Awas Typo!
Happy Reading...
***
07.21AM
Hari ini Seulgi dan Jimin sudah masuk sekolah, rasanya bosan tiga hari di rumah tanpa melakukan apapun.
"Pagi, Jimin, Seulgi." sapa seorang pria jangkung seraya tersenyum manis.
"Selamat pagi juga Mingyu!" balas Seulgi, sedangkan Jimin hanya tersenyum sebagai jawaban.
"Bagaimana liburan kalian? Oh ya, selamat ya. Maaf aku tidak menemui kalian saat itu, aku pulang lebih awal." ucap Mingyu lagi.
Seulgi mengangguk, "Tak apa, Daniel sudah memberitahuku kalau kau datang." ucapnya.
"Kau sendirian saja? Mana Hoshi dan Vernon?" tanya Jimin.
"Oh, itu mereka menungguku di perpustakaan, kami akan belajar untuk lomba sains sabtu ini. Doakan kami ya!"
"Ahh..pasti kudoakan. Semangat!" ucap Seulgi.
"Sains? Kau benar-benar cerdas." ucap Jimin.
"Ya, tak sepertimu yang hanya tau cara makan, main dan tidur." cibir Seulgi.
Tidak, itu tidak benar. Disamping sifat Jimin yang seperti itu, ia juga siswa yang berprestasi disekolah. Khususnya di bidang olahraga, yah seperti Jungkook juga. Sedangkan yang lainnya dalam bidang akademik.
"Tapi setidaknya aku bisa melayanimu dengan baik 'kan?" goda Jimin sembari menaik-turun-kan alisnya.
Seulgi melotot lalu memukul punggung Jimin, terlihat juga Mingyu mengulum senyumnya.
"Aah, tidak kok tidak. Dia hanya mengada-ngada. Haha~" ucap Seulgi lalu tertawa hambar.
Mingyu mengangguk lalu tertawa, "Tenang saja, aku mengerti. Yasudah, aku pergi dulu." Mingyu melangkahkan kakinya menjauh.
"Kau gila ya?!" pekik Seulgi lalu mencubit perut Jimin setelah punggung Mingyu hilang dibelokan koridor.
"Aww! Sakit, sakit!" ringis pria itu.
"Rasakan!" ketus Seulgi lalu beranjak meninggalkan Jimin.
***
01.23PM
Seulgi berjalan melewati koridor sekolah yang sepi membawa setumpuk buku di tangannya, ia hampir tak bisa melihat jalan di depannya karena tertutup buku.
Brak!
"Akh!" ringis Seulgi saat seseorang menendang kakinya hingga gadis itu terjatuh, tak lupa buku-buku yang berserakan di lantai.
"Oh? Maaf!"
Seulgi menatap wanita didepannya tajam, sedangkan wanita itu langsung melenggang pergi dengan wajah sok nya. Siapa lagi kalau bukan Im Nayeon.
"Kang Seulgi, kau tak apa?" seorang pria jangkung berlari kecil kearah Seulgi lalu segera membantu gadis itu untuk berdiri, ia juga langsung membereskan buku-buku di lantai.
"Ah, Chanyeol, aku tak apa. Terima kasih!" ucap Seulgi lalu tersenyum, sesekali ia meringis karena kakinya terasa sakit.
Chanyeol tersenyum lalu mengarahkan tangan kanannya untuk merangkul Seulgi, "Ayo, biar kuantar ke ruang kesehatan." ucapnya.
Awalnya Seulgi ingin menolak, tapi ia mengurungkan niatnya karena kakinya sakit sekali, akhirnya gadis itu mengangguk.
"Tapi bukunya.."
"Kau duduk dulu di sini, aku akan mengantar buku-buku ini ke perpustakaan. Aku akan segera kembali." ucap Chanyeol sembari membantu Seulgi mendudukkan dirinya di bangku panjang koridor lalu beranjak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us √Seulmin
FanfictionSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...