Happy Reading!!!
Dan jangan lupa vote dengan cara tekan simbol 🌟 yang berada di pojok kanan bawah sampai berubah menjadi warna kuning ya readers. Dan untuk para readers jangan lupa tinggalkan comment, comment kalian sangat membantuku 😘😘😘...
****
Karena diliputi rasa penasaran dan khawatir takut terjadi apa-apa dengan Doni, akhirnya dengan tekad yang kuat Aisyah memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Doni yang kebetulan saat itu tidak dikunci.
Setelah berhasil masuk ke dalam kamar, Aisyah celingak-celinguk mencari asal sumber suara.
"Arrhhgg" terdengar suara rintihan kembali yang kebetulan asal sumber suaranya berasal dari ranjang Doni. Aisyah kemudian berjalan mendekat ke arah ranjang Doni dengan sangat pelan agar tidak membangunkan sang empunya kamar.
Saat Aisyah mendekat terdengar suara rintihan lagi. Aisyah menyadari ternyata suara rintihan tersebut berasal dari bibir Doni. Aisyah mengamati wajah Doni yang bercucuran keringat dingin dan juga ia baru sadar jika saat ini wajah Doni sangatlah pucat.
Aisyah sangat khawatir dengan kondisi Doni saat ini. Aisyah memberanikan diri menyentuh dahi Doni.
"Astagfirullah" kekhawatiran Aisyah bertambah saat ia merasakan suhu tubuh Doni yang sangat panas seperti terbakar. Doni juga tak berhenti merintih.
Aisyah segera mengambil air hangat dan handuk guna mengompres Doni. Aisyah sangat tergesa-gesa hingga membuat bi Sumi keheranan.
" Non Aisyah, ada apa?" Tanya bi Sumi yang melihat Aisyah tengah menyiapkan air hangat.
" Itu bi, mas Doni badannya panas banget terus Aisyah mau kompres supaya panasnya turun" jawab Aisyah sambil mengecek air hangat yang telah disiapkannya apakah suhunya sudah pas apa belum.
" Ya gusti, tadi malam den Doni juga mengeluh kepalanya sakit non, bibi mau bawain obat tapi den Doni nya gak mau" tutur bi Sumi.
" Ternyata sudah dari semalam mas Doni sakit, tapi kenapa aku ga tahu. Istri macam apa aku ini yang tidak tahu kalo suamiku sedang sakit" sesal Aisyah, ia menyesal sebab ia tidak tahu jika sejak semalam Doni sakit.
" Non,,, non Aisyah. Non gak papa kan? " ucap bi Sumi yang melihat Aisyah bengong.
" Ehh ga papa kok bi, bi Aisyah mau ke atas dulu ya" ucap Aisyah dengan membawa sebuah wadah yang berisi air hangat.
" Iya non" bibi tersenyum melihat perbuatan dari istri tuannya itu, meski tuannya itu sering berbicara ketus dan sikap yang terkenal dingin kepada istrinya itu, sang istri tetap saja perhatian dan sabar dalam menerima perlakuan dari sang suami. Hal itu membuat bi Sumi kagum dengan Aisyah.
Aisyah sudah berada di dalam kamar Doni, ia kemudian naik ke atas ranjang dengan sangat pelan-pelan agar tidak membangunkan Doni.
Aisyah mencelupkan handuk kering yang dibawanya tadi ke dalam air hangat kemudian memerasnya. Lalu Aisyah meletakkan handuk tersebut ke dahi Doni berharap panasnya agar cepat turun.
Aisyah mengompres dahi Doni dengan telaten. Sesekali Aisyah menghapus kerutan yang tercetak didahi Doni akibat menahan sakit.
Aisyah memperhatikan dan sesekali ia menyentuh wajah suaminya. Ternyata dilihat dari dekat wajah Doni begitu tampan ia memiliki rahang yang tegas, bibir yang kemerahan, hidung mancung, mata tajam, alis hitam tebal, dan juga kulit putih bersih sungguh kombinasi yang sempurna. Aisyah terus memperhatikan sesekali senyum-senyum sendiri. Yaa saat ini Aisyah tengah terpesona dengan ketampanan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Solehah
SpiritualAisyah Nuha Zahira dia adalah perempuan yang sangat baik dan cantik, dia sangat taat dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Aisyah sangat mendambakan calon imam nya kelak adalah seorang hafidz dan yang paling penting bisa membimbin...