Part 22

746 39 5
                                    

Halo para readers tercintahh, Setelah berbulan-bulan lamanya menghilang, akhirnya sekarang saya kembali lagi untuk melanjutkan kisah Aisyah dan Mas Doni.
Saya berharap para readers tidak lupa dengan alur ceritanya ya🤗🤗
Dan saya juga ingin meminta maaf kepada para readers semua karena sudah membuat para readers menunggu lama kelanjutan dari cerita saya🙏🙏😊😊🤗🤗

Jangan lupa VOTE & COMMENT Dan tekan simbol bintang 🌟 sampai berubah menjadi warna kuning...!!!

HAPPY READING GUYS...!!!

****

Kakek yang sedari tadi tertidur kini terbangun tatkala merasakan mobil yang ditumpanginya sudah berhenti, kakek mengernyitkan dahinya bingung saat menyadari mobil Doni berhenti di sebuah rumah yang pasti itu bukanlah rumah miliknya.

"Lho kenapa kesini kenapa tidak pulang ke rumah kakek saja?" tanya kakek dengan bingung.

"Untuk sementara waktu kakek tinggal di rumah Doni dulu ya, Doni khawatir kalo kakek tinggal di rumah sendirian nanti siapa yang akan merawat kakek, kalo kakek disini Doni bisa pantau keadaan kakek setiap saat. Nanti kalo kondisi kakek sudah benar-benar pulih baru kakek bisa pulang ke rumah kakek" Doni mencoba memberi pengertian kepada kakek.

Untuk beberapa saat Aisyah tertegun dengan sikap Doni yang begitu berbeda dari biasanya. Baru kali ini Aisyah melihat Doni begitu peduli dan khawatir dengan sang kakek, sangat berbeda dengan sikap yang selama ini Doni tunjukkan padanya yang selalu dingin dan tidak acuh.

Aisyah yang tersadar dari ketertegunannya kemudian mambantu Doni untuk membujuk sang kakek "Iya kakek tinggal sama kita dulu ya untuk sementara waktu".

Bujukan Aisyah berhasil membuat kakek luluh, kakek pun akhirnya menurut pada Doni dan Aisyah, Doni kemudian turun dari mobil lalu disusul Aisyah. Doni mengambil kursi roda kakek yang berada di bagasi mobil terlebih dahulu dan setelah itu membantu sang kakek untuk turun. Mereka bertiga masuk ke dalam rumah berbarengan.

"Kakek mau istirahat sekarang atau gimana?" tawar Doni.

"Iya kakek mau istirahat sekarang saja, kakek rasanya sudah ngantuk banget ini" jawab kakek.

"Sekarang kamu antarkan kakek ke kamar" titah Doni pada Aisyah.

"Baik mas" jawab Aisyah lalu mengambil alih kursi roda kakek dari tangan Doni. Namun tanpa disengaja tangan Doni dan Aisyah bersentuhan hingga selama beberapa detik mata mereka bertemu dan saling terkunci satu sama lain namun Doni segera memutus dan mengalihkan pandangannya ke arah lain sedangkan Aisyah memilih untuk melanjutkan langkahnya membawa sang kakek ke kamar.

"Kakek istirahat ya" ucap Aisyah setelah sampai di kamar, ia kemudian membantu kakek naik ke kasur.

"Sebelum Aisyah pergi, apa kakek ingin sesuatu" tawar Aisyah sebelum benar-benar keluar dari kamar kakek.

"Tidak Aisyah kakek tidak ingin apa-apa nak, Aisyah sekarang pergi istirahat saja pasti Aisyah juga capek dari tadi Aisyah sudah jaga kakek" tolak kakek dan sebaliknya kakek menyuruh Aisyah untuk segera istirahat, ia tahu betul jika Aisyah saat ini sudah sangat lelah terlihat dari wajahnya yang sedikit pucat.

"Aisyah enggak capek kok kek, Aisyah malah senang bisa merawat kakek. Ya sudah kakek sekarang istirahat saja nanti kalo kakek butuh apa-apa panggil Aisyah aja ya kek, Aisyah keluar dulu ya kek wassalamualaikum" pamit Aisyah.

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang