0⃣7⃣

3.2K 776 35
                                    

"Ugh. Benar-benar menyebalkan! Tanaman di sana benar-benar mengganggu, enyahkan saja! Amat sangat mengganggu! Ish! Udara di sini juga mengganggu!"

Hyungseob meremat kaleng minuman bersodanya dengan keras, menyebabkan kaleng tak bersalah itu menjadi penyok. Mood pria manis ini sepertinya sedang dalam keadaan terburuk, ia terus-terusan mengatakan semua hal yang ada di dekatnya itu mengganggu, tak terkecuali Lee Daehwi yang duduk di sampingnya pada halte bus itu.

Daehwi juga tidak mengerti alasan seniornya ini menjadi begitu kesal dengan keadaan sekitarnya. Tadi siang ia diminta Hyungseob untuk menemaninya ke cafe, namun Hyungseob malah membuat kekacauan dengan terus-terusan mengatakan kalau pelayan di sana mengganggunya, padahal pelayan di sana hanya berdiam diri sambil mencatat pesanan mereka. Hingga akhirnya Daehwi menarik Hyungseob keluar cafe, membeli minuman kaleng di minimarket terdekat dan mendudukan diri mereka di halte bus.

"Seob-ah, kau ini kenapa? Sedari tadi hanya mengoceh tak jelas, dan terus mengeluhkan hal tak penting." Daehwi memandangi Hyungseob yang masih menatap tajam pada tanaman di dekat halte.

"Berhenti menggangguku!" Ujar Hyungseob pada tanaman yang ditatapnya. Daehwi hanya menghela nafas, Hyungseob bertingkah seperti seseorang yang sedang mabuk. Padahal ia hanya meminum sekaleng soda, tidak bisa ia bayangkan bila Hyungseob meminum wine ataupun soju. Mungkin pria itu bisa kehilangan kesadarannya.


"Daehwi-ya,"

Pria bersurai ungu itu segera menatap Hyungseob, berharap pria itu menyampaikan masalahnya. "Ada apa?"

Hyungseob masih terdiam, tidak menunjukan tanda-tanda akan mengeluarkan suara. Sampaiㅡ







"Berhenti menggangguku."



ㅡSampai rasanya Daehwi ingin menabrakkan dirinya pada mobil yang baru saja melintas.

Oh ayolah, dirinya sedari tadi hanya terduduk diam di samping Hyungseob. Apa itu disebut mengganggu? Kalau dia memang mengganggu, lantas mengapa Hyungseob harus menelfonnya dan meminta untuk ditemani.

"Seob-ah, kau ini kenapa? Suasana hatimu terlihat buruk. Mau kupanggilkan Woojin hyung?" Tawar Daehwi, yang sebenarnya ingin menggoda temannya itu. Bisa saja setelah bertemu Woojin moodnya bisa langsung membaik. Mungkin Hyungseob sedang rindu.

"Yak! Mengapa jadi membawa-bawa Woojin hyung? Ish, menyebalkan! Kau pulang saja sana." Hyungseob mencebikkan bibirnya kesal, yang sayangnya membuat pria itu semakin menggemaskan.




Kami ini sejenis, kau harus tahan dirimu, Daehwi-ya. Batin Daehwi pada dirinya sendiri.






"Kau benar-benar tidak mau menceritakan alasanmu bertingkah seperti gadis puber ini?" Jengah Daehwi.

"Menyebalkan! Yang satunya memperlakukanku seperti hewan peliharaan, dan yang satunya lagi mengatakanku seperti gadis puber. Kalian satu keluarga yang menyebalkan!" Hyungseob semakin meremat kaleng yang sudah tak terbentuk itu, menghentakan kakinya dan merungutkan bibirnya.

"Astaga, jadi Woojin hyung yang membuatmu seperti ini? Apa yang dia lakukan memangnya? Dia tidak mengajakmu kencan hari ini?"

Hyungseob menatap Daehwi tajam, "jangan menyebut namanya, itu menggangguku!"

Daehwi hampir saja meledak mendengar jawaban dari Hyungseob. Yaampun, bisakah kita menghilangkan kata 'mengganggu' di sini? Karena satu-satunya yang mengganggu itu adalah sifat sensitif Hyungseob yang seperti ini.

"Terserah" Daehwi membuang muka dan menatap jalanan di depannya.














"Hyungseob-ssi, sedang apa di sini?"



Mobil audy yang berhenti tepat di depan halte itu menampilkan seorang pria maskulin lewat celah jendela mobil yang terbuka.

"Annyeong haseyo, Sajang-nim. Aku sedang mengobrol dengan juniorku di kampus, namanya Lee Daehwi." Hyungseob tersenyum cerah dan berseri, berbeda 180 derajat dari ekspresi kesalnya beberapa detik yang lalu. Bahkan Daehwi yang terduduk di sampingnya berfikir kalau ia sedang melihat orang lain dalam diri seniornya itu.

"Kalau kau tidak sibuk, mau menemaniku makan siang, Hyungseob-ssi? Ajak juga temanmu itu." Tawar Jungjung, tentu saja dengan senyum mautnya.

"Bagaimana Daehwi-ya? Kau mau?" Tanya Hyungseob pada pria bersurai ungu itu.

Daehwi menatap pria di dalam mobil itu sejenak. Menimang jawaban yang akan dilontarkan setelah akhirnya ia menggeleng kecil, "Kalian saja berdua, aku akan mengunjungi apartement hyungku."



ㅌㅂㅊ

ㅌㅂㅊ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[√] Blind Date; JinSeobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang