutkan kening nya. Dan menatap ku lagi.

"dia bilang gitu?" aku mengangguk. "anak genk pada tahu kok. Dia bilang nya waktu ulang tahun kita yang ke 20 kan aku sama dia barengan. "

Keola tertawa. "dia segitu nya ya. Mau lindungin nama Aji biar ga keliatan brengsek jadi pake nama aku gini. " tawa nya berubah jadi senyum masam, mata nya menerawang jauh.

"enggak, dia awal nya sama Aji di umur 19 tahun terus dia minta jemput karena 2jam setelah sex yang aku jamin ga panas haha Aji ninggalin ka Qatar. Gitu terus aku jemput, nenangin kayak biasa. Tidur sama aku waktu Aji setahun disana, dan kalo orang udah kenal sex pasti candu dan nagih, dia memang baru sekali atau mungkin sering sama yang lainnya aku gak tahu dan gak pengen tahu, tapi setelah setahun dia baru minta ke aku."

Wah. Aku kaget dia menceritakannya bahkan sembari menempelkan dahi nya ke dahi ku nafas nya beraroma menthol terasa jelas oleh ku.

"aku belum pernah dapetin virgin, Sadina. Terlalu mahal untuk dara enak, enak banget pasti." dan mata nya langsung menatap ku intens..sekali lagi aku tenggelam disana.



"dan, setelah pengakuan aku tetep enggak mau ya. Duh nanti aku jadi janda dan, aduh mending deh nanti ada yang mau nikahin aku lagi, kalo enggak? Nah jadi beban orang tua dah aku, eh tapi kecuali kalo..." aku berfikir. Ia menatapku. "kecuali apa, Sadina? Told me "

Aku menatap mata biru nya lagi. "kecuali bikin sepakat, kita enggak akan ngapa-ngapain selama nikah. Eh tapi kalo cere tetep aja nanti cowok nyangkanya aku pernah di pake kamu ah gajadi deh."


"denger ya Sadina. Aku sama kamu, kamu sama aku. Dan itu exklusive . Aku exclusive punya kamu gitu pun sebalik nya. All of them."

Aku terngannga.

love my food, or you?(sequel With You) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang