Jūhachi

103 14 4
                                    

"Heh, dasar centil. Masih belum puas lo deketin Aldi?"

Nisa menoleh dan mendapati Fita serta Kanaya. Ulan entahla kemana. Ternyata setelah Nisa meminta izin, mereka juga mengikuti Nisa.

"Apa si? Marah-marah aja, nanti cepet tua loh," Nisa dengan santai menjawab.

Byuur, baju Nisa basah semua. Ia melihat kebelakang. Ternyata Ulan.

Nisa membalas kelakuan mereka dengan beberapa gayung air dari kamar mandi. Tentu saja mereka basah semua.

"Arghh, lu ngeselin banget si Nis."

Dimulailah acara beranteman antara Nisa dengan Fita.
***
Bu Li, seorang guru BK sekaligus guru kedisiplinan sedang berjalan melihat kegiatan belajar mengajar saat itu.

Tiba-tiba terdengarlah bunyi aneh dari toilet wanita. Bu Li bergegas ke tempat itu dan mendapati keempat siswinya sudah basah kuyup.

"Apa-apaan kalian ini? Air kok dibuat mainan. Ayo ikut ibu ke ruang BK sekarang." Nisa protes.

"Tapi bu, mereka yang mulai duluan." Tunjuk Nisa kepada Fita yang menatap Nisa sinis.

"Udah ayo buruan ikut semua." Akhirnya Nisa pasrah dan mengikuti Bu Li menuju ruang BK.
***
"Jadi kenapa kalian berantem?" Nisa dan yang lainnya sudah mengganti bajunya yang basah.

Nisa, Fita, Kanaya, dan Ulan duduk di depan Bu Li. Diintrogasi. Tak satupun yang berani angkat bicara.

"Ulan, ini kenapa berantem?"

"Ulan ga tau bu, disuruh doang sama Fita. Lagian katanya kalo Ulan ngelakuin nanti ditraktir es jelly." Fita dan Kanaya pun greget sama Ulan soalnya Ulan menjawab dengan terlalu polos.

Ingin rasanya Fita menjitak kepala Ulan yang mulus itu biar agak normal dikit. Tapi apalah daya, lagi ada Bu Li, harus pencitraan.

"Nisa?" Nisa yang sedari tadi menunduk, sehabis tertawa kecil karena ucapan Ulan, segera menoleh.

"Saya aja ga tau bu. Saya lagi di toilet tiba-tiba ni anak dateng terus nyebor saya. Dikira saya ulang tahun apa kali yak?"

Mata Fita seperti udah berapi-apa mendengar ucapan Nisa. Rasanya teman sekelasnya ini ga ada yang bener sama sekali.

"Fita?" kesadaran Fita kembali.

"Eh iya bu, itu tadi tuh saya nyebor Nisa soalnya kata temen sekelas Nisa tuh abis menang lomba poster, ya kan Nis?" Fita mengode Nisa untuk mengiyakan. Namun, Nisa yang kadar kepekaannya sangat rendah tentu saja tidak mengerti.

"Lomba ap--" Fita langsung membekap mulut Nisa sambil cengengesan. Lalu ia lepaslah tangannya.

"Ya kan Nis?" Kembali memberi kode.

"Iya, iya."

"Baiklah kalau begitu. Sebagai hukuman karena kalian sebor-seboran di kamar mandi, ibu akan kasih kalian poin dan juga kalian wajib membersihkan toilet wanita sehabis pulang sekolah."

Mata mereka semua membelalak.

"Serius bu? Masa harus bersihin kamar mandi sih bu? Ga ada yang lain gitu napa?" protes Fita.

"Dua rius, mari balik ke kelas kalian. Ibu akan bilang kepada guru kalian yang sedang mengajar tentang kejadian tadi."

Semuanya spechless.
***
"Kamu sih Fit pake acara ngelabrak Nisa segala, udah tau lagi pelajaran," bisik Nisa saat mereka berjalan di koridor menuju kelas.

"Berisik lo, makanya jangan kecentilan." Balas Fita. Nisa cemberut. Bu Li melihat mereka dari belakang.

"Kalian ngomongin apa si?" Ulan ngikut-ngikut.

"Apa si lo? Nyambung-nyambung aja." Sinis Fita.

"Kok Fita jahat banget sama Ulan?" Ulan cemberut.

"Karna ga baik," jawab Kanaya sambil tersenyum.

Kok kayaknya temennya Fita kagak ada yang waras yak:).

###
Hello gaiz:3 akhirnya kembali ke cerita yang sesungguhnya:v tapi mungkin bonus cerita bakal ada lagi, tapi kapan2:p jangan lupa VOTE dan COMMENT ya gais
ありがとう ございます。(灬ºωº灬)

11Des17

Piano dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang