Sebelum nya, tolong di bawah 18 tahun skip part ini atau jauhjauh ya.mature contents hehee. Love!
Aku cinta kalin selamat baca.---
KEOLA
Dia, istri gue. Dengan segala tingkah konyol nya. Ini suasana sudah sangat mendukung. Sebenar nya ini tinggal gue maju sedikit, cium sedikit, menikmati tiap inci reaksi nya. Tapi sungguh dia paling konyol ketika kita dengan tidak sengaja menciptakan suasana romantis bin benar-benar romantis. Tiba-tiba aja dia ketawa ngakak, se ngakak-ngakak nya bikin gue juga ketawa.
"Kenapa sih, kamu ketawa?" Tanya gue penasaran setelah kita sama-sama selesai ketawa. Ia melirik gue dengan malu-malu ya tuhan, muka nya beneran lucu. Gue sampe mau cium dan benar gue hujani jutaan ciuman. "Diem ah, Kei geli!!" Teriak nya sembari menghindari ciuman gue tapi gue lebih cepat untuk memeluk nya menghujani ciuman. Ia terkekeh lagi. "I know you want me, this night. Right?" Ucap nya di sela tawa, gue kembari terkikik kini smebari mencium nya.
"Tau kan? Mangkanya jangan ngehindar mulu." Ucap gue sembari memeluk nya kini ciuman gue berpindah ke leher nya. Ia sangat responsif. Gue tersenyum senang saat dia menunjukan tanda-tanda geli namun enggan untuk menyeruakan suara nya.
Gue tersenyum di sela-sela ciuman gue.
Ia akhir nya merintih. Gue semakin senang. "Kei, stop---" ucap nya tidak sama dengan reaksi tubuh nya.Tapi bukan Gue nama nya kalo nyerah gitu aja, gue makin turun ke dada nya, dan crapt dia sudah menyebutkan nama gue. Iya nama gue ya tuhan. Belum pernah gue sesenang ini mendengar desahan cewek. Hell biasa nya, gue sebal sama cewek yang gimana gitu teriak nya, tapi si Sadina ini memang cerdas dia tidak terlalu teriak lebay kayak di film atau cewek-cewek alay yang pernah tidur sama gue.
Dulu sama Laras gue kira paling beda rasa nya, nyata nya bareng Sadina baru begini doang udah luar biasa.
Tangan gue cekatan membuka night gown nya. Ia sesekali mencekram rambut gue saat bibir gue tepat di payudara nya.
Sampai tangan gue berhasil membuka dalaman bagian bawah, ia menahan tangan gue. Gue memandang Sadina dengan tatapan memelas. Ya gimana enggak!
Ia terkikik kemudian menatap gue sambil menggeleng."Aku belum pasang kontrasepsi apapun, Iud, pil atau hormon beb. We can't have sex tonight kecuali, kamu punya kondom. Biasa nya cowok model kamu naro di dompet kan?" Tanya nya gue mengernyit tidak suka mendengar ucapan Sadina.
"Itu artinya kamu enggak mau punya anak sama aku?" Tanya gue masih heran padahal kepala gue udah pusing gara-gara bagian bawah gue udah terlalu bersemangat.
"Lho, Kei. Kamu kan faham sama diri kamu sendiri kan? Kalo misal udah bosen sama main rumah-rumahan, keluarga-keluargaan lalu, anak nya mau ikut siapa? Ya pasti ikut aku sih tapi kan kasian kalo dia kurang kasih sayang dari bapak nya." Jelas nya, seriosly? We just want to have sex and she want disccus about something in the same time?
"Kok, kamu berpesangka buruk?" Tanya gue sembari meneruskan apa yang sudah gue lakukan tadi. "Bukan gitu, cuma jaga-jaga.Kei--" ucap nya terputus saat gue mencium bagin bawah Sadina.
"Kei i can't think straight." Teriak nya membuat gue lagi-lagi tersenyum. "Jangan berfikir apapun, hanya nikmati. I'm truly madly adore you. For god shake." Ucap gue jujur bukan cuma agar dia serta merta menyerahkan diri nya untuk gue, enggak sama sekai. Semua yang dia punya berasa pas untuk gue. Fix gue udah gila. Gue masih mengeksplorasi tubuh Sadina.
Sadina sudah berkali-kali berdesis karena perlakuan gue."Keo. Aku...mau pipis." Gue ketawa. Polos banget sih istri gue. Gue tersenyum kemudian dan melanjutkan aktivitas yang dari tadi ku lakukan. "Ah keo." Damn gue berhasil. Dan rasa yang dia keluarkan luar biasa.
Sadina menatap gue dengan tatapan sayu yang bikin gue makin turn on muka nya broh sumpah sexy banget,cantik banget.
Dengan sekali usaha gue berhasil lepas boxer berseta cd calvin gue, mulai memposisikan little Kei kei ke arah minni Sadina. Ia terlihat menghembuskan nafas. Gue tersenyum. "You want me to do this?" Tanya gue menggoda saat gue menghentikan apa yang gue lakukan. Ia terlihat menringgis dan malu mengakui nya." emmm" jawab nya, gue mengangkat sebelas halis sembari menghentikan nya. "Tinggal bilang, susah amat." Balas gue judes. Dia mendelik "aku takut, okay? Ini pertama kali nya buat aku. Dan mana kondom nya?" Seperti biasa Sadina gue selalu berhasil mendebat gue di akhir. Gue tersenyum dan menundukan kepala mencium bibir nya lembut, ia sama sekali tidak mau berpartisipasi kali ini. Ngambek. Gue senyum di tengah bibir nya.
"Aku bakalan pelan-pelan oke, beb? Kondom. I realy hate to using that, thats fucking kondom i mean, kecuali kamu mau masangin ke aku. Aku males pake-in nya." Sadina terlihat berfikir kemudian menatap gue lagi.
"Janji, bakal pelan? " tanya nya gue tersenyum sembari little Kei Kei udah terlalu berkedut di sana. Kini gue mencium Sadina lagi dengan lebih lembut, dan kali ini di balas untung nya.
"Aku gabisa pake kondom." Lanjut nya setelah kami selesai berciuman.
"Then, just make it happen with that fucking kondom." Ucap gue meyakinkan, sembari menggesekan little Kei-kei pada nya. Ia terlihat tidak bisa berfikir.
"Ah keii--" desah nya gue tersenyum. "Bilang apa sayang? Aku mau denger, udahan atau terusin?" Tanya gue menggoda. Iya membuka mata nya. Melotot.
"Ih kesel! Oke! I want you to be my inside. Ah." Setelah dapet kode gue langsung menancapkan little Kei.
Gue mendiamkan nya untuk membuat Sadina terbiasa. Menciumi setiap inci tubuh nya sangat memuja. Terakhir gue mencium bibir nya kilat."Aku udah boleh gerak belum?" Tanya gue, ia terlihat ragu namun mengangguk.
"Iya, boleh. Pelan tapi ya?" Dan akhir nya gue menggerak kan Kei.
SADINA
Aku baru tahu rasa nya memang sesakit ini. Aku berteriak saat Keola memasuki aku, itu rasa nya beneran sakit sampai rasa nya kayak mau mati. Mungkin gatau sih. Rasa nya beda pada saat dia ciuminngue di bagian bawah.
Tapi untung nya Keola memperlakukan aku dengan baik. Memuja setiap bagian tubuhku benar-benar memuja.
Keola akhirnya menggerakan little Kei-kei sampai lama kelamaan ritme nya menjadi sempurna.
Ini benar-benar surga sampai gue benar merasakan mau pipis lagi."Kei aku mau pipis lagi masa." Teriak gue di tengah nikmat yang dia ciptkan. Ia menggeram "ah Sadina youre perfect for me ahhhh together." Teriak nya .
"Ah Sadina. I want you i never get enough with you."
Aku cekikikan. "Btw sayang, yang tadi dan sebelum nya itu bukan pipis. Nama nya orgasme ya." Jelas nya gue malu, karena tidak tahu yang nama nya orgasme.
----
Keesokan pagi nya aku menemukan bercak darah di kasur, Keola juga melihat nya. Dan tiba-tiba aja muka aku jadi panas. Keola menatap aku sembari mendekat kan diri, mencium.
"Makasih ya sayang, udah kasih ini. Kamu adalah yang terbaik dari yang terbaik. Dan ini best holiday buat aku." Aku tersenyum kemudian masuk ke dalam pelukan nya.
Tbc
-/-
YA LORD. Aku ngerasa kotor banget nulis chapter ini di bulan puasa tapi memang pas di bulan puasa huhu. Ya lord semoga engkau memaafkan aku hehe. Dan diingatkan UNDER 18 tolong jauh2 dari sini aku gamau meracuni otak kalian, lagin ininudah dapet tag dewasa ya. Be smart pilih bacaan. Aku cinta kalian, ga batal yap puasanya aku nulisnya pas sahur. Kalin baca nya kapan? Awas batal.
Love, live. Aku!
KAMU SEDANG MEMBACA
love my food, or you?(sequel With You) Tamat
Romantik"sebenar nya, aku dan kamu adalah manusia bodoh. Mencari kebodohan lainnya di setiap hari baru. Memainkan peran, dan berakhir di permainkan peran. Aku cinta kamu, Keo." -Sadina "gila, ini gila. Gue gila, lo gila. Ini, gabisa kan?" -Keola. Private d...