1.0

2.4K 239 11
                                    

Awas typo!

Happy reading...

***

Apa yang terjadi?

---

07.12PM

Seulgi berjalan gontai ke ruang tengah rumahnya sembari membawa beberapa camilan. Gadis itu sedang bersantai karena tidak ada tugas. Ny. Kang sedang pergi untuk urusan bisnis selama beberapa hari di Jepang.

"Hmm, aku bosan." gumamnya.

Tok tok tok

Seulgi segera melangkahkan kakinya menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Park Jimin? Ada apa?" tanya Seulgi lalu menggeser tubuhnya dari pintu agar Jimin bisa masuk.

"Ada yang harus aku bicarakan." jawab Jimin singkat.

Seulgi hanya mengangguk lalu berjalan ke dapur, "Tidak perlu membuat minuman, aku hanya sebentar." sergah Jimin.

Seulgi yang melihat itu hanya menyerengit bingung, 'Ada apa dengan pria ini? Wajahnya serius sekali' batinnya.

Gadis itu segera mendudukkan diri di sebelah Jimin, "Ada masalah?"tanya Seulgi. Jimin menghela nafas berat.

"Beritahu dia."

"Apa?"

"Beritahu Mingyu yang sebenarnya."

Seulgi diam.

"Kenapa? Apa kau takut? Apa kau takut menyakiti perasaannya? Ck, bahkan kau tidak tau sesakit apa hatiku melihatmu dengan si Kim itu." kata Jimin menggebu.

Seulgi masih diam, gadis itu enggan untuk menjawab pertanyaan Jimin. Nafasnya tercekat, secara tidak langsung Jimin mengatakan kalau dia cemburu pada Mingyu 'kan?

"Beritahu dia, atau aku yang akan memberitahunya sendiri." ucap Jimin lalu berdiri dan beranjak meninggalkan Seulgi.

Tak terasa cairan bening itu meluncur bebas daru kelopak mata Seulgi. Ia menangis, "Hiks, a-aku t-tidak ta-u" isaknya.

Tapi percuma, Jimin sudah pergi. Seulgi terus terisak, tak tau kenapa. Hatinya sangat sakit melihat Jimin mengatakan itu.

Matanya. Ia bisa merasakan itu. Kekecewaan, kemarahan, kesedihan yang tersirat di sana. Saat itu juga Seulgi meruntuki dirinya. Bagaimana bisa ia melakukan ini, menyakiti orang di sekitarnya.

Seulgi akui dia memang mulai menyukai Jimin. Tak tau sejak kapan. Tapi ia menyadari itu. Ia terlalu termakan emosi pada Nayeon hingga ia mengorbankan perasaannya. Kalau dipikir-pikir lagi, perasaan Nayeon hanyalah perasaan sepihak. Kenapa Seulgi bodoh sekali? Dan rasa sakit itu bertambah, saat ia sadar ia telah menyakiti Jimin juga.

"Seul!"

Seulgi menatap seorang gadis yang tengah berlari kecil kearahnya.

"I-Irene?" isaknya lalu segera menghampiri Irene dan memeluk gadis itu.

"Kenapa? Kenapa kau menangis?" tanya Irene kebingungan.

"A-aku hiks bingung." ucapnya pelan.

"Hei, kenapa? Apa ada yang mengganggumu? Aku baru saja sampai dan melihatmu menangis, apa tadi mobil Jimin? Dia menyakitimu?" tanya Irene lalu mendudukkan Seulgi di sofa.

Seulgi tak menjawab, gadis itu masih terisak. Gadis itu terus menangis dipelukan Irene, "Kang Seulgu, asda apa? Jangan menangis terus, aku jadi ikut sedih." ucap Irene sembari menepuk-nepuk punggung Seulgi.

"Ji-jimin."

"Iya aku tahu Jimin? Kenapa? Apa dia benar-benar menyakitimu?" tanya Irene.

"A-aku menyakiti-nya hiks, hiks." cicit Seulgi lalu mengeratkan pelukannya.

Between Us √SeulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang