Eight

19.1K 648 6
                                    

Hay readers, jumpa lagi sama author...
Nih chapter nya yang kemaren dilanjut..
Semoga kalian suka sama chapternya..
Happy reading guys😘
























Hati Berubah⛄
























Anndo Pov

🍁🍁🍁

Aku merasa sangat senang ketika Adel menerima lamaran ku. Aku sangat bahagia, ternyata aku bisa menepati janji ku untuk melindunginya dan menyayanginya, tetapi bukan berarti aku tidak mencintainya.

Semenjak aku tau ia bekerja diperusahaan ku, aku merasa seakan hidup ku kembali.

Tapi saat itu juga aku merasa hancur, ketika ia masih tidak mengingat ku. Tapi aku bertekad untuk membuat nya kembali mengingat ku.

Maka dari itu, saat Adel masuk ke ruangan nya ia selalu melihat ku sedang duduk dikursi kerjanya.

Itu semua karena aku ingin ia memastikan dirinya mengingat ku atau tidak dan ternyata tidak.

Hingga aku mengumpulkan tekad untuk mengatakan semua kebenaran agar Adel mengingat semua masa lalunya.

Hingga kemarin aku betani mengatakannya dan aku senang sekarang ia sudah mengingat ku lagi.

Setelah sekian lama aku merasa sangat frustasi dengan dirinya yang pergi dan sekarang dia telah kembali.

Aku juga merasa sangat senang akhirnya sekian lama aku menunggunya tak berakhir sia - sia.

Kini aku sedang berkutat dengan berkas yang harus aku tanda tangani dan aku juga nanti harus ada meeting bersama klien, untung saja Adel sudah pulang dan sekarang ia sudah mulai kembali bekerja dan aku merasa ada penyemangat lagi untuk melanjutkan hidup.

Setelah sekian lama hidup ku terasa hampa karena kepergian Ades, Riska yang mengkhianati ku dulu dan Adel yang pergi entah kemana.

Drt…   drt…   drt…

"Hallo…"

"……"

"Bagaimana, apakah ada perkembangan tentang orang tua Adel?"

"……"

"Benarkah?"

"……"

"Baiklah kalian cari tau, jika memang benar segera hubungi ku dan aku akan menjemput mereka."

"……"

"Iya, terima kasih."

"……"

Setelah itu sambungan telepon terputus dan senyum pun mengembang dibibir ku.

Aku sangat bahagia ketika anak buah ku mengatakan kalau ada informasi tentang keberadaan orang tua Adel kini.

Ceklek

Adel masuk dengan wajah heran ketika melihat ku yang sedang senyum - senyum sendiri.

"Maaf Pak, Bapak sedang kenapa? Kok senyum - senyum sendiri." tanya Adel dengan nada formal seperti biasa saat dikantor.

"Hah? Ehh… aku tidak apa - apa." kata ku masih dengan tersenyum.

Akan aku jadikan ini surprise untuk Adel, pasti ia merasa sangat bahagia dengan kabar yang berikan.

"Lalu? Sepertinya sangat bahagia sekali?" kata Adel dengan penasaran.

"Jangan terlalu formal dengan ku, seperti dengan siapa saja. Aku memang sangat bahagia calon istri ku menjenguk ku diruangan ini." goda ku pada Adel dan sekarang pipi Adel sudah merona karena ulah ku tadi.

Director Obsessed [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang