F.r.i.e.n.d.s 1.1

126 19 2
                                    

SADINA

        Dulu, aku memang sangat suka sekali bersama Laras, mungkin karena tidak ada temen lagi atau gimana entah lah, yang jelas sedari dulu aku memang hobby bersama nya. Tapi sekarang bahkan, setelah Laras pulang dari India, aku malas bertemu dengan nya.
Padahal aku sudah membaca pesan dari Laras yang kurang lebih isinya adalah meminta agar aku datang dan bersujud di kaki nya karena telah mengambil Keola dari dia. Tolong lah, ini sudah kelewatan Sadewa bisa mencabik Laras bila aku melakukan apa yang Laras lakukan. Dan Keola akan marah kepada Sadewa karena sudah menghabisi Laras.
Dan terjadi lah perang dunia ke sekian. Aku benci siklus permusuhan.

"Kei." Panggil ku sembari memanufer mobil menuju kemacetan Jakarta. Ia terlihat berdeham untuk menjawab pertanyaanku sedangkan mata nya masih terpejam. Aku bisa lihat dia begitu lelah.

"Kamu, tahu? Jadi teman ku sangat tidak menguntungkan. Aku tidak bisa melakukan apapun, tapi bisa sih aku tuh orang nya selalu ngelakuin apa aja buat temen, soalnya apa ya? Aku ngerasa kayak enggak bisa kasih apapun so ya aku kasih hidup ku." Balas ku, Keola masih diam.

"Keola, Laras minta kamu. So.. what do you think?" Tanya ku lagi. Ia kini langsung membuka mata dan menatap ku tajam. "Saya bukan barang, oke! Saya udah mau menetap sama kamu. Saya mau jadi teman kamu, karena kamu enggak mau menikah sama saya. Apapun jangan pernah memberikan saya kepada siapa pun. " aku menggeram dia berani memarahi ku? Siapa dia? Aku menatap nya tajam juga.

"Ya biasa aja dong, jangan nyolot! Yaudah jelasin sendiri ke Laras! Berani enggak?"

"Berani, kalo kamu mau nikah sama saya! Kamu mau nikah sama saya?" Aku melotot, "yang waras dong! Kamu enggak cinta saya, saya juga gimana sih?" Dia tersenyum. "Ya kamu tidak akan pernah tahu rasa nya bersama saya kalo tidak mau mencoba. So ayo kita coba?"

"Pernikahan bukan untuk di coba ya!" Balas ku tajam ia semakin tersenyum. "Aku tahu, kamu hanya perlu bilang iya, atau kamu takut?" Sialan! Dia tahu aku selalu tidak bisa kalah dalam tantangan.

" Oke kita menikah!" Teriak ku. Ia terseyum penuh kemenangan.



Tbc🍭🍭🍭❤️

love my food, or you?(sequel With You) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang