Sadina berdecak, kemudian begegas menuju toilet khusus karyawan.
Ghea pun dengan cepat menyusul boss nya dengan cepat. "Edith, big boss enggak dateng kesini?" tanya Ghea sembari mengikuti Sadina.Big boss adalah sebutan untuk Sadewa yang merupakan kakak sekaligus pemelik resto juga, namun Sadewa yang lebih berperan.
"enggak, abang gue yang tua itu lagi sibuk bantuin sahabat gue si Vanilla cari-cari home stay gitu. " ucap Sadina sembari merapikan riasannya sedikit. Rencananya Sadina akan menemui si pengusaha itu sebentar."Margo, did you think i am good today?" tanya Sadina sembari mematut penampilannya di cermin. "lo oke sih,tumben banget peduli sama penampilan?" celetuk nya lagi. Yeah. "soal nya, si papoy bilang sih ntar si pengusaha bakalan ngajak gue ngobrol gitu." desis nya lagi kemudian Ghea terekekeh kemudian mengangguk.
Sadina terus saja cemas memikirkan apa yang akan di fikirkan si pengusaha itu. Gila, dia sudah bekerja keras hari ini. Karena Sadewa si andalan Sadina sedang tidak masuk hari ini. Membuat Sadina sedikit tida percaya diri, bukan karena Sadina tidak mempercayai team nya yang lain, hanya saja Sadina akan merasa 'sempurna' karya nya kalo Sadewa ikut juga di dapur. Setidaknya kalo Sadewa sedang ingin bermalas-malasan karena dia big boss, dia bisa hanya diam di sekitar Sadina... Maka semua nya akan sempurna. Sadewa merupakan abang kandung Sadina yang umur nya berjarak 3tahun dengannya.
Sadina membuka ponselnya dan mengetikan sesuatu.
Big boss : dek, abang doain kok. Jgn panik
Big boss : kata Tio lo lagi panik haha
SadinaL : apaan sih bang.. Balik dong kesini
Big boss : kalo abang balik. Temen km gmn
SadinaL : oh iya. Yaudah dadah.Sadina tersenyum kemudian ia memasukan ponsel nya, dan melihat seorang wanita masuk dengan blazzer, rok hitam, oh ya dengan kemeja putih di dalam blazzer ketat dan kancing atas nya terbuka dua. Sexy.fikir Sadina.
Lusiana menatap Sadina kemudian menilai nya.
Lusiana bisa melihat wanita di depannya ini sebenar nya cantik, namun menjadi bukan apa-apa tanpa make up. Karena make up yabterlalu polos, tapi Lusiana tidak bisa mengabaikan kalo wanita di hadapannya ini tetap menarik walaupun hanya dengan make up tipis nya."mba, manager nya mana?" tanya Lusiana angkuh semberi bersedekap. "oh, manager saya sedang keluar. Saya owner nya, sekaligus chef ke dua di dapur. " jawab Sadina kalem masih sambil menatap Lusiana. Jadi ini pengusaha itu? Fikir Sadina.
"oh, yeah. Jadi atasan saya sebentar lagi dateng. Apa semua udah siap?" tanya Lusiana. Kemudian Sadina mengangguk pelan. Ah sial ternayat ini sekertaris nya.
----
Sadina melihat Rara berjalan santai. Karyawati nya itu merupakan anak magang, baru lulus sekolah.
Ia menggunakan seragam Double s.
"Carl." panggil Sadina kepada Rara karena Rara memilih nama minions yang itu. Ia kemudian mendongkak dan menatap bos nya itu. "mba Edith." sapa nya. Sadina memutar kedua bola mata nya kepada Rara. Karena Sadina sebal di panggil 'mba'"peraturan nya kan panggil sesuai julukan, Carl..just Edith"
"Carl, lo nanti anterin makanan sama Dave ya. Gue ikut juga kalo-kalo si pengusaha mau perotes atau apa gitu." ucap Sadina pelan sembari menyebutkan Dave, Dave adalah julukan dari nama karyawan nya juga, Deka. "siap Edith!!" balas Rara sembari tangannya hormat di pelipis. Sadina terkekeh sebentar kemudian merapikan pakaiannya lagi.
Sadina berjalan pelan menuju view terbaik di resto nya.
Ia menampilkan senyum terbaik nya menuju meja lesehan yang di isi 2 orang itu.
Setelah mendekat, Sadina semakin tersenyum."selamat siang, pak. " sapa Sadina dengan senyum andalannya. Yang di sapa.kemudian mendongkak.
"siang. Jadi, lo owner nya?" tanya Keola. Sadina mengangguk sebagai jawaban. Sembari memperhatikan Rara dan Deka yang sedang menata meja.Lusiana sibuk mengajak Keola berbincang dan sedikit bermanjaan. Sadina terkekeh dalam hati.
'jadi, mereka ada main?bos dan sekertaris?'"jadi, kenapa lo namainnya double S?" tanya Keola tiba-tiba membuat Sadina yang tadi sibuk memainkan kaki nya itu sekarang mendongkak kepaada Keola dan buru-buru memasang senyum istimewa nya. "oh itu, karena sibling's business"
Keola mengangguk. "gue, Keola btw. Lo?" lanjut Keola sembari mengulurkan tangannya. Menbuat Sadina sedikit terkejut, namun kemudian ia membalas uluran tangannya. "eh iya, saya Sadina." ucap Sadina lagi. "gue-lo aja enggak usah se formal itu." balas Keola sebal, kemudian mau tak mau menbuat Sadina mengangguk
"gue, pergi ke depan dulu. Kalo bapak ada sesuatu atau butuh apa-apa bisa panggil aja." Keola terlihat tidak setuju. Kemudian meneguk air putih yang di sediakan Deka tadi.
"satu, jangan panggil gue bapak. Cukup Keo,Key, atau Keola aja. Dua, gue mau lo disini..ngejelasin setiap pertanyaan gue tentang makanan." sadina lagi-lagi kaget, pasal nya baru kali ini ia diminta menemani tamu nya. Maksud nya ya diam sampai si tamu selesai makan. Bukan kah dia datang kesini dengan pacar nya?apa dia tidak merasa terganggu oleh Sadina?
Tanpa menunggu jawaban Sadina, Keola pun segera mencicipi Ramen dengan Kuah Green tea pesannannya.
Sial, jantung Sadina berdetak 3x lebih cepat, takut dengan setiap apa yang akan dia komentari. Kalo dilihat dari penampilannya, Keola terlihat seperti orang yang sangat cinta kuliner,maybe?Ia masih mengunyah mie yang Sadina bikin tadi.
Mata nya kemudian menatap Sadina beberapa kali. Membuat Sadina menelan saliva nya kasar. Sialan. Batinnya.
"ini, lo yang buat apa di bantu team?" tanya nya santai, membuat Sadina kembali kepada dunia nyata. "kalo Ramen ini, adalah menu primer resto kami, jadi gue masak ini sendiri, karena mungkin gue bisa handle. Tapi kalo menu kejutannya, yang sayur itu, kerja sama team.... Semoga, Bapak suka." balas Sadina.
"gue udah bilang, gue bukan bapak-bapak. Dan kapan gue nikah sama ibu lo?" tanya Keola sambil menyuapkan sesendok ramennya lagi, membuat Sadina tersenyum kecut."enak, green tea nya juga enggak menutupi rasa ramennya. Gue suka.banget." ucap nya, kemudian menggeser mangkuk berisi mie hongkong.
Memakannya lahap. "kalo tadi Ramen green tea nilai nya 8.5 kalo ini, sialan ini 9. " yes. Batin Sadina kemudian ia tersenyum. "kalo bapak-- eh lo suka merupakan kebahagiaan buat kami."
Kali ini Keola bahkan menghabiskan semangkuk mie hongkong tadi, dan mata Sadina kini memperhatikan Lusiana yang sedang memakan sushi nya.
Sadina sangat suka memperhatikan pelanggan makan. Dan terlihat dari cara makan Keola, Keola merupakan orang yang sangat mebghargai makanan. Ia memakan setiap makanan sangat pelan.
Dan. Here we go.. Makanan kejutan. Berani sumpah kini Sadina semakin tidak karuan.
Melihat Keola mengangkat sendok untuk mencicipi sayur itu.
1....
2.....
3.....Keola terdiam. Sadina mendesah takut, duh bisa di bunuh Sadewa. Batinnya.
Ia menutup mata nya.Deg.
Deg ..
Deg...."enak, luar biasam Sadina, gue suka sama semua masakan ini. " ...
APAAAA DIAAAA BILAAANG?
KAMU SEDANG MEMBACA
love my food, or you?(sequel With You) Tamat
Romance"sebenar nya, aku dan kamu adalah manusia bodoh. Mencari kebodohan lainnya di setiap hari baru. Memainkan peran, dan berakhir di permainkan peran. Aku cinta kamu, Keo." -Sadina "gila, ini gila. Gue gila, lo gila. Ini, gabisa kan?" -Keola. Private d...