Twelve

12.6K 361 2
                                    




🍃🍃🍃



Sekarang Sanne sedang menunggu seseorang di sebuah perusahaan miliknya yang sukses, namun masih sangat sukses perusahaan milik Anndo.

Dalam waktu yang sedikit lama, akhirnya seseorang muncul diruangan milik Sanne, Sanne menyambut dengan sangat baik sampai ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, lalu mempersilahkan seseorang tersebut untuk duduk dikursi yang berada dihadapannya.

"Hallo nona Sidy, bagaimana prosesnya?" Tanya Sanne dengan sopan.

"Maaf pak, saya belum bisa untuk memproses kasus bapak." Kata seseorang yang bernama Sidy itu.

"Bagaimana mungkin nona, saya sudah membayar anda sangat mahal bukan?" Tanya Sanne dengan sesantai mungkin.

"Tentu pak, saya tau jika anda sudah membayar saya dengan sangat mahal. Namun pak, saya belum bisa memprosesnya jika belum ada kesepakatan antara bapak dengan istri bapak. Dan istri bapak mau memprosesnya sendiri tanpa harus ada perantara orang ketiga untuk proses ini pak." Jelas Sidy yang akhirnya membuat Sanne mengerti, namun ia masih berpikir tentang perkataan Sidy yang menyangkut dengan kesepakatan dengan istrinya yang membuatnya bingung.

"Kenapa harus dengan kesepakatan istri saya?" Tanya Sanne.

"Karena semua ini masih menjadi milik dari istri bapak." Jelas Sidy.

"Apa tidak ada cara lain untuk mempercepat prosesnya?"

"Tentu ada pak."

"Apa itu?"

"Bapak harus bisa mendapatkan tanda tangan dan sidik jari dari tangan istri bapak di surat ini." Jelas Sidy sambil mengeluarkan sebuah lembaran kertas dan memberikannya kepada Sanne.

"Baiklah akan aku lakukan semua ini."

"Tapi bapak harus mendapatkannya secepat mungkin dalam kurun waktu tiga minggu."Kata Sidy membuat Sanne berpikir sejenak tentang perkataan Sidy.

"Emm... baiklah akan aku lakukan dan sebelum waktu tiga minggu aku akan menyerahkan surat ini padamu." Kata Sanne pada Sidy.

"Baiklah pak, kalo begitu saya ijin untuk pergi, karena masih ada urusan yang harus saya selesaikan." Kata Sidy.

"Ohh kalo begitu silahkan nona." Kata Sanne berdiri dari tempat duduknya sambil mempersilahkan Sidy untuk keluar dari ruangannya hingga sudah tidak terlihat lagi.

Kini Sanne duduk kembali dikursinya sambil melihat surat yang dikasih oleh Sidy tadi.

Ternyata surat itu yang selama ini Sanne inginkan dari pernikahan terpaksanya dengan Alana.

"Aku akan segera mendapatkannya dan aku akan membawa kamu kembali dalam hidupku. Kamu tenang aja, jika masalah Alana selesai, aku akan singkirkan Alana secepatnya." Kata Sanne pada dirinya sendiri dengan seringaian yang terpampang jelas diwajah tampannya.

🍃🍃🍃

Adel kini sedang menyesap coffe latte miliknya, ia sedang mengerjakan pekerjaannya yang sangat menumpuk.

Director Obsessed [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang