Awas typo!
Happy reading....
***
07.02AM
Seulgi menghampiri ibunya yang sedang menata makanan di meja makan.
"Putri Ibu sudah bangun rupanya." ucap Ny. Kang lalu tersenyum.
Seulgi hanya tersenyum tipis dan mendudukkan dirinya di bangku meja makan.
"Kenapa? Apa kau sakit?" tanya Ny. Kang saat melihat wajah sang putri yang tidak seperti biasanya.
"Tidak Bu, aku baik-baik saja." ucap Seulgi lalu menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangannya.
"Jangan berbohong, kau lemas sekali kelihatannya." Ny. Kang langsung menarik bangku di sebelah Seulgi dan mendaratkan bokongnya di sana.
"Sebenarnya...Bu, aku ingin membicarakan sesuatu dengan Ibu." ucap Seulgi lalu menegakan duduknya.
"Kemarin, Daniel menelfonku." ucap Seulgi menggantung ucapannya.
"Lalu? Dia bilang apa?" sahut Ny. Kang.
"Dia bilang kalau Ibu akan menjodohkanku, apa benar?"
"Jadi dia memberitahumu ya? Astaga anak itu." ujar Ny. Kang.
"Huh, Ibu! Aku bahkan belum lulus SMA." protes Seulgi.
"Dengarkan dulu, Seulgi...Ini juga demi kebaikanmu." kata Ny. Kang lalu mengelus pipi Seulgi.
"Kebaikan? Ibu bilang kebaikan? Kebaikan apanya? Aku masih ingin kuliah dan bekerja Bu. Dan, aku juga tak tau aku akan dijodohkan dengan siapa." kata Seulgi yang melemah di akhir kalimat.
"Seul, dengarkan Ibu. Ibu sangat menyayangimu nak, sejak kepergian Ayahmu, tidak ada lagi yang bisa menjagamu. Dan aku memutuskan untuk menjodohkanmu dengan anak temanku." ucap Ny. Kang berusaha meyakinkan Seulgi yang bergeming menatapnya.
"Percayalah, pria ini sangat baik." timpal Ny. Kang sembari mengelus rambut putri sematawayangnya itu.
"Tapi, Bu, ini terlalu cepat untukku." lirih Seulgi dengan wajah lesunya.
"Nak, tolonglah, Ibu hanya minta satu hal saja." mohon Ny. Kang.
Seulgi menghembuskan nafasnya berat lalu akhirnya mengangguk, "Aish, Ibu tau aku tidak bisa menolakmu untuk apapun." ucapnya.
Ny. Kang tersenyum lalu memeluk Seulgi, "Terima kasih, Ibu sayang Seulgi."
***
12.03PM
Seulgi berjalan menuju kantin dengan gontai, wajahnya terlihat lesu. Irene, Wendy, Yeri dan Joy hanya mengikuti gadis itu dari belakang. Mereka tak mau mengganggu Seulgi.
"Oppa~" panggil Wendy lalu bergegas menghampiri Yoongi yang sedang berjalan menuju kantin bersama member Bangtan lainnya.
"Hmm? Kau merindukanku ?" tanya Yoongi seraya mengasak puncak kepala Wendy yang langsung mengangguk.
"Ck!" celetuk Irene nyinyir.
"Jangan seperti itu, kami juga bernasib sama denganmu." timpal Yeri dan diangguki oleh Joy.
"Ah sudahlah." Irene segera mendudukkan dirinya di bangku kantin. Diikuti dengan yang lainnya juga.
Seulgi kembali menenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya. Yang lain hanya diam saja, mereka sangat yakin jika mood gadis itu sedang turun.
"Noona..."
Seulgi langsung mengangkat kepalanya dan mendapati sang sepupu tengah duduk di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us √Seulmin
FanfictionSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...