Awas Typo!
Happy Reading...
***
20.08PM
Seulgi mendudukkan dirinya di atas ranjang. Lalu ia menghela nafas sembari menepuk-nepuk pipinya.
"Ini baru hari pertama, hahh." gumamnya lalu membaringkan tubuhnya.
Klek
Seulgi buru-buru menutup matanya dan berpura-pura tidur.
"Sudah tidur rupanya." monolog Jimin pelan lalu mengampiri Seulgi.
Jimin mendekatkan wajahnya pada wajah Seulgi. Sedangkan Seulgi sendiri sudah kehabisan nafas, sungguh ia butuh oksigen sekarang juga.
'Tuhan, aku belum siap mati.' batin Seulgi.
"Bangunlah, aku tau kau tidak tidur."
Perlahan, Seulgi membuka kedua kelopak matanya lalu menyengir. Untung saja Jimin sudah bangkit dari posisinya tadi.
"Kau sungguh tidak ingin melakukan apa-apa?" tanya Jimin setelah mendudukkan dirinya di sebelah Seulgi.
Seulgi mengangkat kedua alisnya lalu ia menggeleng cepat. "Ti-tidak! A-ku ingin tidur saja." ucapnya terbata.
"Hey, kenapa wajahmu selalu merah sih? Apa di sini kurang dingin?" tanya Jimin kemudian.
"Sungguh? Kau tak mau melakukan apapun? Ini kan malam pertama kita." tambah Jimin lagi.
Seulgi segera menggeser duduknya menjauhi Jimin, "Jangan gila, Jim. Kita ini masih sekolah." ucapnya.
Jimin memasang wajah berpikir sejenak. Pria itu langsung menatap Seulgi dengan tatapan mesumnya, lagi.
"Ooohh...aku mengerti. Jadi, kau mau yang 'itu'?" tanya Jimin sembari menggeser duduknya mendekati Seulgi lalu menaik-turun kan kedua alisnya.
Seulgi membulatkan matanya, gadis itu segera berdiri dan menggeleng. Jimin menahan tawanya, oh ayolah. Wajah Seulgi sudah sangat merah sekarang. Lucu sekali.
Tanpa aba-aba, Jimin menarik lengan Seulgi dan membanting tubuh gadis itu keatas ranjang. Ia menempatkan tubuhnya di atas Seulgi.
"J-jim!"
"Apa hmm?"
"J-jim jangan berc-canda. A-aku lelah. Be-besok juga kita sekolah."
"kita habis makan Seul, ayo kita berolah raga sedikit. Ayah sudah meminta izin pada kepala sekolah, jadi kita libur 3 hari." ucap Jimin lalu menampakkan senyumnya.
Oh God! Ia terlihat begitu menakutkan dan sexy?
"T-tolonglah," cicit Seulgi.
Jimin menyingkirkan tubuhnya dari Seulgi lalu tertawa, "Astaga, istriku ini lucu sekali ya? Itu otakmu harus dicuci sepertinya." Jimin tertawa sambil memegangi perutnya, sedangkan Seulgi menatap Jimin tajam lalu melempar semua bantal dan boneka diatas kasur kearah Jimin.
"Ya! Ya! Ya! Aku bercanda, Sayang! Astaga. Maaf." seru Jimin yang segera berlari keluar kamar.
"Makan saja maafmu. Aku kesal." ucap Seulgi lalu mempoutkan bibirnya.
Jimin berlari kecil lalu mendudukkan dirinya disamping Seulgi. Ia memeluk gadis itu, "Sayangku, maaf ya. Aku hanya bercanda~" rengeknya.
Seulgi masih bergeming, Jimin merengek lagi, "Maaf~"
Jimin langsung mengecup singkat pipi Seulgi. dan itu sukses membuat pipi gadis itu memerah. Tapi Seulgi langsung berbaring dan menutup wajahnya dengan bantal. Jimin tersenyum geli melihat tingkah istrinya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/130663460-288-k326805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us √Seulmin
FanfictionSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...