Director Obsessed [ENDING]

Six

Hay guys, ketemu lagi ama author cakep. K-pd-an authornya hehehe...
Gimana chapter sebelumnya guys?
Semoga kalian suka iya.
Chapter ini juga gak kalah seru loh😂
Selamat membaca readers...
I love you all....

⛄Ingatan Yang Kembali⛄

Adel Pov

🍁🍁🍁

Cahaya pagi yang menyelusup masuk ke dalam mata ku membuat ku mengerjapkan mata berkali - kali.

Kepala ku terasa amat pusing saat aku mencoba untuk bangun, aku menelusuri ke penjuru ruangan, semua serba putih dan bau obat menusuk ke penciuman ku.

Dimana aku? Ini bukan kamar ku, aku menoleh ke samping ranjang nampak seseorang yang aku kenal, Pak Anndo bos ku.

Kenapa ia ada disini? Kenapa aku berada disini? Aku mencoba untuk bangun dari tempat tidur namun tubuh ku ditarik untuk berbaring lagi oleh Pak Anndo. Hah? Ia sudah bangun ternyata.

"Kau jangan bangun dulu, berbaring lah. Jika kau butuh sesuatu bilang saja pada ku." katanya pada ku. Aku mengangguk patuh.

Aku kemudian memikirkan kembali kejadian beberapa jam yang lalu sebelum aku berada disini.

Aku ingat bahwa saat itu Pak Anndo sedang menjelaskan tentang masa lalu ku tentang Ades, iya Ades. Aku mengingatnya.

Aku kemudian merasakan sakit dikepala ku dan ada beberapa bayangan yang muncul dikepala ku dan membuat ku sepertinya pingsan hingga aku berada disini.

"Apakah kau ingat sesuatu?" tanya suara bariton yang sudah aku kenal, itu suara Pak Anndo. Aku tatap wajahnya sepertinya ia berharap jawaban dari ku tidak mengecewakannya.

"Iya aku sedikit mengingatnya." kata ku sambil menangis, ia memeluk ku erat aku sangat merindukan Ades sangat.

"Syukurlah, apakah kau mengingat ku?" tanyanya parau pada ku.

"Aku mengingat mu, kau yang sudah mengambil Ades dari ku. Kau jahat Anndo." kata ku berteriak padanya, aku menangis mengingat kejadian itu lagi.

"Maaf kan aku, tapi bukankah aku sudah berjanji pada mu?" katanya mengingatkan ku akan janji yang pernah ia buat untuk ku saat Ades meninggalkan ku.

"Aku mengingatnya, kau janji akan menyayangi ku dan melindungi ku bukan?" kata ku masih dalam menangis didekapannya, nyaman? Sangat nyaman sekali.

"Maaf kan aku sudah mengambil Ades dari mu." katanya penuh penyesalan.

"Aku sudah memaafkan mu dan maaf karena ku kau harus putus dari Riska." kata ku mengingat saat Anndo bilang pada Riska kalau ia ingin putus dan Riska marah pada ku dan berkata bahwa aku penyebabnya hubungan mereka hancur.

"Tidak, itu bukan salah mu. Itu salah Riska sendiri yang sudah berani berselingkuh dengan Rian dibelakang ku." katanya menjelaskan dan aku mengangguk mengerti.

Ia melepaskan pelukannya yang sangat nyaman dari tubuh ku yang masih lemah.

"Apa kau mau makan?" tanyanya pada ku. Aku mengangguk, aku memang sudah lapar sekali.

"Baiklah, kau ingin makan apa hm?" tanyanya lembut pada ku, tidak sedingin biasanya dan rasa kagum ku atasnya bertambah besar. Apakah aku jatuh hati padanya atau ini hanya obsesi ku saja?