Awas Typo!
Happy reading^^
***
"Jimin ayooo...Pasti Yerin sudah menunggu." ajak Seulgi sekali lagi sembari menarik lengan suaminya itu.
"Aku tidak perduli." jawab Jimin singkat.
Seulgi mendengus kesal lalu melangkahkan kakinya mendekati pintu rumah Yerin.
Ting nong...Ting nong...
"Kalian sudah sampai? Ayo masuk." ujar Yerin yang baru saja membuka pintu.
Keduanya masuk kedalam beriringan, Yerin mempersilahkan mereka untuk duduk di ruang tengah, "Kalian mau minum apa?" tanyanya kemudian.
"Tidak usah, aku tidak haus." balas Jimin.
"Jimin! Ehm, air putih saja." timpal Seulgi setelah menyenggol pelan lengan sang suami.
Yerin tersenyum simpul lalu berjalan menuju dapur. Seulgi sibuk memperhatikan dekorasi rumah, sedangkan Jimin memilih memainkan ponselnya. Seulgi bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju meja tv, di sana ada banyak foto yang dipajang. Netranya tertarik pada satu foto di ujung meja.
Seorang gadis tengah berpelukan dengan seorang pria, sayangnya wajah keduanya tidak terlihat karena posisi mereka yang membelakangi kamera. Seulgi mengerutkan keningnya.
"Ini seperti..."
"Silahkan diminum."
Gadis itu membalikan tubuhnya saat mendengar suara Yerin. Ia bergegas kembali mendudukkan diri di samping Jimin.
"Terima kasih." ucap Seulgi ramah.
"Ya."
"Ayo belajar, aku ingin cepat pulang." ujar Jimin.
Seulgi tersenyum kikuk lalu mengambil tas yang ia bawa dan mengambil buku-buku pelajaran. Jam belajar pun dimulai.
Skip
"Mengerti?" tanya Jimin pada Yerin.
Yang ditanya hanya menatap Jimin ragu lalu menggeleng pelan.
"Kau ini bodoh atau bagaimana? Aku sudah mengajarkan itu berkali-kali." kesal pria itu.
Seulgi langsung menepuk pundak Jimin dan tersenyum pada Yerin, "Tolong jangan dimasukkan ke dalam hati, dia memang begitu. Aku saja yang mengajarimu ya?" tawar Seulgi kemudian.
"Tidak usah, aku sudah mengerti." balas Yerin dingin.
Seulgi menggigit bibirnya, ia mengangguk kecil, "Ah, baiklah."
Mereka bergegas membereskan buku-buku mereka, Yerin bangkit untuk membawa semua gelas dan bungkus makanan ringan ke dapur.
"Biar kubantu." ucap Seulgi lalu turut bangkit dan ikut mengambil gelas dari atas meja.
Yerin hanya diam lalu berjalan meninggalkan Seulgi ke dapur. Saat Seulgi sudah sampai di dapur, ia baru saja ingin menyimpan gelas ditangannya ke dalam wastafel. Yerin merebut gelas itu dan langsung melemparkan benda itu ke lantai hingga pecah.
"Astaga!" pekik Seulgi kaget.
Yerin tersenyum menatap Seulgi, gadis itu dengan sengaja menginjak kepingan beling di bawahnya, darah mengalir dari telapak kakinya. Seulgi menatap Yerin bingung.
"A-apa yang kau lakukan?!" tanya Seulgi.
"Ahk!!" pekik Yerin kencang.
"Yerin kau-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us √Seulmin
FanficSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...