Awas typo!
Happy reading...
***
√Seulgi's Pov
Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang mengalami ini? Aku mencintai Jimin, tapi di sisi lain aku tidak ingin menyakiti Mingyu. Aku serba salah. Jika aku memberitahu Jimin kalau Mingyu sudah tau semuanya, ia pasti akan marah pada Mingyu dan aku tidak mau hal yang tidak diinginkan terjadi.
Tapi jika aku tidak memberitahunya, oh ayolah. Jimin akan tersakiti juga nantinya. Ini salahku, semua salahku.
Kenapa aku tidak menolak Mingyu saja? Kenapa aku selalu ceroboh? Aku benci ini. Aku benci saat aku menyakiti orang yang aku sayangi. Padahal kalau aku tidak menerima Mingyu, mungkin hubunganku dengan Jimin akan jauh lebih baik. Menjalin hubungan dengan tunangan sendiri tidak masalah 'kan?
"Apa kau tau? Aku selalu menahan ini, dan sekarang aku tidak kuat lagi."
Aku menoleh, menatap Jimin yang tengah memandang langit malam, rahangnya sudah menegang.
"Maafkan aku, Jim." cicitku pelan.
"Untuk apa minta maaf? Kau tidak salah apa-apa. Aku yang salah karena sudah menyukaimu." katanya.
"Jim, dengarka~"
"Sstt, jangan katakan apapun. Aku mengerti, aku tidak akan memaksamu. Aku akan berusaha membuat Ayah membatalkan semuanya agar kau bisa bahagia bersama Mingyu." ucapnya lirih.
Nafasku tercekat, aku ingin mengatakan semuanya, mengatakan jika Mingyu tau tentangku dan Jimin. Tapi aku tidak bisa. Aku menunduk, tubuhku mulai bergetar.
"I-ini salahku, hiks—"
"Jangan menangis, kau membuatku seperti penjahat." ucap Jimin lalu membawaku dalam Pelukannya.
"Maaf, Jim,"
***
"Kalau kau lakukan itu, kau malah menyakiti Seulgi"
Jimin melonggarkan pelukannya lalu menoleh, mendapati Mingyu tengah berdiri di belakang mereka sembari membawa tiang infusnya.
"Maksudmu?"
Jimin melepaskan pelukannya lalu berdiri dan menghampiri Mingyu.
"Aku tau semuanya, aku tau perjodohan kalian dan aku minta maaf telah melakukan ini." ucap Mingyu.
Jimin diam menatap Mingyu, ia berjalan mendekati Mingyu dan menggenggam lengannya. Tubuh Seulgi gemetar, ia takut, sangat takut. Ia takut Jimin melakukan yang aneh-aneh pada Mingyu.
"Ji-jimi, jangan." lirih Seulgi.
Mingyu menatap Seulgi lalu tersenyum dan mengangguk seakan berkata 'semuanya akan baik-baik saja'. Tapi hal itu malah membuat Seulgi semakin ketakutan. Jimin menarik lengan Mingyu mendekati Seulgi lalu menyuruh Mingyu duduk di sana, di sebelah Seulgi.
Rahang Jimin mengeras, namja itu menarik nafas dalam, mengontrol emosinya.
"Kau," ucap Jimin menggantung.
Tubuh Seulgi semakin bergetar, dengan sekuat tenaga gadis itu menahan isakannya, menahan air mata yang terus keluar. Seulgi bingung, ia tak bisa melakukan apapun.
"Lakukan apa yang mau kau lakukan, Park Jimin." ucap Mingyu setelah menghela nafas.
'Apa dia baru saja menyerahkan diri pada Jimin??' batin Seulgi keheranan.
"Kau..."
Jantung Seulgi seakan ingin lepas dari tempatnya saat melihat Jimin mengepalkan tangannya
"Jelaskan semuanya perlahan, aku akan dengarkan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us √Seulmin
FanfictionSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...