Part 1

10.8K 323 6
                                    

Pagi-pagi sekali Aisyah sudah bangun, setelah melaksanakan shalat shubuh Aisyah bergegas ke dapur untuk membantu bunda membuat sarapan.

"Assalamualaikum bunda" ucap Aisyah sembari mendekat ke arah bunda

"Wa laikumsalam anak bunda yang cantik" jawab bunda sambil menengok ke belakang melihat Aisyah.

"Bun aku bantuin masak ya"  ucap Aisyah sambil mengambil pisau yang ada diatas nakas

"Iya sayang. Oh ya nak gimana kuliah kamu?"

"Baik kok bun, nanti habis sarapan aku berangkat kuliah. Bun ini makanan nya aku bawa ke meja makan ya" ucap Aisyah yang diangguki bunda.

Sarapan yang Aisyah dan bunda buat telah siap dan sudah dihidangkan di meja makan. Setelah itu Aisyah bergegas ke kamar untuk bersiap-siap lalu memakai krudung nya. Setelah selesai, Aisyah langsung saja turun untuk ikut sarapan bersama keluarga nya. Disana sudah ada  ayah, kakek, bunda, dan adil laki-laki nya yaitu Rayhan yang sudah menunggu nya. Keadaan menjadi hening hanya ada suara dentingan sendok yang berusaha memecahkan keheningan.

"Aisyah sudah selesai makan nya nak?" tanya bunda

"Udah bun, nih sekarang Aisyah mau berangkat kuliah" jawab Aisyah yang akan berdiri dari kursi.

"Aisyah berangkat nya ayah antar ya" tawar ayah yang diangguki Aisyah.

Kemudian Aisyah menyalimi kakek dan bunda.
"Assalamualaikum" ucap Aisyah dan ayah bersamaan.

"Wa laikumsalam" jawab kakek dan  bunda bersamaan.

Tanpa Aisyah sadari ia kini telah sampai. Kemudian Aisyah menyalimi ayah nya."assalamualaikum " ucap Aisyah sembari keluar dari mobil.
Aisyah berjalan ke kelas dengan kepala menunduk. Karena diharamkan seorang wanita yang berpandangan dengan laki-laki yang bukan mahram nya.

Kemudian seperti ada seseorang yang memanggil nya "Aisyah" teriak perempuan itu dari belakang.

Tanpa berlama-lama Aisyah langsung saja menolehkan kepalanya ke belakang dan ternyata perempuan yang meneriaki nya itu adalah sahabat nya Zahra.

"hai Zahra" Zahra pun menghampiri Aisyah. " tumben Syah kok udah berangkat jam segini" tanya Zahra sembari menatap Aisyah.

"Iya aku tadi diantar Ayah" jawab Aisyah dan mereka pun langsung berjalan menuju kelas.

Kuliah telah usai dan kini Zahra meminta Aisyah untuk menemaninya ke toko buku. Sebelumnya Aisyah telah mengabari ayah nya kalo akan pulang terlambat. Tak berapa lama Aisyah dan Zahra sudah sampai di toko buku. Aisyah pun berkeliling untuk melihat-lihat buku sembari menunggu Zahra selesai memilih buku. Karena keasyikan melihat-lihat buku, Aisyah tidak menyadari bahwa ada seseorang yang berdiri di depan nya, hingga tiba-tiba

Bruukk....

Tanpa sengaja Aisyah menabrak seorang lelaki yang berdiri di depan nya. Aisyah sempat terpukau dengan laki-laki tersebut. Bayangkan saja siapa yang tidak terpukau melihat seorang pria yang berperawakan tinggi, berkulit putih, gagah, dan tampan pula. Dia begitu sempurna dan membuat banyak wanita tergila-gila saat melihat nya. Tapi tatapannya yang begitu dingin akan membuat siapa saja yang berhadapan dengan nya merasa takut dan bergidik ngeri.

"Astagfirullah" Aisyah mengucap  istighfar. Aisyah tersadar dan langsung saja mengalihkan pandangan nya. Aisyah segera meminta maaf dengan kepala tertunduk karena ia tidak berani menatapnya.

"Maaf a..a..ku..aku tidak sengaja menabrakmu" ucap Aisyah terbata-bata dengan kepala menunduk ke bawah. Pria itu hanya diam dan pergi tanpa menghiraukan permintaan maaf Aisyah.

Aisyah terus melihat punggung yang semakin menjauh.
"Syah kamu dari mana,aku dari tadi nyariin kamu. Eh taunya kamu di sini. Syah kamu gak papa kan?" tanya Zahra yang sangat mengkhawatirkan Aisyah.

"Aisyah kamu gak papa kan?" tanya Zahra lagi karena tidak ada jawaban dari Aisyah.

"Eh Zahra aku gak papa kok, kamu udah selesai milih bukunya" tanya Aisyah

"Udah nih" jawab Zahra

"Yaudah, yuk kita ke kasir" ajak Aisyah yang diangguki Zahra.

Sesampainya di rumah Aisyah segera bersih-bersih lalu mendirikan sholat dzuhur. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca al qur'an.

Aisyah sangat taat dalam menjalankan ibadah. Ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya.

Setelah selesai Aisyah segera turun dan ikut berkumpul bersama semua keluarga nya di ruang keluarga. Ketika Aisyah mendekatinnya raut wajah mereka semua berubah. Mereka nampak gelisah menatap kedatangan Aisyah.

"Bunda, Ayah ada apa ini? Kenapa kalian begitu gelisah menatapku?" tanya Aisyah dengan penasaran.

"Aisyah sini duduk dulu" bunda menuntun Aisyah untuk duduk di sofa.

"Aisyah kamu harus janji ya , ketika kamu mengetahuinya jangan benci kami terutama kekek mu ya nak dan kamu harus bisa terima ini ya nak" ucap bunda sembari menatap Aisyah dengan sendu.

"Iya bun Aisyah janji" jawab Aisyah untuk menyakinkan mereka.

"Kakek ingin menjodohkan kamu dengan cucu sahabat kakek Syah" kini giliran kakek yang berbicara.

Deg...!

Seketika butiran air mata Aisyah turun mengenai pipi tirusnya. Lalu Marwah (bundanya) segera mendekap putri kesayangannya itu untuk menenangkannya.

Masih pemula
Maaf kalo ceritannya gak jelas
Jangan lupa vote, saran, dan komentar......

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang