1.5

2.2K 223 3
                                        

Awas Typo!

Happy reading...

***

Langkah terakhir dan Seulgi sudah berada diatas altar. Sedangkan Daniel sudah memberikan tangan Seulgi pada Jimin dan segera beranjak. Jimin menatap Seulgi lekat, begitupun sebaliknya. Pipi Seulgi sudah bersemu merah karena ditatap seperti itu oleh Jimin.

Tak terduga memang. Tapi ini sudah rencana dan rancangan Tuhan. Kita hanya perlu mensyukuri dan menjalani saja.

"Baiklah, saudara Park Jimin, silahkan ucapkan janji pernikahan Anda dengan bersungguh-sungguh dan tanpa paksaan." ucap sang pendeta.

"Saya, Park Jimin, menerima engkau, Kang Seulgi sebagai satu-satunya isteri dan pendamping hidup saya dalam pernikahan yang sah dan sakral. Baik dalam suka maupun duka, dalam senang maupun sedih, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan." Jimin berujar dengan mantap, tak terlihat keraguan sedikitpun pada wajahnya.

"Silahkan, saudari Kang Seulgi untuk mengucapkan janji pernikahan Anda dengan bersungguh-sungguh dan tanpa paksaan."

"Saya, Kang Seulgi, menerima engkau, Park Jimin sebagai satu-satunya Suami dan pendamping hidup saya dalam pernikahan yang sah dan sakral. Baik dalam suka maupun duka, dalam senang maupun sedih, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan." ucap Seulgi lalu menghembuskan nafasnya karena gugup.

"Jika ada yang tidak setuju dan terganggu dengan pernikahan ini, silahkan angkat tangan kalian." ucap sang pendeta.

Semuanya bergeming pada tempat masing-masing.

"Baiklah, saudara Jimin masukkan cincin ini pada jari manis tangan kanan saudari Seulgi sebagai tanda kasih saudara kepadanya yang tidak akan berakhir dan tidak akan luntur sampai maut memisahkan."

Jimin langsung menggenggam tangan Seulgi dan memasukkan cincin pernikahan mereka ke jari manis Seulgi.

"Saudari Seulgi , masukkan cincin ini pada jari manis tangan kanan saudara Jimin sebagai tanda kasih saudari padanya yang tidak akan berakhir dan tidak akan luntur sampai maut memisahkan."

Sekarang Seulgi yang memasukkan cincin pernikahan mereka ke jari manis Jimin.

"Kedua anak manusia ini telah memantapkan hati mereka untuk memasuki bahtera rumah tangga. Silahkan berpegangan tangan."

Jimin menggapai tangan Seulgi lalu menggenggamnya erat.

"Mereka saling mengikat janji, dan kita adalah saksinya, janji untuk selalu saling setia. Baik dalam suka maupun duka, dalam senang maupun sedih, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan. Sebab apa yang sudah dipersatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan oleh manusia." ucap sang pendeta lagi.

"Dipersilahkan, mempelai pria untuk mencium mempelai wanita."

Dan seketika itu juga Bangtan dan Velvet langsung bersorak girang, lebih tepatnya menggoda Jimin dan Seulgi yang berdiri kaku diatas altar.

"AYO JIM! JANGAN MALU-MALU!" teriak Namjoon dari kursi tamu.

"Kisseu juseyooo!" tambah Joy.

"Silahkan," ucap sang pendeta, Jimin dan Seulgi mengangguk kikuk.

Tangan kanan Jimin perlahan menyentuh tengkuk Seulgi, sedangkan tangan kirinya merangkul tubuh Seulgi, memisahkan jarak antara mereka.

'Tuhan, tolong aku' bantin Seulgi lalu menutup erat matanya.

Perlahan Jimin mendekatkan wajahnya ke wajah Seulgi. Tak lama, Seulgi bisa merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirnya singkat. Semua tamu langsung berdiri dan bertepuk tangan. Khususnya Bangtan dan Velvet yang sudah heboh sedari tadi.

***

Sekarang adalah sesi foto bersama. Yang pertama adalah antar keluarga. Jimin dan Seulgi berdiri ditengah, sedangkan Ny. dan Tn. Park, serta Sooyoung berdiri disamping Seulgi. Begitupun Ny. Kang, Daniel dan Ibu Daniel yang berdiri disebelah Jimin.

Jungkook yang mengambil andil sebagai photographer pun mengatur posisi dan mulai memotret.

Setelah itu, sesi foto antar teman. Bangtan dan Velvet segera berhamburan mengambil tempat mereka masing-masing. Irene pasti berdiri disamping Seulgi, sedangkan yang lainnya dalam posisi random. Sekarang Daniel yang menjadi photographer. Mereka mengambil banyak sekali foto. Hitung-hitung untuk kenangan.

Yang terakhir, Jimin dan Seulgi yang berfoto bersama. Teman-teman mereka langsung heboh untuk mengatur posisi keduanya supaya terlihat romantis.

Tak lupa juga mereka mengucapkan selamat pada kedua mempelai. Velvet segera mengajak Seulgi ke ruang ganti untuk mengganti wedding dressnya dengan gaun yang lebih simple setelah acara pelemparan bunga yang didapatkan oleh Wendy. Yah, setelah berebut dengan Irene-,-

Padahal Irene tak punya pacar😂

***

"Niel, bagaimana dengan rencana kita?" tanya Irene lalu mendudukkan dirinya disebelah Daniel.

"Hah? Ooh iya, Jihyo?" tanya Daniel balik. Irene mengangguk cepat.

"Dia tidak bisa datang saat acara. Tapi dia akan datang sebentar lagi kok." ujar Daniel santai.

Irene membulatkan matanya, "Eh serius? Kau mendapatkannya?! Ternyata dia memang jalang sungguhan." hebohnya.

"Hei diamlah." protes Seulgi yang baru saja datang.

"Ah maaf." Irene hanya menyengir.

"Jihyo sudah diluar. aku duluan." sahut Daniel setelah menerima pesan dari Jihyo, lalu beranjak pergi.

Irene segera bangkit lalu berjalan menghampiri teman-temannya yang lain. Meninggalkan Seulgi yang masih bingung.

"Apa??" bingung Seulgi.

Sedangkan Irene sudah siap dengan wajah lesunya. Tentu saja dibuat-buat. Gadis itu berjalan sempoyongan sembari memegang keningnya bak orang yang sedang pusing.

"Kau kenapa??" tanya Joy lalu memegangi pundak Irene.

"Tidak, tidak apa-apa." jawab Irene pelan.

"Ada yang bisa mengantarnya pulang?" tanya Yeri pada member Bangtan.

"Hyung, kau bisa tidak?" celetuk Jungkook pada Taehyung yang sibuk dengan ponselnya.

"Eh dia kenapa? Oh, sekarang? Baiklah. Aku juga sedang tidak melakukan apa-apa." ucap Taehyung lalu segera bangkit dari duduknya.

"Tidak tidak, nanti pacarmu bisa salah paham." sergah Irene cepat.

"Tidak apa-apa, lagipula dia tidak bisa datang karena mengantar ibunya ke Daegu Toh kita tidak melakukan apa-apa, aku hanya mengantarmu pulang." ujar Taehyung meyakinkan.

Irene memasang wajah berpikir sejenak lalu akhirnya mengangguk. Taehyung dan Irene sudah berada di depan gedung pernikahan. Taehyung menghentikan langkahnya saat melihat seorang gadis tengah bersama dengan Daniel. Matanya menyipit, seperti sedang mencari tau sesuatu.

"Tae, kenapa?" tanya Irene.

"Ah, tidak apa-apa. Maaf." ucap Taehyung lalu menggaruk tengkuknya.

"Apa itu pacar Daniel?" tanya Irene lalu ikut menyipitkan matanya.

"Ah sepertinya iya, sudah ayo pergi."

Baru saja Taehyung melangkahkan kakinya, Irene langsung menarik lengan Taehyung.

"Ada apa?" tanya pria Kim itu.

"Oh halo kalian,"

"Eh, Daniel....Dan kau—Bukannya kau?" ucap Irene sembari menunjuk Jihyo lalu terdiam.

Taehyung menolehkan kepalanya,

"Jihyo?"

"Ta-taehyung Oppa?"

TBC.

Between Us √SeulminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang