Part 12

2.9K 108 6
                                    

Happy reading...

Diakhir cerita jangan lupa sentuh tanda 🌟 nya sampai berubah menjadi warna kuning ya. Dan jangan lupa comentnya.

Doni sudah memegang gagang pintu rumahnya berniat untuk membukanya namun ia urungkan niatnya itu dikarenakan ia melihat sebuah mobil yang berhenti di depan rumahnya. Karena rasa penasarannya Doni menunggu pengendara mobil tersebut turun. Seseorang akhirnya turun dari mobil tersebut. Doni mengenal orang tersebut, ia merupakan orang yang sudah mengisi hidup Doni pada akhir- akhir ini.

Saat kaca jendela mobil tersebut terbuka, sorot mata Doni langsung menajam. Ia melihat yang mengantar Aisyah seorang laki-laki, Doni melihat laki-laki tersebut kini tengah tersenyum ramah pada Aisyah. Doni melihat kejadian tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan dan dingin, ia lalu memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah.

***

"Terima kasih Revan sudah mau nganterin aku, maaf ya aku ngerepotin kamu" ucap Aisyah setelah turun dari mobil tersebut sambil tetap menjaga pandangannya dari yang bukan mahramnya.

"Iya sama-sama  Aisyah, lagian aku ga merasa direpotin sama kamu ko. Ya udah Syah aku balik dulu lagian udah malam juga nih" pamit Revan sembari tersenyum pada Aisyah.

" Iya Revan, hati-hati" pesan Aisyah.

Setelah kepergian Revan, Aisyah kemudian masuk ke dalam rumah. Saat menutup pintu, Aisyah dikagetkan dengan suara Doni.

"Bagus ya jam segini baru pulang" ucap Doni dengan suara tinggi.

"Mas Doni sudah pulang" ucap Aisyah bingung pasalnya ia tadi tidak melihat mobil Doni, Aisyah pikir Doni belum pulang.

"Kamu terkejut ya melihat saya sudah pulang, o ya kalo kamu mau tanya soal mobil, mobil saya ada di garasi" ucap Doni dingin seolah tahu apa yang sedang dipikirkan Aisyah.

"Saya tanya sekali lagi Aisyah Nuha Zahira dari mana saja jam segini baru pulang?" Tanya Doni kembali dengan suara tinggi dan mata tajam.

"Ai..ais.. Aisyah tttt...tttadi" jawab Aisyah gugup dan wajahnya kini sudah dibanjiri air mata. Ia sangat ketakutan melihat kemarahan laki-laki didepannya itu yang kini sudah berstatus sebagai suminya. Aisyah belum pernah melihat Doni semarah ini.

"Ayo jawab" bentak Doni pada Aisyah yang kini tengah terisak dan menunduk takut.

"Kamu itu harus tahu diri, status kamu sekarang itu apa, apa perlu saya ingatkan lagi. Siapa laki-laki yang mengantar kamu tadi, pacar kamu hah"  ucap Doni dengan penuh emosi.

"Aisyah selama ini saya kira kamu itu wanita baik-baik namun dugaan saya salah, kamu itu tak selebihnya sama dengan wanita murahan yang ada di luaran sana" setelah mengatakan hal tersebut Doni segera melenggang pergi ke kamarnya.

Aisyah kini terduduk lemas di dinginnya lantai ruang tamunya. Pertahanan yang sejak tadi ia bangun sekarang telah runtuh. Kini Aisyah menangis tanpa suara dan sesekali air matanya jatuh mengenai pipinya. Perkataan Doni sangat menyakiti hati Aisyah. Ia tidak pernah menyangka jika Doni akan mengatakan hal seperti itu kepada dirinya. Ia bahkan belum sempat menjelaskan apapun pada Doni.

Aisyah ingat ia tadi belum sempat menunaikan shalat isya, Aisyah melupakan kesedihannya ia segera bangkit dan berjalan menuju kamarnya untuk bersih-bersih dan menunaikan shalat isya. Sesekali ia menghapus air matanya yang meluncur bebas mengenai pipinya.

Kini Aisyah telah menggelar sajadahnnya, Aisyah sangat khusyuk dalam shalatnya. Di akhir shalatnya, Aisyah berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa dan maha pembolak-balik hati manusia.

"Ya Allah yang maha pengampun, ampunilah dosa-dosa hambamu ini, dosa-dosa yang telah hamba perbuat dengan sengaja maupun yang tidak sengaja. Sesungguhnya hambamu ini bukan orang yang suci melainkan orang yang penuh dosa. Ya Allah ampunilah dosa hamba pada suami hamba, sungguh hamba tak berniat untuk menyakitinya atau menyinggung perasaannya. Ya Allah yang maha pembolak-balik hati manusia, lembutkanlah hati suamiku, agar dia bisa menerima hamba dan bisa berlaku lemah lembut kepada hamba. Dan tumbuhkanlah rasa cinta di hatinya untuk hamba ya Allah" Doa tulus Aisyah dengan berlinang air mata.

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang