Part 14

2.5K 104 4
                                    

Happy Reading!!!

Dan jangan lupa vote dengan cara tekan simbol 🌟 sampai berubah menjadi warna kuning ya readers. Dan jangan lupa kritik sarannya...

****

Selesai cuci piring Aisyah kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu mencuci baju. Sebelum itu Aisyah kembali ke kamarnya untuk mengambil keranjang yang sudah penuh dengan baju kotor miliknya. Selesai dari kamarnya, Aisyah pergi ke kamar Doni untuk mengambil baju kotor milik Doni untuk sekalian dicucinya. Aisyah masuk dengan pelan-pelan, ia melihat sekilas ke arah Doni yang sedang tidur dengan sangat pulas mungkin karena efek obat yang telah diminumnya tadi.

Bi Sumi sedari tadi sudah menawari untuk membantu Aisyah mencuci baju tapi Aisyah enggan menerimanya. "Enggak usah bi, insyaallah Aisyah masih bisa kerjain ini sendiri ko" begitulah jawaban Aisyah yang berkali-kali menolak bantuan yang ditawarkan bi Sumi maupun para pekerja yang lain.

Setelah hampir 1 jam kini Aisyah sudah selesai mencuci baju sekaligus ia juga sudah selesai menjemurnya.
Aisyah merasa tubuhnya saat ini sangat lengket penuh keringat. Karena tidak nyaman ia kemudian memutuskan untuk bersih-bersih terlebih dahulu.

Selesai mandi tubuh Aisyah kini terlihat segar kembali. Ditambah lagi dengan gamis yang saat ini dikenakannya yang membuat tampilan Aisyah terlihat lebih fresh dan semakin cantik, gamis motif bunga-bunga dengan warna dasar gamis biru langit dan juga kerudung dengan warna yang senada namun polos tanpa motif.

Aisyah kemudian memutuskan pergi ke kamar Doni untuk melihat keadaan Doni. Aisyah membuka pintu kamar Doni dengan sangat pelan agar tidak membangunkannya. Aisyah melihat Doni berkeringat dalam tidurnya padahal AC kamar juga sudah dinyalakan. Aisyah menurunkan sedikit selimut Doni sebatas dada lalu ia dengan telaten menyeka keringat yang membasahi wajah Doni terutama di bagian dahi.

Aisyah duduk di lantai sambil mengusap kerutan-kerutan halus yang tercetak di wajah suaminya. Tiba-tiba kantuk menghampiri Aisyah hingga membuatnya berkali-kali menguap. Karena ia sudah tidak kuat menahan kantuk akhirnya tanpa sadar Aisyah tertidur dengan posisi masih duduk dilantai dengan tangan kirinya digunakan untuk bantalan kepalanya sedangkan tangan kanannya berada di atas tubuh Doni seperti posisi memeluk.

****

Doni mengedarkan pandangannya dan berakhir pada sesuatu yang saat ini tengah berada di atas tubuhnya. Doni melihat ternyata ada sebuah tangan yang melingkar di tubuhnya.

"Kenapa dia tidur disini" gumam Doni saat melihat Aisyah yang tengah tertidur dengan posisi duduk dilantai. Dan wajahnya juga terlihat seperti kelelahan.

Doni memindahkan tangan Aisyah dari tubuhnya secara perlahan agar tidak mengusik tidurnya. Doni beranjak dari kasurnya dengan sangat pelan. Karena merasa kasihan dan melihat Aisyah yang tidak nyaman dalam tidurnya Doni kemudian mengangkat Aisyah ke atas kasur dengan pelan-pelan agar tidak terusik.

Doni lalu meraih hp yang sedang di chargernya, ia segera menyalakannya karena dari semalam hpnya mati total gara-gara kehabisan baterai. Setelah menyala dengan sempurna. Dilihatnya banyak pesan chat yang masuk dari sekretarisnya dan rekan bisnisnya. Mengscroll ke bawah Doni melihat nama pengirim chat yang tak asing lagi bagi Doni. Karena diliputi rasa penasaran tentang isi pesan tersebut dan apa alasan Aisyah mengiriminya pesan, Doni akhirnya membuka pesan chat tersebut.

Pada pesan tersebut tertulis jika Aisyah meminta izinnya untuk pergi kuliah di sana juga tertulis jika Aisyah mendadak ada tugas kelompok dan kemungkinan akan pulang terlambat.

Setelah membaca pesan chat tersebut Doni merasa bersalah karena sudah menuduh Aisyah yang tidak-tidak.

Doni menatap Aisyah dengan lekat namun selang beberapa detik Doni memutuskan pandangannya, ia tak mungkin meminta maaf kepada Aisyah atas kesalahannya. Karena ego masih menguasai diri Doni.

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang