20

2.8K 756 191
                                    

Line

Park Woojin
Tunggulah 5 bulan lagi, kumohon.
Aku akan berusaha menemuimu setelahnya.
Aku tidak berjanji akan sering membalas pesanmu, tapi tetaplah beri aku kabar semua tentangmu.
Tunggu aku.
01.34 KST

Pesan terakhir yang dikirim Woojin di akhir musim semi. Hyungseob berulang kali mengecek ponselnya, berharap pesan baru masuk dan Woojin memberitahunya akan pulang lebih cepat. Tapi itu semua sia-sia, karena setelahnya notifikasi pesan masuk tak kunjung datang.

Bulan pertama.

Pria mungil itu masih mencoba menelfon Woojin meski operator selalu mengatakan kalau ponselnya sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Ia tetap mengirim pesan tentang kesehariannya, pekerjaannya, dan adik sepupu Woojin. Seakan room chat itu bagaikan buku harian pribadi, yang hanya boleh dibaca Woojin seorang. Terkadang Hyungseob sengaja menahan kantuknya di malam hari, ia berjaga-jaga kalau suatu saat Woojin akan menghubunginya meski di tengah malam sekalipun.


Bulan kedua.

Hyungseob masih melakukan rutinitasnya, berusaha menguhubungi Woojin. Hasilnya masih tetap sama seperti sebelumnya, pikiran pria manis itu semakin hari semakin dipenuhi oleh sosok Park Woojin. Meski sesekali Hyungseob bisa merehatkan pikirannya saat diajak jalan-jalan bersama direkturnya. Jungjung selalu menghampiri Hyungseob 15 menit sebelum jam pulang kantor, biasanya mereka akan saling mengobrol diruangan berisi enam editor itu. Oh, bahkan rumor tentang Hyungseob yang berpacaran dengan Zhu Zheng Ting itu sudah tersebar luas di YH Company.


Bulan ketiga.

Dipertengahan musim panas begini, pria manis itu mendapat notifikasi dari seseorang yang telah lama dirindukannya. Bisa terhitung kalau mereka telah terpisah oleh jarak selama 5 bulan.

Line

Park Woojin
Aku merindukanmu, dear.
Sangat.
Terima kasih kau tetap ingin bertahan selama ini.
08.01 KST

Tidak ada yang bisa Hyungseob lakukan selain tersenyum bahagia saat sedang rapat pertemuan kala itu, ia membalas pesan dari Woojin dengan hati yang berbunga-bunga seperti musim semi, meski semua orang tahu kalau di luar sana matahari sedang memanaskan suhu bumi.

Line

Ahn Hyungseob
Aku sudah berjanji akan menunggumu.
Kau juga harus menepati janjimu, hyung.
08.03 KST


Bulan keempat

Si mungil benar-benar menjadi tidak sabaran karena tercekik rindu yang semakin kuat, ratusan pesan dikirimnya dan puluhan panggilan ia lakukan meski tahu Woojin akan menjawabnya dikemudian hari. Yang membuat pria itu tambah kesal di akhir musim panas ini adalah Lee Daehwi. Suatu hari Daehwi mampir di apartementnya, ia mendapat kabar kalau kemarin Woojin tiba di Korea. Tapi sang pilot pergi lagi 2 jam kemudian, ia hanya transit di Korea.

Kalau saja Woojin memberitahunya, Hyungseob rela membolos kerja dan menunggu pria 27 tahun itu di bandara hanya sekedar untuk bertatap muka. Namun kenyataannya di hari itu Hyungseob pulang larut malam karena diajak pergi ke festival musim panas bersama direkturnya.


Bulan kelima

Tidak terasa sudah musim gugur, tujuh bulan lamanya Woojin dan Hyungseob saling mengenal. Meski itu hanya lewat pesan.

Woojin merasakan ada perubahan pada kelinci kesayangannya, pria mungil itu akan mengatakan apapun yang dirasakannya saat itu juga, entah marah, kesal, lelah menunggu, atau rindu. Bahkan sekarang ia sudah bisa mengatakan 'aku juga sayang padamu, hyung. Cepatlah pulang'. Betapa senangnya Woojin kala mendengar kalimat itu untuk pertama kalinya, ia membayangkan wajah semburat Hyungseob yang menunduk dan tersenyum malu saat mengatakannya, sangat menggemaskan. Ternyata ada sisi baiknya mereka jarang bertemu seperti ini, meski seseorang bernama Zhu Zheng Ting sepertinya selalu berada di samping Hyungseob setiap hari.

[√] Blind Date; JinSeobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang