Sadina masih heran melihat sahabat nya yang sibuk mondar-mandir kesana kamari, menentukan undangan baby shower untuk Vanilla
Laras dan Kevin datang dengan pesawat terakhir ke Bali, dan langsung menjemput Sadina ke hotel. Untuk merencanakan acara baby sower
Dan Sadina harus meninggalkan Vanilla sendiri di Vila. Dan Sadina mendapatkan kemarahan dari Gerda karena meninggalkan istri nya sendiri."monyet ya kalian, gue ninggalin Vanilla yang lagi hamil nih."
Laras masih saja mengabaikan omelan sahabat bya itu, dan sibuk memilih benda pernak-pernik berawarna pink. Karena jenis kelamin anak Vanilla calon keponakannya perempuan. Yang tentu aja di sambut baik oleh Laras, Sadina dan sekarang Kevin yang sudah sedikit-sedikit mengiklaskan Vanilla."Kev,lo harus bantuin lo balik dong.lo kan harus siapin resto dulu, biar tempat nya ready buat lusa, nentuin makanannya. Gimana sih?"
Tangan Laras kini berhenti kepada beberapa balon berwarna peach warna kesukaan sahabat nya. Dan memilih beberapa bunga peach yang di sukai oleh Vanilla, mawar, dan Rose."ah... Gimana sih gue juga sibuk harus siapin banyak hal ya. Tolong sesuai rencana, kalian Yang dekor gue yang urus resto." desis Sadina masih saja marah-marah enggak jelas. Membuat Laras mendelik sebal. " eh jangan fikir gue enggak tahu ya! Lo tuh udsh jago untuk masak memasak, gue kenal lo udah santai! Resto tinggal minta abang lo kosongin, kita patungan kan?" tanya Laras lagi. "suami si Vanilla juga kaya jadi santai aja lagi."
sadina mendengus sebal, dan dalam hati berdoa semoga mood Gerda sedang baik, kalo enggak bisa-bisa telinga Sadina hsncur terkena imbas.
"kalian tahu enggak sih si Gerda kalo ngambek ke gue yang ninggalin istri nya itu gimana?"
Laras mengangguk. Karena Sadina sudah sering memberi tahu kepadanya.
Oh iya seharian ini Laras terus-terusan mendiamkan Sadina entah dengan alasan apa, setahu Sadina mereka tidak kontak setelah acara malam itu, lalu kenapa Laras tiba-tiba gitu?"Kev, temen lo yang itu kenapa dah, cuma ngangguk terus geleng-geleng. Bingung." desis Sadina sembari mengedikan dagu ke arah Laras.
"mungkin ya, gara-gara lo sama Keola tapi enggak cerita?" ucap Kevin membuat mata Sadina mengerjap. Bingung, siapa yang sama Keola ya?
"hah?siapa dah yang sama Keola?""kalo lo lupa, lo ke Gala waktu itu sama siapa terus mesra banget inget gak?" desis Laras tiba-tiba membuat Sadina mengernyit heran. Dan sekaligus mengingat kejadian itu. Kejadian sialan yang di lakukan Keola.
"oh, itu. Itu mah si Keola aja sinting. Gue enggak bareng dia, gue bareng abang gue serius. Tapi enggak tahu dia tiba-tiba nempel." jelas Sadina santai kemudian terkekeh, melihat sahabat nya itu cemburu. Hal langka.
"kok tumben si lo cemburu ke gue? Biasanya anteng aja kalo gue deket Aji atau mantan elo." ucap Sadina sembari sedikit menggoda. Laras mendelik kesal, pasalnya soulmate nya itu kenapa tumben tidak mengerti perasaan Laras, kali ini Laras benar-benar takut, kalo sampai Keola menemukan seseorang yang akan membuat Keola berhenti, berhenti mencintai Laras, katakan saja Laras egois tapi memang begitu kenyataanya. "now you cant fly away electrict bird"
Sadina bersenandung kecil sembari berjalan kecil ke sebuah toko sepatu. Converse. Itu memang favorite Sadina. As always .
Kemudian ponsel Sadina berdering, dengan cepat Sadina melihat nama yang tertera di sana. Keola.
Sadina mengerutkan dahi namun kembali membiarkan ponsel nya berdering tanpa berniat mengangkat.
Ponselnya sudah berdering 3x dan hell, Sadina masih enggan mengangkat.KEOLA : lo dimana? Kenapa telfon gue g d angkat?
Sadina: gue lagi masak, sorry yeee bos.
KEOLA : yang bener?
Sadina : iye.Dari kejauhan Mata Keola memincing kemuduan berjalan cepat masuk ke sebuah toko.
Dan menarik tangan Sadina kencang, sampai membuat Sadina memutar tubuh nya dan menabrak dada Keola. "ya allah ya tuhan ku!" teriak Sadina tertahan sembari menutup mata nya kaget.
Keola tersenyum sekilas."jadi, lo masak di tempat sepatu?mau masak sayur sepatu?begitu?"sindir keola membuat Sadina enggan menatap wajah nya. "eh, iya eh enggak. Elah ngapain lo disini?"
"gapeting, yang penting adalah kenapa lo bohong sama gue?dan enggak angkat telepon gue tadi? Harus berkali-kalu dulu baru lo angkat?" desak nya lagi membuat Sadina semakin khawatir, khawatir jika Laras melihat Keola bersama nya disini.
Keola bisa lihat dengan jelas ekspresi Sadina yang langsung cemas, sampai mendekati pucat malah.
Tangan dan mata nya bergerak kesana-kemari. Dan Keola baru kali ini penasaran. "lo kenapa sih?" tanya Keola lagi.
"lo ngapain disini sih setan? Nanti Laras liat." celetuk Sadina sembari terkikik.
Dan harapan Sadina tidak terkabul. Ketika melihat Laras dan Kevin yang sudah berjalan mendekat.
Kening Laras mengekerut saat melihat sosok yang sudah ia tahu walaupun ia hanya melihat punggung nya. Itu pria yang mencintai Laras."kamu ngapain di sini Keo?" suara Laras langsung menggema, yang di panggil langsung mengangkat sebelah halis nya dan menemukan wanita yang seribu kali bahkan lebih,ia cintai. Laras. Dengan pakaian anggun seperti biasa.
"em, aku disini?"tanya Keola canggung kemudian Laras mengangguk untuk menjawab pertanyaan tolol nya.
"aku disini lagi lihat-lihat terus liat ada staff ku juga, yaudah di samperin." celetuk Keola lagi, membuat Sadina mau tak mau mengangguk dan segera pindah posisi di samping Kevin, dan juga ternyata Ada Raga sahabat Sadina kecil. Sepupu bisa, apapun bisa."Raga i hate you." ucap Sadina setelah berada di samping nya. Raga kemudian mendelik mengingat janji nya untuk menginap.
Tangannya kemudian menyentuh rambut Sadina pelan mengelus nya seperti anak anjing. Mau tak mau Keola langsung tersenyum sinis. Otaknya langsung berdengus melihat cewek yang katanya cinta mati ke Frisky sekarang malah punya cowok?
"sorry, Raga kemarin ada turnament jadi enggak bida nepatin janji. Would you forgive me?" balas Raga memandangi cewek yang kini masih menatap Raga tajam. "kamu harus bayar, oke?"Raga mengangguk kemudian menegakkan badannya dan memberi hormat. "coppy that.captain" Sadina mendengus kemudian terkekeh.
Sadina sedang memilih macam makanan di buku menu, Laras bahkan kini sedsng sibuk dengan ponsel nya, Kevin sekarang entah kemana, Raga masih sabar menunggu Sadina mengucapkan apa yang dia mau.
"kamu biasa nya pesen mie yamien pisah yang asin, kan?" celetuk Raga sembari menunjuk menu di pojoj kanan. Sadina menatap nya kemudian menggeleng.
"aku gamau makan, nanti gendut gaakan sempet olahraga sampai 3hari kedepan." balas Sadina, Raga mengangguk walaupun tidak setuju dengan ucapan Sadina pasalnya sepupu nya itu sudah memilki badan yang bagus lalu apa salah nya?
"lo ternyata sama kayak cewe lain yaa Sadina." Keola kini menopang wajah nya dan menatap gadis yang kini menghentikan aktifitas nya.
laras langsung memusatkan telinga dan perhatiannya kepada mereka berdua."hah?"
"iya, takut makan, takut gendut." Sadina mengernyit kemudian berusaha untuk terlihat datar namun gagal. "lo lucu ya, enggak tahu apa-apa udah memvonis sesuatu. Gue tuh dulu punya cerita mangkanya gue ogah makan banyak!" ujar Sadina lagi.
"sama hal nya kayan mulut lo dan cewek-cewek lain di luaran sana! Ngaku cinta mati sana cowo A eh tau nya ada yang lain. Lo juga begitu, ngaku cinta Frisky tau nya sekarang udah ada yang baru."
Sadina semakin tidak mengerti, dan kesal, karena Keola menyangkut pautkan perasaannya kepada Frisky. Dan meragukan? Sinting memang.
Terus apa dia enggak ngaca? Seorang Keola pun begitu katanya cinta mati kepada Laras tapi selalu melakukan one night stan dengan banyak wanita."lo jangan asal ngomong!!!!" bentak Sadina.
21 september2017 / TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love my food, or you?(sequel With You) Tamat
Romansa"sebenar nya, aku dan kamu adalah manusia bodoh. Mencari kebodohan lainnya di setiap hari baru. Memainkan peran, dan berakhir di permainkan peran. Aku cinta kamu, Keo." -Sadina "gila, ini gila. Gue gila, lo gila. Ini, gabisa kan?" -Keola. Private d...