Awas typo!
Happy reading...
***
"Kang Seulgi?"
Seulgi dan Jimin menoleh, melihat siapa yang memanggil Seulgi.
"Mingyu-ssi?!" ujar Seulgi terkejut.
"Oh, Jimin-ssi, kau bersamanya?" tanya Mingyu saat melihat Jimin duduk bersama Seulgi, sedangkan yang ditanyai hanya mengangguk meng-iya-kan.
"Wah, apa kalian benar-benar berkencan?" tanya Mingyu lagi, lalu mendudukkan dirinya di sebelah Jimin.
Seulgi dan Jimin menggeleng cepat, "Kami ada perlu." jawab Jimin beralasan, Seulgi mengangguk.
"Pesanan Anda, dua americano dan satu chocolate lava," ucap Seorang pelayan yang mengatarkan pesanan mereka.
"Wah cepat sekali. Terima kasih," ucap Seulgi.
Pelayan itu tersenyum sebagai balasan, lalu ia melihat Mingyu di sana, "Tuan Kim," pelayan itu membungkuk hormat pada si pria sebelum beranjak.
"Tuan Kim?" seru Seulgi.
"Hmm, sebenarnya cafe ini milik ayahku, tapi aku yang mengurusnya sekarang." jawab Mingyu sembari memegang belakang lehernya.
"Woahh~"
"Jadi, sebaiknya aku pergi dulu, kalian lanjutkanlah perbincangannya. Terima kasih sudah berkunjung!" kata Mingyu lalu beranjak pergi setelah Seulgi dan Jimin mengangguk.
Seulgi menyendokkan sesendok chocolate lava kemulutnya, Jimin yang melihat itu hanya diam dan menyeruput americanonya. Walau sebenarnya ia ingin tertawa melihat kelakuan Seulgi. Bayangkan saja, coklatnya berceceran di pinggir bibirnya.
ddrrttt ddrrttt
Seulgi mengambil ponselnya,
Incoming Call from Irene❤ ...
Seulgi langsung menggeser tombol hijau dan mendekatkan benda itu ke telinganya.
"Halo?"
'...'
"Sekarang?"
'...'
"Memangnya ada apa? Tapi aku sedang di luar."
'...'
"Hahh, baiklah baiklah.."
'...'
"Ya."
Piip
Jimin mengangkat kedua alisnya menatap Seulgi.
"Jim, Irene menguruhku ke rumahnya," ucap Seulgi sembari memasukkan ponselnya kedalam tas.
"Untuk apa?"
"Entah, bisa kau antar aku?"
"Ayo,"
Seulgi berjalan menuju mobil beriringan dengan Jimin. Mereka masuk ke mobil dan pergi.
'Awas saja kau Park, aku akan merebut Seulgi.'
***
Kurang lebih lima menit kemudian, Jimin menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah. Pastinya rumah Irene.
"Jim, ini kusimpan di sini ya," kata Seulgi sembari mengangkat gelas kopi di tangannya. Jimin mengangguk.
Mereka bergegas turun dari mobil dan Seulgi menekan bel. Tak lama, gerbang dibuka oleh Irene.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us √Seulmin
FanfictionSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...