Part 10

5.5K 185 19
                                    

Happy reading guys....!!!

Dan jangan lupa tekan ⭐ yang ada di pojok bawah yaa readers....!!!!

Sebenarnya Aisyah ingin mencium tangan Doni namun Doni tergesa-gesa berjalan meninggalkan Aisyah. Aisyah memandang kepergian Doni dengan sedikit rasa kecewa dan sedih. "Mas Doni belum juga membukakan pintu hatinya untukku" batin Aisyah.

***

Aisyah berjalan ke arah meja makan dengan lesu, ia menatap nanar sarapan yang telah dibuatnya karena
sama sekali tak disentuh oleh Doni.

Trinnnggg...trinnggg...trinnggg

Di tengah lamunannya, tiba-tiba saja Aisyah terlonjak kaget mendengar suara dering dari hp nya. Lalu Aisyah mengambil hp nya yang berada di atas meja, dilihatnya ada sebuah panggilan dari sahabatnya, Zahra. Aisyah pun segera menggeser tombol yang berwarna hijau.

"Halo Syah" panggil Zahra

"Salam dulu Zahra" peringat Aisyah

"Eh maaf Syah,, assalamu'alaikum Aisyah" ulang Zahra

"Wa alaikumsalam Zahra. Kok tumben pagi-pagi udah telepon" ucap Aisyah

"Cie yang pengantin baru, gak mau diganggu nih" goda Zahra

"Ck apaan sih Ra,, oya ngomong-ngomong ada apa Ra kok tumben banget pagi-pagi telepon" ulang Aisyah

"Dasar pelupa, Aisyah yang cantik kemarin kamu bilang sama aku katanya hari ini kamu mau masuk kuliah. Masa iya kamu lupa sih Syah" ucap Zahra

Aisyah masih berusaha mengingat.

Satu detik...dua detik...tiga detik

"Astaghfirullah" ucap Aisyah sambil menepuk jidatnya pelan

"Iya Ra aku baru ingat,, hari ini rencananya aku mau masuk kuliah ya" ucap Aisyah dengan nada bersalah, pasalnya Aisyah sama sekali tak ingat dengan rencananya itu dan kini ditambah lagi masalah antara dirinya dengan Doni yang belum juga selesai.

"Iya Aisyah" balas Zahra gemas dengan sifat pelupa sahabatnya itu.

"Oya Syah kamu mau aku jemput atau gimana" tawar Zahra

"Gak usah Ra, aku naik taksi aja" tolak Aisyah

"Beneran Syah kamu gak mau bareng aku aja" tawar Zahra sekali lagi

"Iya Zahra aku naik taksi aja"

"Ya udah deh kalo gitu, aku tutup teleponnya ya. Assalamu'alaikum Aisyah"

"Wa alaikumsalam Zahra" tutup Aisyah lalu memutuskan panggilannya.

Aisyah segera naik ke kamarnya untuk bersiap-siap. Saat ini Aisyah sudah rapi dengan balutan jilbab, penampilan sederhana tanpa make up untuk ke kampus. Lalu Aisyah turun untuk mengisi perutnya sebelum dirinya berangkat kuliah.

Aisyah duduk lalu memakan sepotong roti yang sudah ia olesi dengan selai. Disela- sela kegiatan mengunyahnya Aisyah memandang kursi kosong yang berada di hadapannya. Andai saja Doni mau sarapan bersama dirinya pasti ia akan merasa sangat bahagia sekali. Namun kenyataannya sangat jauh berbeda, Doni saja enggan untuk menyentuhnya apalagi memakannya.

Akibat terlalu memikirkan Doni Aisyah baru sadar jika rotinya kini  sudah habis tak tersisa. Setelah selesai sarapan, Aisyah mengambil hp yang berada di sebelahnya. Ia berniat untuk mengabari Doni.

Beberapa kali Aisyah mencoba menelpon Doni namun Doni tak kunjung mengangkat panggilannya.

"Mungkin mas Doni sedang sibuk jadi ga ada waktu buat jawab telpon dariku ..aku kirim pesan aja siapa tau nanti mas Doni baca pesanku" ucap Aisyah

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang