Twenty Two

13.3K 351 12
                                    

Selamat membaca:*


























"Jadi, lo mau bermain - main sama gue hah?!" Teriak seorang pria tepat di depan rivalnya dan menarik paksa jas orang itu hingga maju ke depan.

Sedangkan yang ditariknya hanya tersenyum miring, pertanda bahwa ia meremehkan pria yang sedang tersulut amarah di depannya ini.

"Kenapa lo cuma senyum doang hah?! Takut?!" Teriak lagi pria yang sedang tersulut emosi itu tersenyum meremehkan.

"Hahaha...gue takut sama model pria brengsek kaya lo? Gak deh! Dan gue ucapin terima kasih sama kakak gue yang udah ngasih tau semuanya sama gue tentang rencana busuk lo!" Kata pria yang ditarik kerahnya sambil menunjuk kakaknya yang sedang berada tak jauh darinya dengan senyum meremehkan sama sepertinya.

"Lo nantangin gue?!" Teriak marah pria yang masih saja tersulut emosi dan itu justru membangkitkan seluruh sifat bad boy yang selama ini sudah tidak ditunjukkan oleh orang yang masih terkena amarah rivalnya ahh.. bukan, tapi benalu tak berguna yang sudah hampir melukai bidadarinya dengan perasaan. Sialan!

"Gue gak nantangin lo kok! Justru gue kasihan sama lo yang udah brengsek dengan melukai wanita sebaik istri gue dulu! Untung dia nikahnya sama gue bukan lo!" Telak pria yang kini sudah dihempaskan ke tanah dengan kasar oleh orang yang tadi menarik kerahkanya.

Sedangkan pria yang berdiri tak jauh darinya hendak menolongnya, namun ia mengangkat tangannya mengisyaratkan untuk pria itu tetap diam di tempatnya.

Ia mencoba bangkit untuk berdiri di depan pria yang tadi menghempaskan tubuhnya karena tersulut emosi karena kata - katanya yang dengan skakmat memojokkan pria tersebut.

"Denger gue, Anndo! Gue akan rebut Adel bagaimanapun caranya walaupun sekarang dia adalah istri lo sekalipun!" Desis pria tempramental itu.

"Dan gue gak akan biarin lo lakuin itu?! Jangan kira kalo gue gak bisa melakukan apapun kalo lo sampai bertindak untuk melakukan hal gila apalagi sama Adel!" Kata Anndo dengan nada dingin dengan menunjuk jari telunjuknya ke arah pria tadi baru saja mengancam dirinya dan kilatan matanya yang sudah menajam menatap pria di depannya yang tak lain adalah Sanne.

"Gue gak peduli!" Teriak Sean, sambil melayangkan tangannya yang mengepal bermaksud untuk menonjok Anndo, namun sayangnya tangannya terhenti di udara tak kala tangan Anndo menahan tangannya yang hampir menonjok wajah tampan milik Anndo.

Lalu dengan secepat kilat justru pukulan tangan Anndo yang mengenai wajahnya dan ia yang terkejut akhirnya tersungkur ke tanah. Ia baru tau jika ada orang yang menonjoknya hingga sesakit ini, karena selama ini ia yang sering menonjok orang karena ia dulu adalah seorang bad boy.

Tapi dasar Sanne nya saja yang tak tau jika Anndo pun adalah seorang bad boy yang justru lebih darinya walaupun Anndo tak sampai sebrengsek Sanne dengan menghamili sahabat pacarnya sendiri.

Terdengar rendahan Sanne jika mendengar kata - kata seperti itu!

Anndo menarik paksa kerah hem Sanne yang masih tersungkur di tanah hingga Sanne berdiri tepat di hadapan wajah Anndo yang sudah merah padam karena marah.

"Gue peringatin sama lo, jauhin keluarga gue atau lo akan tau akibatnya! Satu lagi, jangan pernah lo mencoba untuk rebut dan nyakitin istri gue lagi! Inget itu!" Tajam Anndo pada Sanne, sedangkan kakaknya hanya tersenyum dari tempatnya melihat Anndo yang begitu menjaga Adel, ia tak sia - sia jika menyerahkan wanita yang dulu pernah dicintainya bahkan adalah cinta pertamanya kepada adiknya, Anndo.

"Roni!" Panggil Anndo dengan keras dan tak lama yang dipanggil pun datang dengan beberapa anak buahnya.

Sanne menoleh ke arah seseorang yang baru muncul setelah namanya tadi dipanggil dan itu sangat familiar ditelinganya, kemudian emosinya memuncak kembali.

Director Obsessed [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang