G E M A | Perselisihan Reno dan Kelvin Di Toilet
(Part 5)
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
"Ada apa denganmu? Kenapa terkadang aku bingung akan sikapmu. Sebenarnya pernahkah terbesit aku di pikirmu?"
Keysa Yolanda, 2017
Restoran Paris D'Ocean adalah tempat kesukaan mereka setelah kelelahan mengabiskan waktu di mall. Meski tempat ini klasik dengan atmosfer tentang Paris, namun anak-anak muda tidak pernah nongkrong sebentar.
Konsep unik dari restoran ini yang terbagi menjadi dua bagian, menjadikan semua kalangan dapat berada di sini. Bagian bawah adalah tempat yang ramai sebab dilengkapi para pemusik yang mengiringi saat makan ataupun bercengkerama.
Lalu di atas restoran ini terdapat suasana yang didesain romantis dan tetap mengusung tema selayaknya di Paris. Membuat pasangan yang datang merasakan momen berdua. Apalagi ketika senja atau malam tiba, bersantap di rooftop akan menjadi luar biasa sebab disertai pemandangan Kota Malang yang gemerlap.
Namun bukan berarti yang tidak memiliki pasangan tidak diperbolehkan memilih tempat duduk di sana, hanya saja suasana di atas menyajikan ketenangan bahkan sekalipun menghabiskan waktu untuk sendirian.
Reno dan Keysa memilih tempat di bawah, tepat berada di depan para pemusik melantunkan lagu-lagunya.
Agak jauh dari seberang ruangan yang hanya di pisahkan oleh kaca transparan terlihat Kelvin dan beberapa teman sekelasnya. Posisi duduk Reno membelakangi Kelvin sehingga dia tidak tahu jika Kelvin ada di restoran ini.
"Kenapa Vin?" tanya Bimo, salah satu teman yang duduk di hadapan Kelvin. Pandangan Kelvin lurus tak berkedip melihat ke arah Reno dan Keysa.
Bimo melihat ke belakang, "oh" tambahnya seakan sudah tau yang Kelvin lihat.
"Gak papa," jawab Kelvin, tangan kanannya mengambil topi milik Andi di sampingnya. Seperti tidak ingin keberadaannya diketahui oleh Reno dan Keysa.
"Aku French Raclette aja," pinta Keysa ke salah satu pelayan.
"Tumben gak pesen Chicken Wings," sela Reno.
"Lagi pengen daging aja."
Reno menunjuk deretan menu di buku yang dia pegang. "Yaudah aku ini aja mbak." Sesaat kemudian pelayan itu beranjak pergi.
Keysa memainkan ponselnya sambil menunggu.
"Key," ucap Reno.
"Hmm," balas Keysa masih asik memainkan ponselnya itu.
"Keyyy...," ucap Reno lagi. Dia sepertinya tidak puas jika Keysa tidak melihat ke arahnya.
Keysa mendongakkan kepala, "Apa sih?"
Reno tersenyum manja, "Aku ke toilet dulu ya."
Keysa menatap kesal, "Udah? Cuma mau ngomong itu aja?" Keysa menunduk memainkan ponselnya lagi. "Kalo mau ke toilet langsung aja bilang, gausah basa basi blablabla, semenitku terbuang sia-sia," gerutu Keysa.
Reno suka melihat Keysa marah, baginya itu lucu. Meski harus membuat Keysa kesal padanya. Selama dia tau Keysa hanya kesal, tidak benar-benar marah.
Dalam riwayat pertemanan mereka, pertengkaran memang sering terjadi. Apalagi seorang perempuan kata orang punya kodrat yang selalu benar di atas laki-laki. Tapi pertengkaran itu tidak berangsur lama. Seberapa pun Reno mengejek Keysa atau Keysa mengejek Reno, tetap tidak ada yang terluka. Bagi mereka itu hanya bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA (PROSES REVISI) - Bacaen sampai page 21 dulu
Teen Fiction√B O O K O N E Cover by me #2 di Penyakit (15 Juli 2018)~ #12 di Keysa ( 2 Januari 2019)~ #26 di Penantian (25 Juni 2018)~ Kemunculan sebuah cinta di sebuah persahabatan memang tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah apabila kemunculan...