Thirteen

10.4K 325 1
                                    





🍃🍃🍃






"Sial!! Mengapa jadi begini? Apa yang akan aku katakan pada Adel setelah ini. Ini semua tidak boleh terjadi!" Geram seorang pria bertubuh kekar pada dirinya sendiri  sambil mengacak rambutnya frustasi dengan masalah yang menimpanya.

"Bagaimana mungkin ini semua terjadi!!" Kesal pria itu pada dirinya sendiri.

Kini pria itu sedang berada didalam kamarnya yang mewah, namun pikiran tentang wanita yang ia cintai sangat membuatnya sangat frustasi.

"Bukankah kakak sudah pergi dari dunia ini sejak bertahun - tahun yang lalu? Mengapa sekarang aku melihat kakak? Apa benar itu kakak? Bagaimana mungkin? Sebenarnya apa ini? Jika dia kakak pasti dia mengenalku dan pasti dia juga akan berada dirumah bukan? Ini membingungkan sekali!!" Rutuk pria itu dengan berbagai pertanyaan yang sedang mengacaukan pikirannya dan ini tentang orang yang mirip dengan almarhum Ades 'kakaknya'.

"Jika Adel tau bahwa aku bertemu dengan Ades, ahh... orang yang mirip Ades pasti nanti ia mengira jika itu Ades. Kalau benar itu Ades, apa nanti Adel akan meninggalkanku dan memilih Ades kembali?! Itu tidak mungkin, itu tidak akan terjadi!!" Kata pria itu yang tak lain adalah Anndo, menyingkirkan pikiran buruknya.

Anndo merebahkan tubuhnya di kasur kingsize dengan pikiran yang kacau, ia akhirnya dikantor harus bersikap dingin karena pikirannya tentang Ades.

🍃🍃🍃

Adel sedang bersantai diruang keluarga sendirian, karena kini kedua orang tuanya sudah disibukkan oleh pekerjaan mereka masing - masing semenjak satu hari setelah dari Jepang.

Adel sedang menonton serial kesayangannya dengan berbagai makanan ringan dimeja, namun sayang sekali, pikirannya kini tertuju pada tunangannya yang bersikap aneh dan dingin kepadanya saat ia akan pulang dari kantor.

"Anndo kamu kenapa? Kenapa kamu jadi dingin seperti tadi dikantor?" Lirih Adel pada dirinya sendiri. Wajahnya murung mengingat Anndo berubah seperti tadi, biasanya ia akan sangat manis padanya, namun kali ini berbeda, itu bukan Anndo yang ia kenal.

Padahal waktu pertama bertemu dengannya kembali, sikap Anndo pun tak sedingin ini padanya. Sebenarnya ada apa dengan Anndo sehinga ia bersikap seperti itu. Pikiran itu sangat membebani Adel.

Sempat ia melirik ke arah ponselnya yang berada dimeja, tidak ada tanda - tanda pesan masuk ataupun telepon dari Anndo, padahal setiap saat Anndo akan selalu memberi kabar padanya meski Anndo lelah, namun kali ini tidak sama sekali.

🍃🍃🍃

Adel mengetukkan jarinya diatas meja kerjanya memikirkan sebenarnya apa yang terjadi dengan Anndo sehingga ia bersikap seperti itu kepada adel.

Entahlah Adel pusing memikirkan Anndo yang akhir - akhir ini berubah, apa yang terjadi sebenarnya? Apa itu semua berkaitan dengan perkataan Riska? Pikiran itu memenuhi otak Adel.

Semoga saja itu tidak terjadi, karena kini ia sudah sangat menyayangi Anndo dan ia tidak ingin kehilangan Anndo sama seperti ia kehilangan kakak sang kekasih dahulu.

Perasaan Adel hari ini tidak enak, karena ia belum melihat Anndo sejak tadi pagi, saat ia bertanya kepada resepsionis apakah pak Anndo sudah datang atau belum resepsionis itu menjawab jika pak Anndo belum datang.

Adel melihat jam tangannya yang kini sudah menunjukkan pukul 11 siang dan setelah jam istirahat akan ada meeting dengan perusahaan yang akan menginvestasikan dananya kepada perusahaan Anndo.

Sedangkan Adel sampai saat ini belum juga bertemu dengan Anndo, apa seharusnya ia menelpon Anndo untuk bertanya dimana keberadaannya.

Adel mencoba untuk menelpon Anndo, namun ponsel Anndo tidak aktif.

Sebenarnya Anndo kenapa, ponselnya pun tidak aktif, sebenarnya dia kenapa? Itulah pikiran Adel  mengenai Anndo saat ini.

🍃🍃🍃

Anndo kini harus berangkat ke luar kota untuk urusan proyek yang harus ia tangani sendiri. Ia sudah siap dengan semua keperluan yang ia butuhkan seperti baju dan yang lainnya, ia juga sudah menghubungi kedua orang tuanya untuk pergi.

Namun, masih ada yang mengganjal dihatinya, ia belum memberi kabar kepada kekasihnya bahwa ia akan berangkt ke luar kota hari ini dan ia tidak sempat untuk masuk kantor karena pesawatnya akan take off sebentar lagi.

Akhirnya ia kini sudah sampai di bandara, keberangkatannya masih 30 menit lagi, ia akan mengabari Adel bahwa ia akan berangkat ke luar kota untuk beberapa hari.

Ia mengirim pesan kepada Adel untuk memberi kabar kepada perempuan itu, ia tak boleh terlihat gelisah ataupun marah hanya karena ia bertemu seseorang yang mirip dengan almarhum Ades, lagi pula Adel tidak tau masalah ini, pasti ia akan merasa bingung dengan perubahan sikapnya.

30 menit berlalu dan kini tinggal keberangkatan Anndo untuk pergi ke luar kota yang akan menyelesaikan pekerjaannya.

Pekerjaan yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan perusahaan.

Sesungguhnya hatinya kini benar - benar tidak tenang, jika harus meninggalkan Adel seperti ini, apalagi kini walaupun Riska sudah tidak sebrutal waktu itu, namun dirinya tau kalau Riska sedang merencanakan sesuatu untuk Adel, namun ia pergi juga untuk keselamatan Adel juga.

Sungguh dirinya kini merasa sangat khawatir dengan Adel, namun juga ia ingin menyelamatkan Adel.





🍃🍃🍃

Akhirnya selesai juga part ini.
Maaf kalau baru update, karena udah banyak tugas sekolah.

Maaf guys

Jangan lupa vomen oke😗

Director Obsessed [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang