Awas typo!
Happy reading^^
***
07.12AM
Jimin melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah yang ramai. Dia tidak bersama Seulgi karena gadis itu memilih untuk berangkat sendiri. Dan seperti biasanya, semua siswa di sana langsung berbisik-bisik saat Jimin melewati mereka.
Tapi kali ini para siswa menatapnya aneh. Jimin yang mulai risih langsung mempercepat langkahnya. Bisa saja ia membentak mereka semua, tapi pria itu sedang tidak mood untuk marah-marah pagi ini.
Pria sipit itu berjalan memasuki kelas untuk mencari teman-temannya. Tapi nihil, mereka tidak ada di kelas. Jadi Jimin memutuskan untuk pergi ke atap. Karena disanalah tempat Bangtan berkumpul selain kelas.
Bisa ia tebak, Velvet juga bersama Bangtan sekarang.
"Mereka kemana sih." gumam Jimin saat menaiki tangga menuju atap.
Jimin segera memutar kenop pintu begitu sampai di sana. Baru saja Jimin membuka mulutnya untuk menyapa, ia langsung mengurungkan niatnya itu karena teman-temannya menatapnya tajam.
Mereka semua berdiri didepan Seulgi yang terduduk di kursi atap bersama Irene di sampingnya. Dengan langkah ragu Jimin mendekati mereka.
"Ada apa?" tanyanya pada Irene.
"Duduklah." ucap Namjoon tegas.
Jimin menaikkan sebelah alisnya lalu mendudukkan diri di samping Seulgi.
"Kalian kenapa huh?" tanya Jimin lagi.
"Jangan sok tidak tau, kami sudah tau semuanya." ujar Taehyung menimpali.
Seulgi menunduk, sedangkan Jimin semakin bingung. "Tega-teganya kau tidak memberitahu kami tentang hal ini!?" geram Seokjin.
"D-darimana kalian tau?" cicit Seulgi.
"Apa kalian tuli? Bahkan seluruh sekolah sudah tau tentang kalian!" ucap Namjoon sedikit membentak.
Jimin menghela nafas panjang, "Kalian mengagetkanku saja, kalian bertingkah seakan aku menghamili Seulgi atau apa."
"Jimin!" sergah Seulgi lalu menatap tajam pacarnya itu.
"Yah. Kalau begitu baguslah, aku tidak perlu susah-susah mengatakan tentang pernikahanku dengan Seulgi pada kalian 'kan?" ujar Jimin lagi.
"Pe-pernikahan?" tanya Joy kaget.
"Pernikahan?" tambah Namjoon lagi.
"Benar, kalian bicara tentang pernikahan kami kan?" ucap Jimin santai.
Irene mengusap wajahnya kasar. Begitupun Yoongi dan Jungkook yang mengacak rambut mereka frustasi.
"Apa lagi ini?! Tadi aku mendengar jika kalian berkencan. Dan sekarang kalian akan menikah?? Jangan bercanda, ini tidak lucu!" ucap Seokjin.
"Kencan? Jadi kalian marah karena tau aku dan Seulgi berkencan? Bukan karena berita pernikahan kami?" tanya Jimin.
Yeri mengangguk.
"Astaga. Ini tidak masuk akal." ucap Taehyung.
"Park.Jimin, Jelaskan." ucap Namjoon penuh penekanan.
Jimin kembali menghela nafas panjang. Ia pasrah. Pria itu segera menjelaskan semuanya pada mereka.
"Jadi selama ini kalian bertiga sudah tau?!" tanya Wendy dengan nada tinggi. Irene, Jungkook dan Yoongi mengangguk. Wendy menatap Yoongi kesal lalu memukul lengan pria itu.
"Sialan!"
Sedangkan Yoongi hanya diam dengan pasrah jika ia dipukuli oleh kekasihnya itu.
"Kapan kalian menikah?" tanya Taehyung kemudian.
Seulgi dan Jimin saling menatap, begitupun Jungkook, Irene dan Yoongi yang menelan ludah masing-masing.
"Besok."
"APA?!"
***
09.02AM
√Make Up Room
"Selesai."
Seulgi membuka matanya, menatap pantulan wajahnya dalam kaca. Irene tersenyum lalu memeluk Seulgi dari belakang.
"Kau cantik sekali, Seulgi." ujar Irene sembari mengusap pundak Seulgi.
Seulgi membalas senyuman sahabatnya itu. Gadis itu segera berdiri dan dengan hati-hati melangkah menuju kedepan kaca yang lebih besar. Menampilkan tubuhnya dari kepala hingga kaki.
Irene terlihat mengulum bibirnya, tampak juga matanya berkaca-kaca menatap sang sahabat yang terlihat begitu anggun dan cantik dihari bahagianya ini.
"Rene..." Seulgi segera menghampiri Irene lalu memeluk gadis itu. Mata keduanya sudah memerah.
"Jangan menangis, nanti make up mu rusak Seul." ucap Irene lalu menepuk-nepuk punggung Seulgi pelan.
"Nah, sekarang kau harus pergi keluar. Acara akan segera dimulai. Kang Seulgi huaiting!" ucap Irene menyemangati.
Seulgi mengangguk lalu berjalan sembari mengangkat bagian bawah gaunnya agar mudah berjalan. Sungguh ia sudah seperti seorang putri sekarang. Balutan wedding dress putih tulang dengan model yang sangat anggun dan gemerlapan membalut tubuh Seulgi. Tak lupa dengan make up dan tatanan rambutnya yang menawan. Irene sungguh berbakat dalam hal seperti ini.
Klek
"Yaampun, puteriku sangat cantik." ucap Ny. Kang yang baru saja masuk. Wanita paruh baya itu segera memeluk Seulgi erat.
"Ibuu~." cicit Seulgi pelan, matanya sudah berair.
"Stt, jangan menangis. Cepatlah keluar, acaranya akan dimulai sayang. Ibu duluan ya?" Ny. Kang segera mencium kening Seulgi lalu segera beranjak.
Irene membantu mengangkat bagian belakang gaun Seulgi yang menjuntai panjang di lantai, diluar sudah ada Daniel yang akan menggantikan almarhum Tn. Kang. Bayangkan saja jika beliau masih berkesempatan untuk hidup. Ia akan sangat terharu melihat putri sematawayangnya itu.
"Niel~" panggil Seulgi pelan.
Daniel yang sudah berdiri dengan gagah dengan tuxedo putihnya segera berbalik dan menatap Seulgi. Pria itu diam menatap sepupunya itu. Speechless. Bibirnya kaku, kakaknya sungguh cantik hari ini.
"Ah, Noona." Daniel berucap setelah beberapa saat jatuh dalam pesona Seulgi.
"Acaranya akan dimulai?" tanya Seulgi lalu menggenggam tangan Daniel.
"Iya, baru saja, silahkan." Daniel segera menadahkan tangan kanannya dihadapan Seulgi. Gadis itu segera menyambut tangan Daniel lalu menggenggamnya.
Daniel segera mengambil tangan Seulgi lalu mengapitnya di lengan. Mereka mulai melangkah beriringan menuju altar.
***
Alunan musik klasik terdengar begitu menenangkan diruangan yang ramai ini. Keadaan langsung hening saat Seulgi yang diiringi Daniel berjalan memasuki ruangan.
Memang tak banyak tamu yang hadir, hanya teman-teman dari jimin dan Seulgi, juga rekan-rekan bisnis Tn. Park dan Ny. Kang. Tapi Seulgi tetap saja gugup.
Sedangkan diatas altar sudah berdiri seorang pria berbalut tuxedo putih tulang yang senada dengan gaun yang Seulgi kenakan. Tatapan pria itu tak dapat lepas dari Seulgi. Ia sungguh jatuh pada pesona gadis itu.
Bangtan dan Velvet juga sudah hadir dan duduk manis di tempat masing-masing, menyaksikan kedua teman mereka yang awalnya hampir dikatakan mustahil untuk bersama.
Yah, memang kita tidak tau kapan dan pada siapa kita akan jatuh cinta. Tali takdir kita bisa tersambung dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang paling tidak kita duga sekalipun.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us √Seulmin
FanfictionSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...