Sixteen

9.7K 335 3
                                    

▪▪▪

"Tentu saja Anndo, bagaimana tidak? Ini hari kita, bukan?" Jawab Adel yang sadar akan pertanyaan Anndo.

"Baiklah, nanti kita bicara pada ayah dam bunda tentang rencana kita ini." Kata Anndo antusias seperti anak yang dibelikan balon oleh orang tuanya.

▪▪▪

"Ayah hanya bisa memberikan restu kepada kalian, semoga kalian bahagia nanti, yakan bu?" Kata ayahnya Adel dengan memberi keyakinan kepada pasangan yang akan menikah satu bulan lagi.

"Tentu saja. Dan ibu punya pesan untuk kalian setelah menikah nanti jangan ada yang ditutupi, saling terbukalah kalian dalam menghadapi masalah apapun, karena itulah kunci kalian supaya kalian bahagia." Ucap Bundanya Adel dan mereka hanya mengangguk mengerti.

Mata Adel seketika berair, ia sangat senang dengan kesungguhan Anndo yang ingin meminangnya.

"Hey, kau kenapa?" Tanya Anndo sambil gelagapan melihat Adel yang tiba - tiba menangis, sedangkan ayah dan bunda hanya saling memandang dan tersenyum.

"Aku tak apa, aku hanya bahagia melihat kesungguhanmu yang mau menikahiku." Kata Adel sambil terisak.

"Jangan seperti itu, aku sangat mencintaimu. Bagaimana mungkin aku akan menyakitimu? Cukup dulu saja aku menyakiti mu dengan menjauhkan mu dengan kakakku yang telah bahagia di alam sana." Kata Anndo sambil menghapus air mata Adel yang mengalir saja dipipi tembemnya.

"Jangan bahas yang dahulu, biarlah itu menjadi masa lalu, sekarang kita hanya tatap masa depan kita bersama - sama ya." Kata Adel tersenyum dan menyentuh rahang Anndo sesaat setelah suara deheman menyadarkan mereka berdua.

"Ehmm... nak, masih ada kami disini loh..." Kata bundanya Adel sambil terkekeh, sedangkan Adel dan Anndo hanya tersenyum malu karena telah bermesraan didepan kedua orang tua Adel.

"Ya sudah, ayah tinggal dulu. Ayo, bun!" Kata ayahnya Adel menggandeng istrinya untuk pergi meninggalkan anak - anaknya.

Sedangkan Adel dan Anndo hanya tersenyum malu, namun setelah itu mereka membicarakan tentang pernikahan mereka, meskipun nantinya mereka akan meminta tolong kepada kedua orang tua mereka, karena mereka belum tau apa saja persiapan untuk pernikahan.

▪▪▪

Hari ini Anndo baru masuk ke kantor kembali setelah kemarin ia pergi ke luar kota.

Anndo sampai di lobby dan banyak karyawannya yang menyapa ramah, Anndo hanya mengangguk menjawab sapaan para karyawannya.

Lalu Anndo berjalan memasuki lift dan menuju ke ruangannya, namun sebelum ia masuk ke ruangannya, matanya terpaku pada pintu ruangan disebelah ruangannya yang masih tertutup.

Niatnya untuk memasuki ruangannya pun tidak diindahkan memilih untuk pergi ke pintu yang sudah mengunci pandangan matanya tadi.

Dan saat ia masuk ke dalam, ia melihat sosok dibalik kursi kerja yang membelakanginya. Ia nampak bingung dengan seseorang yang tengah memanggilnya, karena ia tau itu bukanlah Adel, postur tubuhnya seperti seorang pria, tapi siapa dia?

Sungguh Anndo sangat bingung, lalu ia mendekat ke arah pria yang tengah membelakanginya dan pria itu perlahan mulai membalikan kursinya dan menampakkan seseorang.

▪▪▪

"Sial!!! Kenapa harus gagal sii?!!" Geram seorang wanita cantik, karena rencananya gagal total.

Director Obsessed [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang