2.2

1.9K 172 2
                                        

Awas Typo!

Happy reading❤

Happy Eid Mubarak everyone^.^

Buat yang ngerayain ya, selamat hari lebaran^o^

***

"Aku tunangannya!"

"A-apa?"

Seulgi menggeleng pelan, "Tidak! Kita—kita sudah berakhir! Kau dan aku, semuanya sudah selesai.." ujarnya kemudian.

Jimin menatap Seulgi bingung, sebenarnya apa yang gadis ini bicarakan?

"Seulgi, ma-maafkan aku.." lirih pria itu.

"Tidak! Sudah kubilang kan kalau kita berakhir, jadi silahkan pergi...Ayo Jim!" ucap Seulgi lalu menggandeng tangan Jimin keluar dari restoran.

"Kang Seulgi dengarkan aku dulu!"

Seulgi menghela nafas gusar lalu berbalik, "Sudah cukup! Aku muak! Sudahlah, aku sudah menikah! Jangan ganggu aku lagi!" pekik Seulgi kemudian.

"Menikah?"

'Menikah?'

"Ya! Dia, Park Jimin. Suamiku. Puas?!"

"Jangan bercanda, Kang Seulgi!" pria itu berjalan mendekati Seulgi lalu menarik lengan gadis itu.

Jimin segera mendekati mereka dan menarik Seulgi kembali pada pelukannya, "Ya, aku suaminya. Jangan macam-macam pada istriku." ucap Jimin menegaskan setiap ucapannya.

"Apa kau pikir aku mudah tertipu? Omong kosong lama! Kaliah hanya sepasang kekasih, iyakan? Lagipula aku tau persis jika Seulgi bahkan belum lulus sekolah." ucap namja itu lalu tersenyum miring.

'Benar juga'

Skarang Jimin yang tersenyum miring, "Apa kau tidak percaya?" tanyanya.

"Sudahlah, ayo kita pergi Jim." ajak Seulgi, tetapi Jimin tidak bergeming.

"Tidak sama sekali. Aku tau kau hanya ingin melindungi Seulgi supaya aku pergi, iya kan?"

"Lalu apa bedanya dengan dirimu, Lee Taeyong?! Kau juga belum lulus sekolah kan? Lalu kenapa kita bertunangan dan akan menikah? Apa itu hanya omong kosong lama? bodoh!" ujar Seulgi menggebu lalu beranjak menuju mobil.

"Ta-tapi-"

"Jangan ganggu istriku." ucap Jimin lalu membalikkan badannya dan beranjak menyusul Seulgi.

'Apa-apaan ini? Aku harus memastikannya." batin seseorang yang sejak tadi memperhatikan mereka.

***

Jimin melirik Seulgi yang masih terdiam sejak kejadian tadi. Tak ada yang membuka suara, keadaan menjadi terlalu hening.

"Seul,"

Akhirnya Jimin buka suara, ia sungguh penasaran ada apa antara Seulgi dan namja bernama Taeyong itu.

"Eum?" Seulgi menoleh pada Jimin.

"Ah, nanti saja deh." ucap Jimin mengurungkan niatnya saat melihat wajah Seulgi yang masih tidak karuan.

'Moodnya pasti sangat hancur' batin Jimin.

"Apa kepalamu masih pusing?" tanya Jimin hati-hati.

Seulgi menatap Jimin dengan tatapan sendu lalu mengangguk pelan. Jimin langsung mengelus puncak kepala Seulgi sayang.

"Mau beli obat dulu?" tanyanya, Seulgi langsung menggeleng.

Between Us √SeulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang