Part 15

2.6K 111 12
                                    

Jangan lupa vote & comment. Tekan simbol bintang 🌟 sampai berubah menjadi warna kuning...

Happy Reading...!!!

****

Selepas Doni keluar dari kamar, Aisyah memegangi perutnya. Aisyah merasakan perutnya nyeri. Ini mungkin disebabkan karena Aisyah belum makan apapun dari pagi hingga siang. Aisyah lantas memakan makanannya supaya bisa sedikit menghilangkan rasa nyeri pada perutnya.

Setelah beberapa menit kini Aisyah menyudahi aktivitas makannya. Aisyah merasakan sudah sangat kenyang, terlihat di piring tersebut masih tersisa beberapa suap lagi namun Aisyah sudah tak mampu menghabiskannya. Porsi makan yang diambilkan Doni cukup banyak dibandingkan dengan porsi makan Aisyah biasanya. Hingga akhirnya Aisyah harus menyisakan makanannya padahal itu termasuk perbuatan yang mubazir, Allah SWT akan membenci orang yang berbuat mubazir dan dia tergolong temannya setan.

Astagfirullah, Aisyah beristighfar mengingat perbuatannya barusan, ia berharap semoga Allah SWT mengampuninya.

Aisyah mengedarkan pandangannya mencari seseorang "Pergi kemana mas Doni tadi" ucap Aisyah heran karena sejak tadi Doni keluar dari kamar hingga sekarang masih belum kembali juga.

Tiba-tiba saja dari ambang pintu kamar muncul seseorang yang saat ini tengah dicari Aisyah.

"Mas Doni dari mana?" Laki-laki itu tidak menjawab sebaliknya ia menatap tajam Aisyah. Aisyah bergidik ngeri, ia menerka-nerka sudah berbuat salah apa sehingga Doni menatapnya seperti itu.

"Ngapain kamu masih disini, bukannya kamu sudah selesai makan" tanya Doni dengan suara sedikit naik.

"I,,,ya mas sudah" jawab Aisyah dengan terbata-bata.

"Terus ngapain kamu masih disini, cepat keluar dari kamar saya. Saya mau istirahat" usir Doni pada Aisyah.

"Iya mas" Aisyah meninggalkan kamar Doni, ia bisa memaklumi sikap Doni mungkin Doni butuh istirahat lagipula Doni juga baru sembuh dari sakit.

Aisyah keluar dari kamar Doni dan tak lupa membawa piring kotornya ke dapur. Setelah dari dapur Aisyah segera naik ke atas dengan sedikit berlari karena ia teringat belum menunaikan shalat dhuhur karena ketiduran, dan sekarang waktu shalat dhuhur sudah sangat mepet.

***

Malam ini Aisyah bersama bi Sumi tengah mempersiapkan makan malam. Setelah semua makanan sudah matang Aisyah lalu menghidangkan di meja makan, Aisyah heran kenapa dari tadi siang hingga malam begini Doni tak kunjung turun.

"Apa mas Doni belum bangun ya" pikir Aisyah.

Karena khawatir dengan Doni takut terjadi apa-apa, Aisyah naik ke atas untuk melihat Doni sekaligus mengajaknya makan malam.

Sampai di depan pintu kamar Doni, Aisyah lalu mengetuk pintu. Aisyah sudah beberapa kali mengetuk tapi tak kunjung ada sahutan. Aisyah mencoba membuka pintu kamar Doni yang ternyata tidak dikunci.

Aisyah membuka pintu dengan pelan-pelan. Di dalam kamar tersebut nampak Doni yang sedang tidur dengan sangat pulas. Pantas saja Aisyah mengetuk pintu berulang kali tetapi tidak ada sahutan ternyata sang empunya kamar tengah tertidur.

Melihat Doni tidur dengan pulas, Aisyah jadi tidak tega untuk membangunkannya.

"Mungkin mas Doni masih sedikit sakit" batin Aisyah sembari membenarkan letak selimut Doni.

Aisyah kemudian memutuskan keluar dari kamar Doni, ia tidak mau Doni terusik tidurnya karena kehadirannya.

Aisyah menutup pintu kamar Doni secara perlahan, selanjutnya Aisyah kembali lagi ke dapur untuk membantu bi Sumi beres-beres.

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang